tentang keadaan data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap atau pendapatnya Suharsimi Arikunto, 2002: 152. Bimo Walgito menyebutkan “bahwa metode
angket merupakan metode pengumpulan data dengan memberi daftar pertanyaan tertulis kepada siswa.” Angket perilaku seksual diberikan kepada siswa untuk diisi
dan dianalisi oleh peneliti.
3.6 Instrumen Penelitian
Langkah-langkah penyusunan instrumen penelitian dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.2 Langkah-langkah Penyusunan Instrumen
Setelah mengetahui langkah-langkah dalam penyusunan instrumen penelitian, selanjutnya adalah membahas mengenai kisi-kisi instrumen. Setelah
menyusun kisi-kisi instrumen, maka dilanjutkan dengan penyusunan instrumen angket secara utuh beserta lembar jawabannya.
Kisi-kisi instrumen dikembangkan berdasarkan pedoman mengenai faktor determinan ketidakterlaksanaan layanan bimbingan kelompok yang mencakup
faktor internal dan faktor eksternal, adalah sebagai berikut. Teori
Uji Coba
Instrumenn Kisi-kisi
Instrumen
Instrumen akhir Revisi
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Perilaku Seksual Remaja di SMA
Variabel Sub
Variabel Indikator Deskriptor
Item
Bentuk- bentuk
perilaku seksual.
Perilaku yang
dilakukan tanpa ada
bantuan orang lain.
1. Masturbasi
Perilaku seksual untuk melakukan
rangsangan seksual dengan
berbagai cara pada alat
kelamin. 1,2,3,4
• Saya melakukan aktivitas masturbasi Onani.
• Saya menggunakan media tangan untuk
melakukan masturbasi Onani.
• Melakukan masturbasi Onani menggunakan alat
bantu. • Melakukan masturbasi
onani menggunakan sabun atau gel pelicin
2. Fantasi
Seksual. Perilaku seksual
untuk merangsang diri
dengan cara membayangkan
suatu objek yang menggairahkan.
5,6,7,8,9,10 • Saya berfantasi seksual.
• Ketika ingin tidur saya membayangkan sedang
berhubungan seksual. • Berfantasi seksual ketika
melihat lawan jenis yang menarik
• Berfantasi seksual ketika ada waktu luang.
• Saya mendapatkan kenikmatan yang lebih
ketika membayangkan berhubungan seks.
• Saya membayangkan berkhayal melakukan
hubungan seks dengan pacar
3. Membaca
dan Melihat gambar
porno. Perilaku untuk
melakukan rangsangan
seksual dengan cara membaca
dan melihat 11,12,13,14
• Saya membaca dan melihat gambar porno.
• Saya berlangganan majalah porno.
• Memiliki koleksi gambar
gambar porno. porno.
• Merasa ketagihan melihat dan membaca majalah
porno. Perilaku
yang dilakukan
dengan bantuan
orang lain. 1.
Berpegangan tangan.
Perilaku seksual dengan cara
menyentuh tangan
pasangan untuk memberikan
rangsangan pada pasangan.
15,16,17 • Saya melakukan
aktivitas berpegangan tangan dengan lawan
jenis. • Gairah seksual saya
muncul ketika berpegangan tangan
dengan lawan jenis. • Jantung saya berdebar-
debar ketika berpegangan tangan dengan lawan
jenis.
2. Berpelukan Perilaku
seksual dengan cara
memeluk pasangan
untuk memberikan
rasa nyaman kepada
pasangan. 18,19,20,21
• Saya berpelukan dengan lawan jenis.
• Saya memeluk pasangan lawan jenis
setiap bertemu. • Saya memeluk
pasangan sebagai cara menunjukan rasa
sayang. • Saya memeluk lawan
jenis guna mendapatkan kenikmatan
3. Berciuman
kissing Perilaku
seksual untuk membuktikan
rasa sayang kepada
pasangan dengan cara
mencium kening, pipi
kemudian berlanjut
saling mencium bibir
22,23,24,25,26,27 • Saya berciuman dengan
lawan jenis. • Saya mencium pipi
lawan jenis pasangan • Saya mencium kening
lawan jenis pasangan • Saya mencium bibir
lawan jenis pasangan • Saya mencium lawan
jenis sebagai bentuk kasih sayang
• Saya mencium lawan
. jenis dengan nafsu.
4. Mencium
Leher necking
Perilaku seksual dengan mencium
daerah sensitif pasangan
sehingga menimbulkan
rangsangan seksual
28,29,30 • Saya menciumdicium
lawan jenis pasangan pada bagian leher
• Saya selalu mencium leher ketika bertemu
pasangan lawan jenis • Saya selalu mencium
leher untuk memulai hubungan seks dengan
pasangan lawan jenis
5. Saling
menggesek alat kelamin
petting Perilaku seksual
dengan melakukan seks
seperti suami istri dengan saling
memegang alat kelamin, saling
menindih dan saling
memainkan alat kelamin
meskipun masih mengenakan
pakaian 31,32,33
• Saya memegang dan memainkan alat
kelamin lawan jenis pasangan.
• Saya melakukan oral seks.
• Saya menindih dan bermesraan dengan
memainkan alat kelamin lawan jenis.
6. Berhubunga
n intim intercouse
Perilaku seksual dengan cara
melakukan hubungan intim
senggama antara laki-laki dan
perempuan untuk memuaskan
hasrat seksual yang tidak dapat
dibendung lagi 34,35,36,37,38
• Saya melakukan hubungan intim dengan
lawan jenis. • Saya melakukan
hubungan intim dengan pasangan lawan jenis
setiap kali bertemu • Saya melakukan
hubungan intim dengan berbagai gaya
• Saya menggunakan alat kontrasepsi ketika
berhubungan intim • Ketika hasrat seks saya
meningkat, saya langsung melakukan
hubungan intim dengan lawan jenis pasangan.
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Faktor Determinan
Variabel Sub Variab
el Indikator Deskriptor
Item + -
Faktor determin
an perilaku
seksual Faktor
Internal 1.
Motivasi
2. Rasa
ingin tahu
3. Berkemb
angnya organ
seksual Dorongan dalam diri
untuk melakukan perilaku seksual
Perilaku seksual siswa yang
cenderung diakibatkan mulai
berfungsinya organ- organ seksual yang
berpengaruh pada perilaku seksualnya
2 Saya tidak berminat
dengan hal yang menyangkut seks
3 Saya mencoba
mengalihkan perhatian saya
ketika dorongan seks saya
meningkat
8. Saya selalu bertanya
mengenai seks untuk menambah
pengetahuan 9.
Saya selalu mencari tahu lewat internet
hal yang belum pernah saya ketahui
mengenai seks
14.
Saya sudah mengalami mimpi
basah
16. Saya bangga
dengan bentuk tubuh saya
17. Saya sudah
mengalami 1.
Hasrat saya menggebu- gebu untuk melakukan
hubungan seksual 2.
Keinginan saya melakukan hubungan
seksual meningkat ketika melihat teman saya
melakukan perilaku seks
3. Saya sulit mengendalikan
dorongan seks dalam diri saya
6. Bagi saya berhubungan
seksual adalah hal yang wajar di kalangan remaja
7. Saya selalu ingin
melakukan hubungan seks 10.
Saya penasaran dengan hal yang menyangkut seks
11. Saya tertarik dengan hal
baru yang berbau seksual 12.
Saya selalu mencoba hal baru dalam seks dengan
pasangan atau lawan jenis 13.
Saya ingin mempraktekkan apa yang
belum pernah saya lakukan terkait dengan
seks
15. Saya sering merasakan
rangsangan seksual setelah saya mengalami
mimpi basah 18.
Saya sering marasakan rangsangan seksual
setelah saya mengalami menstruasi
Faktor Ekstern
al
1 Teman
sepermain an peer
group
5.3 Orangtua
Perilaku seksual remaja dikarenakan
adanya pengaruh kuat dari teman sebaya
Perilaku seksual siswa dikarenakan
kurangnya pemahaman yang
diberikan orangtua mengenai dasar
pendidikan seks serta kontrol yang kurang
terhadap perilaku seksual anak
menstruasi
22. Saya tidak tergerak
untuk melakukan seks seperti yang
teman-teman saya lakukan
23.
Saya cenderung menghindari
teman-teman yang melakukan seks
29. Saya menghindari
pembicaraan teman yang berhubungan
dengan seks
33. Orangtua saya
sangat memperhatikan
tingkah laku saya terutama dalam
perilaku seksual
35. Setiap hari
orangtua menanyakan
keadaan saya
38. Orangtua saya
merespon dengan baik setiap
pertanyaan pernyataan yang
menyangkut seks
39. Orangtua saya
selalu memantau perkembangan
saya hingga saat 19.
Saya sering terangsang ketika berdekatan
dengan lawan jenis saya 20.
Saya mudah terangsang dan ingin melakukan
hubungan seksual 21.
Saya merasakan rangsangan yang tidak
wajar pada organ intim saya
24. Teman saya mengajak
nonton film porno 25.
Teman saya berbagi pengalamn seksualnya
dengan saya 26.
Saya memperoleh informasi tentang seks
dari teman saya 27.
Saya mudah terpengaruh oleh ajakn teman-teman
28. Saya mengikuti
kebiasaan teman-teman dalam berperilaku seks
30. Saya khawatir diberi
julukan kampungan jika saya tidak berperilaku
sama dengan teman sepermainan saya
31. Teman saya mengajak
untuk melakukan seks bebas
32. Saya malu jika bertanya
tentang seks dengan orangtua
34. Bagi orangtua saya
perilaku seksual adalah hal yang tabu
36.Saya tidak berbincang- bincang dengan orangtua
jika saya memiliki masalah seputar seks
37. Orangtua saya tidak pernah membicarakan
hal yang berhubungan dengan perilaku seksual
40. Orangtua jarang
memberi kesempatan saya untuk bertanya
mengenai seks 41.
Saya dimarahi orangtua ketika bertanya seputar
5.4 Media
dan televisi
5.5 Tingkat
religiuita s
Perilaku seksual siswa akibat adanya
imitasi dari menonton media dan televisi
sehingga siswa melihat perilaku
seksual itu menyenangkan dan
dapat diterima mayarakat
Kurangnya nilai agama yang dimilki
mengakibatkan kecenderungan
perilaku seksual pada siswa
ini
42. Bagi saya
menonton acara seks dapat
menambah pengetahuan dan
wawasan
44. Saya kurang
sependapat jika ada yang
mengatakan bahwa menonton acara
seks tidak ada manfaatnya
45. Bagi saya acara
seks di televisi tidak berpengaruh
buat saya
50. Saya rajin
beribadah sesuai agama saya
51. Saya selalu
membaca al-quran 52.
Saya selalu membaca al-kitab
53. Saya rajin
mengikuti acara kerohanian di
tempat ibadah saya
seks
43.Saya tertarik menonton acara yang berbau seks
46. Saya memilih menonton
acara yang membahas seks daripada acara rohani
47. Acara televisi yang berbau
seks adalah seni 48.
Saya mempraktekkan tingkah laku seks yang
saya tonton di televisi 49.
Saya rutin menonton acara televisi yang membahas
tentang seks
54. Saya menganggap
bahwa onani masturbasi bukan
termasuk zina 55.
Saya tidak dapat membedakan
perbuatan yang diharamkan dan
dihalalkan oleh agama yang terkait
dengan masalah seksual
56. Saya tidak
menganggap bahwa hubungan seksual
dengan pasangan lawan jenis sebelum
menikah itu dosa
57. Saya menganggap
bahwa hubungan seksual dengan
pasangan sebelum menikah adalah wajar
Responden dapat memilih empat alternatif jawaban yang tersedia, yaitu SS Sangat Sesuai, S Sesuai, KS Kurang Sesuai TS Tidak Sesuai, STS Sangat
Tidak Sesuai. Setiap jenis respon mendapat nilai sesuai dengan arah pernyataan yang bersangkutan, antara lain:
Tabel 3.5 Penskoran kategori jawaban
Arah dari pernyataan SS
S KS
TS STS
Positif 5 4
3 2
1 Negatif 1
2 3
4 5
3.7 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen