Dalam SAK, menurut IAI, asumsi dasar penyusunan laporan keuangan adalah dasar akrual dan keberlangsungan usaha. Untuk mencapai tujuannya, laporan keuangan disusun
atas dasar akrual. Dengan dasar ini, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar dan dicatat dalam
catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan. Laporan keuangan yang disusun atas dasar akrual memberikan informasi kepada pengguna
pengguna tidak hanya transaksi masa lalu yang melibatkan penerimaan dan pembayaran kas tetapi juga liabilitas pembayaran kas di masa depan serta sumber daya yang
merepresentasikan kas yang akan diterima dimasa depan. Oleh karena itu, laporan keuangan menyediakan jenis informasi transaksi masa lalu dan peristiwa lainnya yang paling berguna
bagi pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan biasanya disusun atas dasar asumsi keberlangsungan usaha entitas
dan akan melanjutkan usahanya dimasa depan. Karena itu, entitas diasumsikan tidak bermaksud atau berkeinginan melikuidasi atau mengurangi secara material skala usahanya.
Jika maksud atau keinginan tersebut timbul, laporan keuangan mungkin harus disusun dengan dasar yang berbeda dan dasar yang digunakan harus diungkapkan.
PETA KONSEP
I. Definisi Sewa Guna Usaha
Menurut SAK 30, sewa adalah suatu perjanjian dimana lessor memberikan hak kepada lessee untuk menggunakan suatu aset selama periode waktu yang disepakati.
Sebagai imbalannya, lessee melakukan pembayaran atau serangkaian pembayaran kepada lessor. Lessor adalah pemilik aset yang memberikan hak penggunaan kepada pihak lessee.
Lessee adalah pihak yang diberi hak untuk menggunakan aset dalam periode yang disepakati.
II. Manfaat Sewa
Transaksi sewa merupakan sarana untuk memperoleh aset, atau hak penggunaan aset selain pembelian. Berikut ini beberapa manfaat dari sewa dibanding pembelian aset tetap :
Dilihat dari sisi lessee
o Biaya lebih murah 6
Definisi Sewa Operasi
Sewa Pembiayaan Leasing
Pengakuan Pengukuran
Klasifikasi Sewa
o Terhindar dari risiko kepemilikan o Fleksibilitas
Dilihat dari sisi lessor
o Meningkatkan penjualan o Menjaga kelangsungan hubungan bisnis dengan lessee
o Menahan nilai residu kepemilikan aset
III. Klasifikasi Sewa
Transaksi sewa mengalihkan hak penggunaan suatu aset dari pihak lessor kepada lessee dalam periode yang disepakati. Dalam pengalihan hak penggunaan tersebut apakah
disertai dengan pengalihan manfaat dan risiko kepemilikan secara signifikan kepada pihak lessee. Jika manfaat dan risiko kepemilikan secara signifikan berpindah dari lessor kepada
lessee, maka pihak yang mendapatkan manfaat dan risiko kepemilikan secara signifikan, dari pihak lessor adalah lessee.
Perlakuan akuntansi bagi pihak lessee yang mendapatkan manfaat dan risiko kepemilikan atas aset tersebut, maka lessee akan mengakui “aset” di neraca lessee.
Sebaliknya bagi pihak lessor jika tidak memperoleh manfaat dan risiko kepemilikan yang tidak signifikan, maka lessor tidaksi mengakui “aset” atas aset yang disewakan kepada pihak
lessee. Atas dasar pengalihan manfaat dan risiko kepemilikan aset tersebut, akuntansi membedakan transaksi sewa menjadi :
a Sewa operasi operating lease
Transaksi sewa dikelompokkan ke dalam sewa operasi jika dalam perjanjian transaksi tidak ada pengalihan manfaat dan risiko kepemilikan secara signifikan dari pihak lessor
kepada pihak lessee. Misal transaksi sewa dimana pihak lessor menyewakan bangunan kantor kepada lessee selama 2 tahun. Umur ekonomis bangunan ditaksir selama 10 tahun. Dalam
transaksi sewa ini, manfaat dan risiko kepemilikan aset berpindah kepada pihak lesse dalam periode yang tidak signifikan.
b Sewa pembiayaan finance lease atau Capital lease
Transaksi sewa dikelompokkan dalam sewa pembiayaan jika transaksi sewa tersebut mengalihkan manfaat dan risiko kepemilikan secara signifikan dari pihak lessor kepada pihak
lessee. Misalnya jika transaksi sewa pada butir a di atas, pihak lessee menyewa selama 10 tahun, maka selama umur ekonomis bangunan kantor tersebut dimanfaatkan oleh pihak
lessee. Maka lessee yang mendapatkan seluruh manfaat dan risiko kepemilikan atas bangunan kantor tersebut. Transaksi sewa ini mengalihkan manfaat dan risiko kepemilikan kepada
pihak lessee.
IV. Akuntansi Sewa Operasi