3.2     Pengumpulan Data
Populasi  dari  penelitian  ini  adalah  pedagang  pengumpul  dan  pedagang pengecer  produk  perikanan  di  tujuh  7  pasar  yang  telah  disebutkan.  Dua  puluh
lima  orang  pedagang  pengumpul  dan  seratus  orang  pedagang  pengecer  dari kelima 5 pasar di  Kawasan Maluku Tengah dan dua 2 pasar di  Kota Ambon,
ditarik  secara  simple  random  sampling,  kemudian  diwawancarai  berdasarkan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.
Metode  yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survei dengan pendekatan  sistem  untuk  menganalisis  sistem  pemasaran  produk  perikanan  di
kawasan  tersebut.    Harga  produk-produk  perikanan  yang  dipasarkan  di  pasar- pasar  di  atas  dicatat  setiap  hari  selama  4  empat  bulan  untuk  menganalisis  ada
tidaknya integrasi pasar dengan memperhatikan faktor-faktor spasial dan temporal yang  penting  dan  berpengaruh  terhadap  hubungan  harga  produk  perikanan
tersebut. Data  yang  diperlukan  dalam  penelitian  ini  dikumpulkan  melalui  studi
pustaka  dan  survei  lapangan.    Studi  pustaka  dilakukan  untuk  mendapatkan  data sekunder, sedangkan survei lapangan dilakukan untuk mendapatkan data primer.
Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara berdasarkan daftar pertanyaan  yang  telah  disusun  sebelumnya  dan  dilakukan    terhadap  pedagang
perantara,  pedagang  pengecer  dan  para  birokrat  yang  berkepentingan  dalam bidang pemasaran produk perikanan. Data primer yang dikumpulkan meliputi :
1 Series data harian harga tiga 3 jenis ikan segar yang dominan didaratkan
danatau  dijual  selama  empat  4  bulan,  atau  106  hari  secara  bersamaan hari Minggu diabaikan di enam 6 pasar eceran atau sentra produksi di
Kawasan Maluku Tengah dan pasar sentral di Kota Ambon. 2
Kondisi  sosial  ekonomi  pedagang  pengecer  ikan  segar  yang  meliputi umur,  tingkat  pendidikan,  pengalaman  berjualan,  jumlah  tanggungan
keluarga dan pekerjaan sampingan, selain berjualan produk perikanan. 3
Keragaan usaha meliputi jenis dan jumlah ikan segar yang biasa dijual dan terjual per musim.
4 Cara memasarkan produk, cara memperoleh sumber dan bentuk informasi
tentang harga.
5 Perolehan modal untuk  memulai maupun memperbesar usaha dan jumlah
biaya pemasaran yang dikeluarkan. 6
Kinerja  lembaga  penunjang  pemasaran  dan  kebijakan  yang  telah ditetapkan Pemerintah dalam usaha pemasaran produk perikanan.
Data  sekunder  yang  dibutuhkan  meliputi  kondisi  geografis  daerah penelitian, kondisi sosial dan ekonomi masyarakat, jumlah dan jenis alat tangkap
yang digunakan nelayan, perkembangan produksi perikanan, inflasi dan kebijakan pemerintah  dalam  pengembangan  pemasaran  produk  perikanan.  Data
dikumpulkan  dari  laporan  instansi  terkait  seperti  Badan  Pusat  Statistik  BPS, Dinas  Perikanan  dan  Kelautan  Provinsi  Maluku  maupun  Kabupaten  di  kawasan
Maluku  Tengah,  Dinas  Perindustrian,  Bank  Indonesia  Cabang  Maluku  dan  hasil penelitian terkait yang telah dilakukan sebelumnya.
3.3 Pengolahan dan Analisis Data
3.3.1 Analisis Structure-Conduct-Performance
3.3.1.1 Market Structure
Dalam  penelitian  ini  digunakan  market  concentration  konsentrasi  pasar untuk  melihat  market  structure  yang  diukur  berdasarkan  persentase  dari
penjualaset pangsa pasar. Ukuran yang paling umum digunakan untuk mengukur konsentrasi  pasar  adalah  Concentration  Ratio  CR,  yang  didefinisikan  sebagai
persentase  dari  keseluruhan  output  industri  yang  dihasilkan  oleh  beberapa perusahaan terbesar dilihat dari berbagai indikator. Secara matematik,  rumus CR
adalah :
dimana: CR
m
=  rasio konsentrasi dari pedagang ikan dalam pasar P
i
=  jumlah pangsa pasar dari m produsen atau pedagang terbesar, yang dinyatakan dalam persentase.
CR yang digunakan dalam penelitian ini adalah  CR
4
, sehingga persamaan 3.1 menjadi :