H
it
-H
it-1
=b
1
H
it-1
-H
At-1
+b
2
HA
t
–HA
t-1
+b
3
HA
t-1
+b
4
X+μ
it
……………        β.9 Yang kemudian dapat disusun kembali seperti :
H
it
=1 +b
1
H
it-1
+b
2
HA
t
–HA
t-1
+b
3
-b
1
HAt
-1
+b
4
X ………............      β.10
2.8 Analisis
Strengths, Weaknesses, Opportunities dan Threats SWOT
Analisis strengths, weaknesses, opportunities and threats SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi.  Analisis
ini  didasarkan  pada  logika  yang  dapat  memaksimalkan  kekuatan  Strengths  dan peluang  Opportunities,  namun  secara  bersamaan  dapat  meminimalkan
kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats.  Proses pengambilan keputusan strategik  selalu  berkaitan  dengan  pengembangan  misi,  tujuan,  strategi,  dan
kebijakan organisasi Rangkuti 2002. Berbagai  penelitian  menunjukkan  bahwa  kinerja  organisasi  dapat
ditentukan  oleh  kombinasi  faktor  internal  Strengths  dan  Weaknesses  dan eksternal
Opportunities dan
Threats.  Kedua  faktor  tersebut  harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT Gambar 6.
Kuadran 1 :  merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Organisasi memiliki peluang  dan  kekuatan,  sehingga  dapat  memanfaatkan  peluang  yang
ada.  Strategi  yang  harus  diterapkan  dalam  kondisi  ini  adalah mendukung  kebijakan  pertumbuhan  agresif  Growth  oriented
strategy. Kuadran 2 :  meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi masih memiliki
kekuatan  dari  segi  internal.  Strategi  yang  harus  diterapkan  adalah menggunakan  kekuatan  untuk  memanfaatkan  peluang  jangka
panjang dengan cara strategi diversifikasi. Kuadran 3 :  organisasi menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi di lain
pihak  menghadapi  beberapa  kendalakelemahan  internal.  Fokus strategi  organisasi  ini  adalah  meminimalkan  masalah-masalah
internal, sehingga dapat merebut peluang lebih baik. Kuadran 4 :  merupakan  situasi  yang  sangat  tidak  menguntungkan,  karena
organisasi menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
2.10 Pengertian dan Jenis Model
Kusnendi  2008  menyatakan  bahwa  model  adalah  kerangka  pikiran  atau konstruksi  teoritis  penelitian  yang  dirumuskan  dalam  bentuk  diagram  dan  atau
persamaan  matematik  tertentu.  Esensinya  menyatakan  hipotesis  penelitian,  maka model sebagai kerangka penelitian paling tidak akan menampilkan empat 4 hal
sebagai berikut : 1.
Peubah yang diteliti, 2.
Prediksi atau hipotesis hubungan antar variabel, 3.
Parameter yang diestimasi, 4.
Dekomposisi pengaruh antar variabel. Sementara  Dimyati  dan  Dimyati  2002  mengartikan  model  sebagai
gambaran ideal dari suatu situasi dunia nyata, sehingga sifatnya yang kompleks dapat  disederhanakan.  Ada  beberapa  jenis  model  yang  biasa  digunakan,  di
antaranya : 1
Model-model ikonisfisik, yaitu penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda. Contoh, foto,
blue print, peta dan globe. Gambar 6    Diagram analisis SWOT Rangkuti, 2002.
Berbagai Peluang
Berbagai Ancaman
Kelemahan Internal
Kekuatan Internal
1. Mendukung
strategi agresif
3. Mendukung
strategi turn- around
2. Mendukung
strategi diversifikasi
4   Mendukung strategi
defensif
2 Model-model  analogdiagramatis,  yaitu  penggambaran  situasi  yang
dinamis  dan  lebih  banyak  digunakan  dari  pada  model-model  ikonik, karena  sifatnya  yang  dapat  dijadikan  analogi  bagi  karakteristik  sesuatu
yang  sedang  dipelajari.  Contoh,    kurva  distribusi  frekuensi  pada  statistik, kurva supply demand, flow chart.
3 Model-model  simbolismatematik,  yaitu  penggambaran  dunia  nyata
melalui simbol-simbol matematik. Pada awalnya model simbolismatematik ini berupa model-model  abstrak
yang  dibentuk  di  dalam  pikiran  seseorang,  kemudian  disusun  menjadi model-model  simbolis,  seperti  gambar,  simbol  atau  rumus  matematik.
Model  matematik  yang  paling  banyak  digunakan  dalam  penelitian operasional  adalah  model  matematik  yang  berupa  persamaan  atau
ketidaksamaan. 4
Model-model  simulasi,  yaitu  model-model  yang  meniru  tingkah  laku sistem  dengan  mempelajari  interaksi  komponen-komponennya,  karena
tidak  memerlukan  fungsi-fungsi  matematik  secara  eksplisit  untuk merelasikan peubah-peubah sistem, maka model-model simulasi ini dapat
digunakan  untuk  memecahkan  sistem  kompleks  yang  tidak  dapat diselesaikan  secara  matematik.  Akan  tetapi,  model-model  ini  tidak  dapat
memberikan solusi yang benar-benar optimum. 5
Model-model heuristik, yaitu suatu metode pencarian yang didasarkan atas intuisi atau aturan-aturan empiris untuk memperoleh solusi yang lebih baik
daripada solusi yang telah dicapai sebelumnya. Dalam  penelitian  operasional,  model  yang  paling  banyak  digunakan
adalah model matematiksimbolis.
3    METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian  dilakukan  selama  6  enam  bulan,  sejak  bulan  Mei  hingga Oktober  2011.  Penelitian  dilaksanakan  di  tujuh  7  pasar  Lampiran  2a  dan  2b,
dengan rincian sebagai berikut : 1.
Pasar  Piru  di  Kabupaten  Seram  Bagian  Barat,  Binaya  di  Kabupaten Maluku Tengah dan Bula di Kabupaten Seram Bagian Timur,
2. Pasar  Tulehu  yang  berada  di  Kecamatan  Salahutu  dan  Leihitu  di
Kecamatan Leihitu, serta 3.
Pasar  Passo  dan  Mardika  yang  berada  di  Kota  Ambon  yang  merupakan pasar  sentral  pemasaran  produk  perikanan  yang  ada  dan  dekat  dengan
kawasan tersebut. Kabupaten Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur terletak di pulau
Seram serta meliputi beberapa pulau kecil di sekitar pulau Seram.  Sebagian besar Kabupaten  Maluku  Tengah  terletak  di  Pulau  Seram  dan  sebagian  lagi  di  Pulau
Ambon serta beberapa pulau kecil di sekitarnya Lampiran 1.  Alasan pemilihan lokasi-lokasi penelitian ini adalah :
1. Pasar Tulehu dan Leihitu yang berada di Kecamatan Salahutu dan Leihitu
Kabupaten  Maluku  Tengah,  secara  geografis  terletak  di  Pulau  Ambon bersama dengan Kota Ambon dan merupakan sentra produksi perikanan di
Kota Ambon. Kedua daerah ini juga merupakan pintu masuk bagi produk perikanan dari pulau Seram maupun pulau-pulau kecil lainnya yang ada di
sekitar pulau Seram maupun pulau Ambon. 2.
Pasar  Piru,  Masohi  dan  Bula  yang  terletak  di  Kabupaten  Seram  Bagian Barat,  Maluku  Tengah  dan  Seram  Bagian  Timur  merupakan  kabupaten-
kabupaten yang dekat dengan kota Ambon. 3.
Pasar  Mardika  merupakan  pasar  sentral  di  Kota  Ambon  dan  untuk mencapai  pasar  Mardika  dari  pasar-pasar  yang  telah  disebutkan  di  atas,
pasar Passo harus dilalui terlebih dahulu. Itu berarti ikan segar yang akan dibawa ke pasar Mardika dari pasar-pasar di atas harus ditransitkan dahulu
di pasar Passo kemudian diteruskan ke pasar Mardika.