memegang  peranan  penting  dalam  pengembangan  ekonomi  suatu  daerah,  seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.
Mekanisme  distribusi  ikan  juga  merupakan  hal  yang  penting.  Sistem penjualan  hanya  akan  lengkap  apabila  ikan  telah  tersampaikan  kepada  pembeli.
Ini  merupakan  bagian  yang  nyata,  dimana  kenyataan  pada  sejumlah  negara berkembang  bahwa  sebagian  besar  populasi,  terkadang  bisa  mencapai  lebih  dari
50  tidak  makan  ikan  laut,  sederhana  karena  ketidaktersediaannya.  Pada sejumlah negara, konsumsi ikan per kapita rendah diakibatkan oleh harganya yang
tinggi,  sementara  di  negara  lain,  ikan  bukanlah  makanan  tradisional,  sehingga permintaannya rendah.
2.5 Sumber daya Ikan dan Karakteristiknya
Sumber daya ikan tergolong sumber daya yang dapat diperbaharui, namun bukan  berarti  tidak  terbatas,  dibutuhkan  manusia  untuk  kehidupannya.  Sampai
sejauh  mana  sumber  daya  tersebut  dapat  memenuhi  kebutuhan  manusia,  dapat diketahui  melalui  pengukuran  ketersediaannya.    Gordon  1954  menyatakan
bahwa  sumber  daya  ikan  bersifat  common  property  resources,  atau  SDA  milik bersama dan open access. Karakteristik milik bersama dapat menimbulkan adanya
kompetisi  dalam  proses  penangkapannya,  sedangkan  kondisi  open  access  atau terbuka  akan  menimbulkan  lebih  tangkap  secara  ekonomis  economic
overfishing,  karena  perikanan  tidak  terkontrol.  Kondisi  tersebut  berdampak kepada  eksploitasi  berlebihan  over-exploitation,  investasi  berlebihan  over-
capitalization  dan  tenaga  kerja  berlebihan  over-employment.  Selain  itu,  sifat sumber daya ikan mengharuskan adanya hak kepemilikan property right.
Menurut Nikijuluw 2002, terdapat tiga 3 sifat khusus pada sumber daya perikanan milik bersama, yaitu :
a. Eskludabilitas
berkaitan  dengan  upaya  pengendalian  dan  pengawasan terhadap  akses  ke  sumber  daya  bagi  stakeholder  tertentu,  dimana  upaya
dimaksud  semakin  sulit  dan  mahal,  karena  sifat  sumber  daya  ikan  yang bergerak pada laut luas. Hal ini menimbulkan kebebasan pemanfaatan oleh
siapa saja, maka otoritas manajemen menjadi sulit dalam pengawasan.
b. Substraktabilitas
merupakan suatu kondisi bagi seseorang untuk menarik manfaat dan keuntungan yang dimiliki oleh orang lain, walaupun telah ada
kerjasama  di  antara  stakeholder  dalam  pengelolaan  sumber  daya  ikan. Kondisi  tersebut  dapat  menimbulkan  kompetisi,  bahkan  dapat  mengarah
ke konflik pemanfaatan sumber daya.
c. Indivisibilitas
menjelaskan sumber daya ikan sebagai milik bersama agak sulit  dipisahkan,  walaupun  pemisahan  secara  administratif  dapat
dilakukan.
2.5.1  Usaha Perikanan Tangkap
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan, atau badan hukum untuk menangkap,  atau  membudidayakan  ikan  termasuk  kegiatan  menyimpan,
mendinginkan,  atau  mengawetkan  ikan  untuk  tujuan  komersial,  atau  untuk mendapatkan laba dari kegiatan yang dilakukan. Perikanan laut sebagai salah satu
sub  sektor  dari  usaha  perikanan  terbagi  dalam  dua  aspek,  yaitu  1  penangkapan ikan  di  laut  dan  muara-muara  sungai,  laguna  dan  sebagainya  yang  dipengaruhi
oleh pasang surut dan 2 budidaya di laut, yaitu semua kegiatan memelihara yang dilakukan  di  laut  atau  perairan  lain  yang  terletak  di  muara  sungai  dan  laguna
Syafrin dalam Novianti 2006. Monintja  2010  menyatakan  bahwa  perikanan  tangkap  adalah  kegiatan
ekonomi dalam bidang penangkapan meliputi pengumpulan hewan, atau tanaman air  yang hidup  di  laut atau perairan umum secara bebas.  Definisi tersebut  secara
jelas  menunjukkan  bahwa  kegiatan  penangkapan  ikan  yang  dimaksud  bertujuan untuk mendapatkan keuntungan baik secara finansial maupun untuk memperoleh
nilai  tambah  lainnya,  seperti  penyerapan  tenaga  kerja,  pemenuhan  kebutuhan terhadap protein hewani, devisa serta pendapatan negara.
2.5.2    Sifat dan Karakteristik Produk Perikanan, serta Implikasinya Dalam Pemasaran
Produk  perikanan,  baik  yang  berasal  dari  perairan  laut,  maupun  perairan darat,  biasanya  dikonsumsi  dalam  bentuk  segar  dan  olahan.    Hanafiah  dan
Saefuddin  2006  menyatakan  bahwa  sifat  dan  karakteristik  produk  perikanan