industri  pengolahan  perikanan.  Program  yang  dikembangkan  Pemerintah pada  tahun  2013  tersebut,  diharapkan  juga  dapat  membawa  multiplier
effect  bagi  nelayan,  yang  selama  ini  kurang  mendapat  jaminan  pasar karena  tidak  didukung  oleh  sarana  dan  prasarana  produksi,  distribusi  dan
pemasaran yang memadai. Penetapan  Maluku  sebagai  koridor  SLIN  oleh  Pemerintah  Pusat
seharusnya  memperhatikan  kondisi  sistem  produksi  dan  distribusi  ikan segar  oleh  nelayan.  Pemenuhan  infrastruktur  yang  dibutuhkan  nelayan
harus  disiapkan  Pemerintah  agar  selain  keberlangsungan  pasokan  bahan baku yang bermutu baik terjamin, tingkat kesejahteraan nelayan di Maluku
juga dapat ditingkatkan dan distribusi pendapatan dalam sistem pemasaran ikan segar berlangsung dengan baik.
6 SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Dari hasil penelitian terhadap pengembangan sistem pemasaran ikan segar di Kawasan Maluku Tengah adalah :
1. Pasar ikan segar di Kawasan Maluku Tengah hampir terkonsentrasi CR
4
= 34.44    dengan  struktur  pasar  mendekati  oligopoli  dan  HHI
menunjukkan  angka  517.20  yang  berarti  pasar  berada  dalam  kondisi persaingan  relatif  kompetitif.  Saluran  pemasaran  ikan  segar  di  Kawasan
Maluku Tengah terdiri atas lima 5 macam, yaitu : a.  Nelayan
– Konsumen. b.   Nelayan
– Pedagang Pengecer – Konsumen. c.  Nelayan
– Pedagang pengumpul – Pedagang  Pengecer – Konsumen. d.  Nelayan
– Pedagang pengumpul – Cool Storage – Pedagang Pengecer – Konsumen.
e.  Nelayan – Pedagang pengumpul – Cool Storage – Pedagang besar.
Seluruh lembaga pemasaran yang ada pada setiap saluran pemasaran ikan segar melakukan fungsi  jual, risiko,  biaya dan informasi pasar. Pedagang
pengecer  melakukan  seluruh  fungsi  pemasaran  yang  ada,  sementara lembaga pemasaran lainnya hanya melakukan sebagian. Strategi pedagang
untuk  menarik  pembeli  adalah  :  menurunkan  harga  jual,  menambah  satu atau  dua  ekor  ikan  kepada  pembeli,  membersihkan  ikan  dengan  cara
membuang kepala dan isi perutnya khusus untuk ikan sardin, menyusun ikan  di  atas  belahan  bambu  atau  potongan  styrofoam  dan  memberikan
layanan  potong  khusus  untuk  ikan  cakalang,  tatihu  dan  sebagainya. Nelayan  menerima  bagian  yang  lebih  besar,  apabila  saluran  pemasaran
pendek dan margin pemasaran kecil. Sebaliknya, saluran pemasaran  yang panjang  mengakibatkan  penerimaan  nelayan  kecil  dan  margin  pemasaran
menjadi besar. 2.
Jenis  ikan  yang  banyak  muncul  di  pasar  lokasi  penelitian  dilangsungkan pada  bulan  Mei
–  Oktober  2011  adalah  Cakalang,  Madidihang,  Selar, Layang, dan Tongkol dengan rataan harga per kg berturut-turut Rp18 833,
Rp17 109,  Rp17 046, Rp16 566 dan Rp16 421.  Harga ikan di setiap pasar sangat  berfluktuasi,  dimana  harga  ikan  di  pasar  Leihitu  berada  di  bawah
rataan harga ikan di pasar. Pasar-pasar di Kawasan Maluku Tengah hampir tidak ada yang terintegrasi, kecuali Pasar Binaya Maluku Tengah dengan
pasar Piru SBB. 3.
Alternatif strategi pengembangan sistem pemasaran ikan segar di Kawasan Maluku Tengah adalah :
a.  Strategi  Strengths –Opportunities  SO  :  pengembangan  perikanan
tangkap berwawasan lingkungan,  pengembangan integrasi sarana dan prasarana  pemasaran  dan  pengolahan,  serta  peningkatan  ketrampilan
penanganan dan pengolahan ikan, b.  Strategi  Weaknesses
–Opportunities  WO  :  meningkatkan  kerjasama dengan  lembaga  keuangan  dalam  menyediakan  modal  usaha  dan
memudahkan  nelayan  mengakses  kredit  agar  dapat  memperluas usahanya  serta  membentuk  lembaga  yang  memiliki  mandat  untuk
melaksanakan stabilisasi harga produk perikanan, c.    Strategi  Strengths
–Threats  ST  :  melakukan  pengawasan  terpadu dengan  melibatkan  masyarakat  lokal  serta  pelarangan  ikan  impor,
memperbaiki  distribusi  bahan  baku  dengan  cara  menyediakan  sarana prasarana  produksi  serta  pemasaran  produk  perikanan,  meningkatkan
fungsi-fungsi lembaga pemasaran, mengetatkan mekanisme dan fungsi pengawasan, agar kehidupan nelayan tidak akan semakin terpuruk, dan
d.   Strategi Weaknesses
–Threats  WT  :  peningkatan  kapasitas pengamanan laut, pelarangan penjualan ikan impor yang mengandung
bahan-bahan  yang  dapat  membahayakan  kesehatan,  peningkatan sarana-prasarana  produksi  serta  pemasaran  produk  perikanan,  serta
pengetatan mekanisme dan fungsi pengawasan. 4.
Model  pemasaran  ikan  segar  yang  efisien  di  Kawasan  Maluku  Tengah harus  berpijak  pada  sejumlah  kebijakan  dan  aturan,  pengembangan
fasilitas  pendukung  pemasaran  serta  riset  yang  dilakukan  Pemerintah bersama sejumlah lembaga terkait untuk  menghasilkan suatu sistem  yang
bersinergi.
6.2 Saran
Dengan  memperhatikan  hasil  penelitian  ini,  maka  saran  yang  dapat diberikan  untuk  memperbaiki  sistem  pemasaran  produk  perikanan  di  Kawasan
Maluku Tengah adalah : 1.
Intervensi  dan  pengawasan  Pemerintah  terhadap  fluktuasi  harga  ikan  di Kawasan Maluku Tengah sangat diperlukan agar tercipta kestabilan harga.
Intervensi ini dapat dilakukan melalui pembentukan lembaga atau institusi yang dapat mengontrol fluktuasi harga dan ketersediaan produk di pasar.
2. Fluktuasi  harga  produk  perikanan  selain  dipengaruhi  oleh  musim,  juga
sangat  dipengaruhi  oleh  mutu  produk  itu  sendiri.  Oleh  karena  itu, Pemerintah  perlu  mengupayakan  pabrik-pabrik  es  pada  sentra-sentra
produksi agar mutu produk tetap terjamin, serta menyediakan cold storage di daerah pemasaran untuk mempermudah nelayan menjual produknya dan
pedagang dapat membeli ikan ketika musim susah ikan agar dalam waktu tertentu, ikan tetap tersedia.
3. Ketergantungan  nelayan  terhadap  pedagang  perantara  harus  dihapus
dengan  cara  pemberian  bantuan,  baik  dalam  bentuk  kredit  dengan  bunga rendah maupun hibah, terutama pada musim bukan ikan agar posisi tawar
nelayan dapat meningkat. 4.
Sebagai  salah  satu  penentu  terintegrasinya  pasar,  jaringan  komunikasi perlu  diperluas  agar  informasi  pasar  terjangkau  ke  seluruh  lembaga
pemasaran yang ada di pelosok Provinsi Maluku. 5.
Pembinaan  dan  pendampingan  terhadap  usaha  pengolahan  perikanan tradisional  agar  jumlah  ikan  terbuang  pada  musim  ikan  dapat
diminimalisir dan mutu produk olahan memiliki daya saing. 6.
Penelitian  sebaiknya  dilakukan  juga  pada  bukan  musim  hujan  agar memperoleh  gambaran  yang  baik  tentang  pemasaran  ikan  segar  di
Kawasan Maluku Tengah.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jabri  OS,  Omezzine  A,  Boughanmi  H.  2012.  Fresh  Fish  Markets  in  Oman. Journal of International Food and Agrbusiness Marketing 14 2 : 77-93.
Asmarantaka  RW.  2009.  Pemasaran  Produk-Produk  Pertanian  dalam  Bunga Rampai  Agribisnis  Seri  Pemasaran.  Departemen  Agribisnis,  Fakultas  Ekonomi
dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Barani  M.  2003.  Kebijakan  dan  Program  Kerja  Ditjen  Perikanan  Tangkap.
Makalah  Ditjen  Perikanan  Tangkap.  Makalah  disampaikan  pada  DIKLATPIM. Jakarta.
Basu  C.  2013.  The  Impo
rtance of Porter‟s Diamond and Porter‟s Five Forces in Business.  Demand  Media.
http:smallbusiness.chron.comimportance-porters- diamond-porters-five-forces-business
diunduh 23 Juni 2013. [BPS]. 2008.  Maluku Dalam Angka 2007.  BPS Provinsi Maluku. Ambon.
[BPS].2009.  Maluku Dalam Angka 2008.  BPS Provinsi Maluku. Ambon. [BPS]. 2009. Sensus Ekonomi Nasional. Jakarta
Binnekamp  MHA,  Ingenbleek  PTM.  2006.  Market  Barriers  for  Welfare  Product Innovations. Netherland Journal of Agricultural 54 2 : 169
– 178. Brinson A, Lee MY, Rountree B. 2011. Direct Marketing Strategies : The Rise of
Community Supported Fishery Programs. Marine Policy 35 2011 : 542-548. Chai LG. 2009.
A Review of Marketing Mix: 4Ps or More? International Journal of Marketing Studies 1 1 : 1-15.
Charles  AT.  2001.  Sustainable  Fishery  Systems.  Blackwell  Science  Ltd.  Osney Mead. Oxford UK.
Cirillo  P,  Tedeschi  G,  Gallegati,  M.  2012.  The  Bollougne  Fish  Market  :  The Social  Structure  and  The  Role  of  Loyalti.  Applied  Economic  Letters  19  2012  :
1075
– 1079. Routledge Taylor and Francis Group. Cox TL, Chavaz JP. 2001. An Interregional Analysis Of Price Discrimination And
Domestic Policy Reform In The US Dairy Sector. American Journal Agricultural Economics 83 1 : 89-106.
Crona B, Nyström  M,  Folke C, Jiddawi  N. 2010. Middlemen, A Critical  Social- Ecological  Link  In  Coastal  Communities  of  Kenya  and  Zanzibar.  Marine  Policy
34 2010 : 761-771,
Dahl  DC,  Hammond  JW.  1977.    Market  and  Price  Analysis  The  Agricultural Industries. Mc Graw-Hill Inc. New York.
Dimyati TT, Dimyati A. 2002. Operations Research : Model-Model Pengambilan Keputusan. Sinar Baru Algensindo. Bandung.
Dinas  Perikanan  dan  Kelautan  Provinsi  Maluku.  2007.  Buku  Tahunan  Statistik Perikanan Provinsi Maluku Tahun 2007. Ambon.
Dinas  Perikanan  dan  Kelautan  Provinsi  Maluku.  2008.  Buku  Tahunan  Statistik Perikanan Provinsi Maluku Tahun 2008. Ambon.
Dinas  Perikanan  dan  Kelautan  Provinsi  Maluku.  2009.  Buku  Tahunan  Statistik Perikanan Provinsi Maluku Tahun 2009. Ambon.
Dinas  Perikanan  dan  Kelautan  Provinsi  Maluku.  2010.  Buku  Tahunan  Statistik Perikanan Provinsi Maluku Tahun 20010. Ambon.
Dinas  Kelautan  dan  Perikanan  Kabupaten  Maluku  Tengah.  2010.  Laporan Tahunan Statistik Perikanan Tahun 2010. Masohi. Kabupaten Maluku Tengah.
Eriyatno.  1998.  Ilmu  Sistem  :  Meningkatkan  Mutu  dan  Efektivitas  Manajemen. IPB Press. Bogor.
Fafchamps  M,  Madhin  EG,  Minten  B.  2005.  Increasing  Returns  And  Market Efficiency  In  Agricultural  Trade.  Journal  of  Development  Economics  78  :  406-
442.
www.elsevier.comlocateeconbase .
Gallegati  M,  Giulioni  G,  Kirman  A,  Palestrini,  A.  β011.  What‟s  that  got  to  do with  the  price  of  fish  ?  Buyers  behavior  on  the  Ancona  fish  market.  Journal  of
Economic  Organization. 80 2011 : 20-33. Gaspersz  V.  2001.  ISO  9001:2000  and  Continual  Quality  Improvement.  PT
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Gonarsyah  I.  1996.  Pemasaran  Pertanian  Lanjutan.  Materi  Kuliah:  tidak
dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Goodwin  BK,  Piggott  NE.  2001.  Spatial  Market  Integration  In  The  Presence  of
Treshold Effects. American Journal Agricultural Economics 83 2 : 302-317. Goodwin BK, Shroeder TC. 1991. Cointegration Test and Spatial Price Linkages
in Regional Cattle Markets. American Journal of Economics 73 : 452-64. Gordon HS. 1954. The Economic Theory of A Common Property Resource : The
Fishery. Journal of Political Economy 62 : 124-142.
Gwin  CR.  2001.  A  Guide  for  Industry  Study  and  the  Analysis  of  Firms  and Competitive
Strategy. http:faculty.babson.edugwinindstudyindex.htm.
14 Februari 2013. Hanafiah  AM,  Saefuddin  AM.  2006.    Tataniaga  Hasil  Perikanan.    Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta. Hennessy  DA,  Roosen  J.  2003.  A  Cost-Based  Model  Of  Seasonal  Production
With Application To Milk Policy. Journal of Agricultural Economics. Vol 54 2: 285-312.
Heytens  PJ.  1986.  Testing  Market  Integration.  Food  Research  Institute  Studies. Vol XX 1.
Hidayati  A.  2000.  Analisis  Kinerja  Sistem  Pemasaran  dan  Lembaga  Penunjang Pemasaran  Kaitannya  Dengan  Pengembangan  Produksi  Rumput  Laut  di
Kabupaten  Lombok  Timur  [Tesis].  Program  Pascasarjana,  Institut  Pertanian Bogor. Bogor.
Hutabarat  B.  1988.  Analisis  Keterpaduan  Pasar  Gula  Pasir  di  Jawa.  Jurnal  Agro Ekonomi. Vol 7 2 : 1-11.
Irawan  A,  Rosmayanti  D.  2007.  Analisis  Integrasi  Pasar  Beras  Di  Bengkulu. Jurnal Agro Ekonomi. Vol 25 1 : 37-54.
Kohls  RL,  Uhl  JN.  2002.    Marketing  of  Agricultural  Products.    A  Prentice-Hall Upper Saddle River. New York.
Kompas.  5  Desember  2011.  Nelayan  Terpaksa  Membuang  Ikan.  Kompas  :  21 kolom 1-3.
Kotler P. 1993.  Manajemen Pemasaran : Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian.  Terjemahan.  PT. Prenhalindo. Jakarta.
Kotler P.2005.  Manajemen Pemasaran. Terjemahan.  PT. Prenhalindo. Jakarta. Kotler P, Amstrong G. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran. Terjemahan Alex Sindoro
dan Bambang Sarwiji, Edisi Sembilan, Jilid 1 dan 2. PT Indeks. Jakarta. Kusnendi.  2008.  Model-Model  Persamaan  Struktural  :  Satu  dan  Multigroup
Sampel Dengan LISREL. Penerbit Alfabeta. Bandung. Laping W. 2001. Food Price Differences and Market Integration in China. ACIAR
China Grain Market Policy Project Paper No 4. Lindgreen  A,  Beverland  M.  2004.  Relationship  Marketing  :  Fad  or  Panacea?
Journal  of  International  Food    Agribusiness  Marketing,  Vol.  162  :  25-51.
http:www.haworthpress.comwebJIFAM .
Madhin EZG. 2001. The Role Of Intermediaries In Enhancing Market Efficiency In  The  Ethiopian  Grain  Market.  Agricultural  Economics,  Vol.  25  :  311-320.
www.elsevier.comlocateagecon .
Market  Segmentation  Study Guide.  2012.  The  Full  STP  Process.
http:www.segmentationstudyguide.comstp-processfull-stp-process diunduh
26 Juni 2013. Mc Kie JW. 1970. Market Structure and Function : Performance versus Behavior.
Industrial  Organization  and  Economic  Development  In  honor  of  E.S.  Mason. Houghton Mifflin Company. Boston.
Mohd R. 2011. Determinants of small and medium enterprises performance in the Malaysian  auto-parts  industry.
African  Journal of  Business Management,  520, 8235-8241.
Monintja  DR.  2010.  Pengelolaan  dan  Pengembangan  Perikanan  Tangkap  Secara Berkelanjutan  Materi  Kuliah:  tidak  dipublikasikan.  Sekolah  Pascasarjana,
Institut Pertanian Bogor. Bogor. Muhammad  S.  2011.  Kebijakan  Pembangunan  Perikanan  dan  Kelautan:
Pendekatan Sistem. Universitas Brawijaya Press. Malang. Negassa  A,  Myers  RJ.  2007.  Estimating  Policy  Effects  On  Spatial  Market
Efficiency:  An  Extension  To  The  Parity  Bounds  Model.  American  Journal Agricultural Economics. Vol 89 2 : 338-352.
Nielsen M, Smit J, Guillen J. 2009. Market Integration of Fish in Europe. Journal of Agricultural Economics. Vol 60 2 : 367-385.
Nikijuluw  VPH.  2002.  Rezim  Pengelolaan  Sumberdaya  Perikanan.  Kerjasama P3R dengan PT Pustaka Cidesindo. Jakarta.
Nikijuluw  VPH.  2008.  Dimensi  Sosial  Ekonomi  Perikanan  Ilegal  :  Blue  Water Crime. PT Pustaka Cidesindo. Jakarta.
Noviyanti R. 2006. Kajian Usaha Perikanan Tangkap Pukat Cincin Yang Tambat labuh  di  PPI  Muara  Angke  Jakarta  [Tesis].  Program  Pascasarjana,  Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Omezzine  A.  1998.  On-Shore  Fresh  Fish  Markets  in  Oman  :  A  Descriptive
Analysis. Journal of International Food and Agribusiness Marketing. Vol 101 : 53
–69. Palmer  A.  2004.  Introduction  to  Marketing  -  Theory  and  Practice,  Oxford
University Press. United Kingdom.
Papavassiliou  N.  2012.  Problems  of  Distribution  and  Market  Orientation  in Greece. Journal of Business and Industrial Marketing. Vol 257 : 556-566.
Parker PC, Connor JM. 1979. Estimates of Consumer  Loss  Due to  Monopoly in The  US  Food  Manufacturing  Industries.  American  Journal  Agricultural
Economics. Vol 611 : 626-639. Pemerintah Provinsi Maluku. 2007. Penataan Ruang Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau
Kecil di Provinsi Maluku. Dinas Perikanan dan Maluku. Ambon. Purbayanto A. 2011. Perencanaan dan Pengembangan Industri Perikanan Tangkap
materi kuliah tidak dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana. IPB. Bogor. Purcell  WD.  1979.  Agricultural  Marketing  System,  Coordination,  Cash  and
Future  Prices.    Reston  Publishing  Company,  Inc.  A  Prentice-Hall  Company. Virginia.
Purwoto  AH,  Rahman  HPS,  Suhartini,  HS.  2001.  Korelasi  Harga  dan  Derajat Integrasi Spasial Antara Pasar Dunia dan Pasar Domestik untuk Komoditi Pangan
Dalam  Era  Liberalisasi  Perdagangan  Kasus  Provinsi  Sulawesi  Selatan.  Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
Rad S, Ates HÇ, Delioğlan Ş, Polatöz S, Özçömlekçi. β01β. Participation of Rural Women  in  Sustainable  Development
–  Demographical  and  Socio-Economic Determinants. Journal of Sustainable Development. Vol 20 : 71-84.
Rangkuti F. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Ravallion M. 1986. Testing Market Integration. American Journal of Agricultural Economics Vol 68 1 : 102
–109. Rosyidi  S.  2009.  Pengantar  Teori  Ekonomi:  Pendekatan  Kepada  Teori  Ekonomi
Mikro dan Makro. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Salleh  F,  Yaakub  N,  Yunus  K,  Ghani  MA,  Sulong  WKW.  2012.  Factors
Influencing  the  Night  Market  Traders‟  Performance  in  Malaysia.  International Journal of Business and Management Vol 7 14 : 32-39.
Samuelson PA, Nordhaus WD. 2002. Makro Ekonomi. PT Erlangga. Jakarta. Santoso  S.  1999.  SPSS  Mengolah  Data  Statistik  Secara  Profesional.  PT  Elex
Media Komputindo. Jakarta. Sayaka B. 2003. Market Conduct of The Corn Seed Industry in East Java. Jurnal
Agro Ekonomi Vol 22 1 : 26-41.