Para pemilik modal menyadari sepenuhnya bahwa restoran adalah industri yang menguntungkan karena disamping perubahan pola konsumsi masyarakat,
industri ini juga berkaitan dengan makanan yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat. Namun melihat karakteristik konsumen yang berbeda para pemilik
modal di Indonesia juga mendirikan restoran yang berbeda-beda yang menurut mereka paling bisa memberi keuntungan untuk bisnis mereka dan sesuai dengan
modal yang mereka miliki. Adapun jenis-jenis restoran yang dipilih oleh para pemilik modal untuk didirikan seperti, Family Conventional, Fast Food, Kafetaria,
Gourmet, Etnik, Buffet, Coffee Shop, Snack Bar, Drive In, sampai Specialty Restaurant. Dengan menu hidangan yang bermacam-macam juga seperti hidangan
oriental, kontinental, daerah, perpaduan antara oriental dengan kontinental, oriental dengan daerah, kontinental dengan daerah atau perpaduan ketiganya.
4.2. Sejarah Perusahaan
Perkembangan bisnis Bakmi Japos tergolong pesat. Saat ini, Restoran Bakmi Japos yang dirintis oleh Tjoa Heng Lie sejak 1992 ini telah memiliki lebih
dari 22 perusahaan pembeli lisensi dengan omset miliaran rupiah per tahun. Adapun lima strategi yang diterapkan oleh Bakmi Japos untuk menaikkan
pendapatan Bakmi Japos, yakni: menang rasa, menang harga, menang porsi, menang suasana, dan menang pelayanan. Dalam rangka mempercepat
pertumbuhan restorannya, sejak 2003 Tjoa Heng Lie memilih sistem waralaba. Untuk satu Restoran Bakmi Japos, Tjoa Heng Lie memperkirakan besarnya
investasi yang ditawarkan kepada mitra waralaba sekitar Rp1,5 miliar. Angka ini sudah mencakup SDM, alat bantu kerja, pengadaan bahan baku, tetapi
belum termasuk sewa gedung. Sampai saat ini, Bakmi Japos yang mempunya slogan rajanya mi ini sudah banyak berdiri diberbagai tempat di Tanah Air,
khususnya di daerah Jabodetabek. Bakmi Japos Bogor didirikan pada tanggal 23 Juli 2003 dan merupakan ke-
18 yang dikelola oleh PT. Sapta Mitra Selaras selaku pemegang lisensi. Setelah melakukan pertimbangan yang cukup mendalam perusahaan ini memutuskan
berinvestasi di kota Bogor untuk membuka Restoran Bakmi Japos Bogor dengan menggunakan pola sistem waralaba. Pemilik dari restoran ini berjumlah 14 orang
yang merupakan suami-istri, yaitu Bapak Yongky A.S Sofyan, Bapak Gamal, Bapak Budi, Bapak Bambang, Bapak Bhra, Bapak Ratiyan, Bapak Joko, Ibu
Sully, Ibu Etty, Ibu Dede H., Ibu Dedeh, Ibu Wintje, Ibu Wanty, Ibu Khodijah, dan Ibu Widya.
Bakmi Japos Bogor terletak di Jl. Otto Iskandar Di Nata No. 80 Bogor. Lokasi ini diambil oleh pemilik didasarkan atas pemikiran bahwa lokasi ini cukup
strategis karena berada di jantung Kota Bogor dan lokasi ini mudah untuk dijangkau baik oleh kendaraan peribadi dan kendaraan umum.
4.3. Visi dan Misi Perusahaan
Bakmi Japos Bogor memiliki visi yaitu menjadi restoran waralaba lokal terbaik yang mapan, unggul, dan peka terhadap keinginan konsumen serta
menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di daerah Bogor. Untuk mendukung visi tersebut, Bakmi Japos telah menyusun beberapa misi yang akan membantu
perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu : 1. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan yang baik untuk menciptakan
hubungan yang baik dengan pelanggan. 2. Senantiasa terus mengkoreksi diri dan selalu mendengarkan keluhan dari
pelanggan. 3. Menciptakan iklim kerja yang profesional berlandaskan semangat
kekeluargaan yang tinggi dalam lingkungan internal perusahaan. Dari perumusan visi dan misi tersebut, pihak pemilik Bakmi Japos Bogor
mengharapkan adanya pengaruh yang positif dan makin memotivasi seluruh karyawannya untuk selalu melakukan yang terbaik bagi perusahaan maupun bagi
para konsumen.
4.4. Struktur Organisasi