III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa gabungan dari data runtun waktu time series. Adapun data tersebut akan
coba diperoleh dari suatu badan statistik dunia yaitu Blooomberg, International Financial Statistic
IFS, ASEAN Secretariat website, CEIC, Fx Sauder, serta beberapa jurnal dan literatur mengenai integrasi perdagangan yang relevan dengan
penelitian ini. Data yang digunakan berupa data bulanan dari periode Januari 1993 sampai dengan Desember 2007. Variabel-variabel yang dianalisis dalam
penelitian ini adalah data Growth Domestic Product GDP riil, Total nominal ekspor, total nominal impor, ekspor antar negara, impor antar negara, M2, dan
Bilateral Exchange Rate dari negara-negara ASEAN-5 Indonesia, Filipina, Singapura, Malaysia, Thailand dan tiga negara di kawasan Asia Timur, yaitu
Jepang, China,dan Korea Selatan. Adapun negara-negara ASEAN lainnya tidak diikutsertakan dalam penelitian ini dikarenakan keterbatasan data yang penulis
dapatkan.
3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.2.1. Trade Intensity Index Indeks Intensitas Perdagangan
Untuk menguji bagaimana intensitas perdagangan bilateral antar negara mempengaruhi siklus bisnis negara-negara tersebut, maka tiga proksi yang
berbeda akan dihitung untuk melihat intensitas perdagangan bilateral, seperti yang
telah dilakukan oleh Frankel and Rose 1998. Variabel pertama hanya
menggunakan data ekspor, variabel kedua menggunakan data impor, dan
variabel ketiga menggunakan data ekspor dan impor. Variabel-variabel
untuk intensitas perdagangan bilateral ditunjukkan sebagai berikut:
3.1
3.2
3.3 dimana :
= Nilai intensitas perdagangan dari sisi ekspor pada waktu t = Nilai intensitas perdagangan dari sisi impor pada waktu t
= Nilai intensitas perdagangan dari total perdagangan pada waktu t =
Total nominal ekspor dari negara i ke negara j pada waktu t = Total nominal impor dari negara j ke negara i pada waktu t
= Total ekspor dunia ke negara i pada waktu t = Total impor dunia ke negara i pada waktu t
= Total ekspor dunia ke negara j pada waktu t = Total impor dunia ke negara j pada waktu t
Nilai indeks yang semakin besar menandakan semakin besarnya intensitas perdagangan yang terjadi antara negara i dan negara j.
3.2.2. Intra Industry Trade IIT
Sejak dekade 1980-an struktur perdagangan internasional telah mengalami suatu perubahan yang menunjukkan bahwa perdagangan antar perusahaan dari
negara yang berbeda didalam suatu industri Intra-Industry Trade semakin mendominasi perdagangan konvensional atau semakin penting dibanding dengan
Inter-Industry Trade . Inter-Industry Trade adalah pertukaran dua jenis barang
dalam industri yang berbeda. Sedangkan Intra-Industry Trade adalah perdagangan barang-barang manufaktur yang berbeda tapi dari industri yang sama.
IIT dapat dinyatakan dalam angka indeks, indeks IIT merupakan temuan Grubel and Lloyd 1975. Indeks IIT dapat dihitung dengan persamaan sebagai
berikut:
dimana: = Total nominal ekspor produk k dari negara i ke negara j
= Total nominal impor produk k dari negara j ke negara i Indeks Intra-Industry Trade berada diantara 0 dan 1, dengan nilai yang
mendekati 1 menunjukkan besarnya tingkat perdagangan pada industri yang sama.
3.2.3. Demand Spillover dspill