Sejarah Lahirnya Partai Pelopor Di Toba Samosir

Ia melepaskan diri dari partai dan bersikap keras untuk menepati sumpahnya mengikuti aturan sebagai anggota pertimbangan presiden, antara lain tidak berpartai dan tidak menyampaikan pernyataan politik tanpa persetujuan Presiden. Namun, para pendukungnya di Partai Pelopor tetap menempatkan Rachmawati sebagai ikon partai. Setelah Rachmawati lepas dari jabatan di partai, Sekjen Partai Pelopor Eko Suryo Santjojo terpilih sebagai pengganti ketua umum. Sekjen Partai Pelopor dipegang Ristiyanto. Ketua partai lainnya adalah Kartika Adidarma, Bambang Suroso, Silvester Mbete AM, dan Sarwidji. Wakil sekjen adalah Fransiscus Landiwawe, bendahara umum Tony F Mainaky, dan wakilnya, Maulana Yusuf Kelana. 25 Sejak berdiri pada tahun 2002, Partai Pelopor sudah ada di 27 provinsi antara lain: Nangroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

2.2. Sejarah Lahirnya Partai Pelopor Di Toba Samosir

26 Setelah terbentuk di Sumatera Utara pada tahun 2003, sejumlah kader Partai Pelopor di tingkat Provinsi mengadakan pendekatan kepada beberapa tokoh masyarakat di Toba Samosir. Kemudian ditetapkan tiga pemegang mandat untuk mendirikan Partai Pelopor di Toba Samosir yaitu kepada Mangapul Siahaan, Elon Pakpahan, dan Lukman Siagian. Setelah menerima mandat, ketiga tokoh ini kemudian melakukan pendekatan awal kepada kerabat dan keluaga dekat, kemudian disosialisasikan kepada sejumlah kalangan masyarakat di Toba 25 Ibid, hal 449 26 Ibid, hal 447 Universitas Sumatera Utara Samosir untuk mengetahui tanggapan masyarakat terhadap Partai tersebut. Mendapat respon yang positif dari masyarakat, ketiga pemegang mandat bersama sejumlah kader dan simpatisan partai kemudian berniat membesarkan Partai sekaligus menyusun komposisi kepengurusan Partai, dan secara resmi membentuk kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang di Kabupaten Toba Samosir pada 16 Juni 2003. Awal pembentukan Partai ini ada banyak kendala yang dihadapi oleh pemegang mandat dalam mensosialisasikan Partai, pertama dikarenakan Partai Pelopor sendiri masih tergolong Partai baru dan belum begitu dikenal oleh masyarakat luas pada umunya, dan masyarakat di Kabupaten Toba Samosir pada khususnya. Kemudian jarak antara satu kecamatan dengan kecamatan lain yang relatif jauh, dimana pada masa itu sarana transportasi dan komunikasi masih belum mendukung secara optimal. Namun, atas ketertarikan dengan plat form partai yang tujuannya sangat mulia, yakni memadukan agama dan berbagai macam suku dengan menjunjung tinggi kesetaraan gender ini lah yang meyakinkan Mangapul Siahaan, Elon Pakpahan, dan Lukman Siagian menerima mandat untuk mendirikan Partai Pelopor di Toba Samosir. 27 27 Wawancara dengan Bapak Mangapul Siahaan pada 16 Oktober 2011 Selain itu, karena melihat sosok Rachmawati Soekarno Putri selaku ketua umum Partai menganut idealisme Bung Karno sebagai founding father partai yang mengajarkan marhaenisme sebagai teori perjuangannya, sekaligus sebagai teori politik dengan tiang penyangga sosionasionalisme dan sosio demokrasi. Dimana partai ini menekankan ajaran- ajaran Bung Karno untuk diamalkan dalam kehidupan, seperti salah satu ajaran Bung Karno yaitu kesederhanaan hidup agar mampu mandiri mencukupi kebutuhan sendiri sehingga dapat mencegah praktisi korupsi. Pandangan ini lah yang tampak dalam sikap Partai Pelopor yang menolak ketergantungan ekonomi pada lembaga dana internasional dan mencita-citakan pembangunan ekonomi nasional yang berdikari, seperti dianut Bung Karno. Universitas Sumatera Utara Sumber dana pada pembentukan awal Partai ini berasal dari SWADANA, yaitu dimana seluruh pengurus yang ikut bergabung kedalam partai secara suka rela mengumpulkan dana dan memberikan bantuan keuangan untuk mengisi kas partai. Dana yang terkumpul itulah yang kemudian digunakan sebagai biaya operasional dan berbagai pengeluaran yang berkaitan dengan kepentingan partai. Tapi setelah berhasil memperoleh satu kursi di legislatif pada Pemilihan Legislatif tahun 2004, Partai Pelopor mulai mendapatkan dana pembinaan dari pemerintah yang disalurkan melalui Kantor Kesatuan Bangsa Kesbang Toba Samosir. Pada tahun 2008 Kasmin Simanjuntak bergabung dengan Partai Pelopor, yang kemudian diposisikan sebagai penasehat partai dengan melihat kredibilitas yang dimilikinya para pengurus partai sepakat untuk menempatkan Kasmin pada posisi tersebut. Sejak bergabung Kasmin menunjukkan loyalitas yang tinggi dan secara aktif membesarkan partai, pada pemilihan legislatif 2009 partai pelopor mendapatkan dua kursi di legislatif. Atas loyalitas yang dimilikinya kemudian pada pemilihan Bupati tahun 2010 Partai Pelopor mencalonkan Kasmin Simanjuntak sebagai calon Bupati.

2.3. Dasar Pemikiran Partai Pelopor