Tobasa akan dibuat lebih maju dari sebelumnya. Kemudian penerimaan pegawai negeri yang tadinya kebanyakan dari luar daerah, kita akan upayakan
agar putra putri daerah yang diutamakan nantinya pada penerimaan berikutnya. Pada masa pemerintahan Bupati sebelumnya terjadi
ketidakstabilan penempatan pegawai negeri dimana terjadi pemindahan penempatan pegawai negeri. Apabila terpilih, makan hal ini akan distabilkan,
dengan cara pengembalian ke posisi semula dibidang masing-masing secara profesional. Kita akan upayakan pembangunan yang lebih baik tentunya.
3. 4. 3. Tahap Minggu Tenang
Pada saat minggu tenang, yang dilakukan oleh kader partai adalah melakukan pemeriksaan ulang atas kesediaaan saksi resmi untuk di tempatkan di TPS.
3. 4. 4. Tahap Pelaksanaan Hari – H
Hal yang dilakukan oleh kader pada hari pemilihan adalah, memastikan para saksi hadir ditempat pemilihan tepat waktu. Kemudian mengawasi kegiatan pemilihan
berlangsung untuk mencegah terjadinya kecurangan.
3. 4. 5. Tahap Penghitungan
Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dalam kegiatan pemilihan, dimana para kader partai hanya fukos terhadap proses penghitungan suara dan memantau
jalannya penghitungan untuk menghindari terjadinya kecurangan dari pihak-pihak tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Kampanye politik merupakan salah satu kegiatan politik yang paling meriah karena melibatkan banyak orang. Kegiatan ini dilakukan menjelang pemilihan jabatan politik.
Kampanye politik yang dilakukan tanpa menggunakan media perantara dengan melakukan pertemuan langsung antara kandidat dengan para calon pemilih, kontak pribadi secara santai,
dan melakukan hubungan tatap muka dapat memberikan pengaruh dan sekaligus sebagai wadah untuk membentuk citra kandidat dihadapan masyarakat. Kampanye seringkali
menyangkut soal pengarahan, penguatan citra kandidat, dan upaya penghimpunan suara kearah tujuan yang ingin dicapai, yaitu pemberian suara.
Secara umum berbagai kegiatan kampanye merupakan kegiatan persuasif yang bertujuan mempengaruhi pola pikir, pola berprilaku orang lain seperti yang diharapkan oleh
pelaksana kampanye. Keberhasilan atau keefektifan kampanye akan bergantung pada keselarasan antara program yang direncanakan dan dampak yang dihasilkan.
Kampanye dengan melakukan pendekatan langsung ke masyarakat lebih merefleksikan kepedulian calon pemimpin untuk menyerap kebutuhan warga masyarakat
yang akan mereka pimpin lima tahun mendatang. Kemudian mengadakan program yang langsung menyentuh masyarakat, misalnya melalui bakti sosial seperti kegiatan gotong
royong, membuka jalan, memberikan pelayanan kesehatan atau pemberian obat-obatan gratis, menyediakan fasilitas olahraga bagi pemuda seperti lapangan olahraga untuk olah raga volly,
bantuan kemanusiaan, seperti bantuan dana pada saat terjadi bencana kebakaran, menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan. Pendekatan tokoh masyarakat juga menjadi
pilihan dari penghimpunan suara. Metode ini dianggap efesien dan efektif dalam mempromosikan sekaligus membentuk citra positif calon ditengah masyarakat.
Saat masa kampanye berlangsung, kandidat mulai mengiklankan diri. Hal ini bisa dilihat mereka seringkali muncul dalam sejumlah iklan politik yang ada di media cetak, pada
Universitas Sumatera Utara
spanduk yang ada di seputaran jalan-jalan di kabupaten Toba Samosir. Pada dasarnya, beriklan politik merupakan langkah awal para kandidat untuk mengenalkan diri mereka
kepada masyarakat luas dengan cara yang efektif dan efisien. Tujuan utama dari iklan-iklan politik tersebut tentu saja untuk merebut hati dan simpati para calon pemilih, dengan harapan
suara pemilih akhirnya diberikan kepada kandidat yang bersangkutan. Tahapan-tahapan diatas merupakan gambaran strategi yang diterapkan oleh Partai
Pelopor dalam menghimpun suara pada pemilihan Bupati Toba Samosir pada 12 Mei 2010, dan berdasarkan data yang diperoleh dari KPU Tobasa bahwa pada pemilihan pasangan
Pandapotan Kasmin Simanjuntak – Liberty Pasaribu, SH Msi berhasil menang dalam pemilu dengan memperoleh suara sebanyak 36.239.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
PENUTUP
4. 1. Kesimpulan