program ataupun materi penyuluhan yang diberikan bagi pengembangan produksi kemenyan kepada petani-petani kemenyan.
Dalam hal ini penyuluhan kehutanan belum ada dan tersedia di Kabupaten Humbang Hasundutan. Hal ini disebabkan karena selama ini peranan penyuluh
lebih diarahkan dan difokuskan pada komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
5.6 Materi Penyuluhan Yang Dibutuhkan Petani Dalam Rangka
PeningkatanPengetahuan Petani Terhadap Sistem Tataniaga Kemenyan
Kurangnya informasi pasar yang diterima petani kemenyan merupakan kelemahan yang dimiliki petani kemenyan karena informasi pasar memegang
peranan sangat vital bagi petanikemenyan dalam hal proses pemasaran dan juga dalam penentuan harga. Realitayang terjadi di lapangan bahwa kurangnya
informasi pasar yang diperoleh parapetani sering dimanfaatkan oleh para pencari untung dengan bermain dalampenentuan harga kemenyan. Hal ini juga yang
menyebabkan petani tidak punyapilihan dalam memasarkan hasil panennya. Seandainya petani memiliki jaringanuntuk memperoleh informasi pasar
yang cukup, paling tidak petani punya pilihankapan waktunya harus menjual dan kapan waktunya untuk tidak menjual. Tidakmenjual yang dimaksud disini adalah
menyimpan untuk sementara waktu sampaimemperoleh harga yang lebih baik. Berhubungan dengan unsur kelemahan sebelumnya, fluktuasi
hargakemenyan di tingkat petani diyakini merupakan salah satu faktor yangmenyebabkan berkurangnya minat petani dalam menyadap dan
memproduksigetah kemenyan. Responden menjawab bahwa fluktuasi harga getah
Universitas Sumatera Utara
kemenyan sering menjadi faktor yang dapat menurunkan niat mereka mengelola tanaman kemenyan.
Selain itu kebanyakan petani tak tahu jalur perdagangannya, untuk apa dan siapa pengguna akhir kemenyan pun, mereka tidak tahu. Akibatnya, harga getah
ini sangat mudah dipermainkan pedagang karena petani tak tahu standar harga dunia.
Seiring dengan kurangnya informasi pasar yang diterima petani kemenyan, mereka berharap agar pemerintah mau membantu dalam menangani kurangnya
informasi yang diterima oleh petani kemenyan mengenai penetapan harga yang terkadang hanya ditentukan sepihak oleh pedagang. Dalam hal ini petani memiliki
harapan agar pemerintah dapat berperan dalam membantu petani untuk memberikan informasi yang valid mengenai penetapan harga yang telah
ditentukan, sehingga petani dapat memperkirakan kebutuhan dan waktu untuk menjual sesuai dengan harga yang berlaku saat itu.
Dengan adanya peran aktif pemerintah dalam kegiatan tataniaga khususnya mengenai informasi harga dan program peningkatan kualitas
kemenyan., sehingga petani dapat mengerti dan dapat meningkatkan kualitas serta produksi kemenyan, karena dalam halini pengetahuan yang dimiliki petani hanya
berdasarkan pengetahuan yang diwariskan secara turun temurun oleh orang tua mereka.
5.7 Kebijakan - Kebijakan Yang diberikan Oleh Pemerintah Daerah Dalam Mengembangkan Komoditi Kemenyan di Daerah Penelitian.
Humbang Hasundutan merupakan dua kabupaten yang potensial untuk dijadikansebagai sentra produksi dan pengembangan tanaman kemenyan di
Universitas Sumatera Utara
ProvinsiSumatera Utara. Masyarakat di daerah ini sudah sejak lama mengenal dan Mengusahakan kemenyan sebagai sumber mata pencaharian.
Pemanfaatan kemenyan sebagai komoditi yang dapat diperdagangkansudah berlangsung sejak abab ke-17 dan dampak dari
perdagangan kemenyan tersebut telah nyata dirasakan oleh para petani dan pedagang lokal. Melaluipengelolaan hutan kemenyan telah mampu memberikan
kontribusi yang besarterhadap ekonomi rumah tangga petani kemenyan yaitu sebesar 70-75Simanjuntak 2000, diacu dalam Nurrochmat 2001
Namun sampai saat ini pengelolaan dan pengolahan kemenyan oleh masyarakat masih bersifat tradisional dan belum banyak disentuh oleh upaya-
upaya pengembangan Melihat ketersediaan sumberdaya yang ada, hutan kemenyan ini memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai
sarana meningkatkan pendapatan petani kemenyan secara langsung dan meningkatkan perekonomian pedesaan secara tidak langsung. Selain sebagai
sumber pendapatan, melalui pengelolaan hutan kemenyan dapat dijadikan sebagai sarana dalam melestarikan hutan melalui pemberdayaan masyarakat
Berdasarkan informasi Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pertanian dalam beberapa tahun terakhir ini belum memberikanbimbingan kepada
masyarakat untuk produksi kemenyan,karena hampir tidak ada penyuluhan yang dilakukan terkhusus untuk peningkatan komoditi kemenyan. Hal ini disebabkan
karena selama ini peranan penyuluh lebih diarahkan dan difokuskan pada komoditas tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, dan peternakan.
Informasi yang didapatkan ini sejalan dengan informasi yang diperoleh dari Dinas Kehutanan yang dalam hal ini merupakan pihak yang mengawasi
Universitas Sumatera Utara
peraturan mengenai hutan masyarakat. Mengatakan bahwa tidak ada program khusus atau kegiatan yang dilakukan dalam hal meningkatkan produktivitas
komoditi kemenyan di Humbang Hasundutan.Pengembangan usaha budidaya dan pengolahan getah kemenyan belum ditangani secara intensif dan serius oleh
pemerintah daerah Kabupaten Humbang Hasundutan, propinsi maupun pemerintah pusat.
Berdasarkan informasi dari media elektronik, kira-kira pada tahun 2002, dibentuk Asosiasi Petani kemenyan ASPEK Kabupaten Tapanuli Utara dan
Humbang Hasundutan yang berpusat di Tarutung, Tapanuli Utara. Pembentukan organisasi ini berawal dari pembentukan kelompok tani di 10 kecamatan. Dalam
hal ini tujuan dari pembentukan kelompok ini mulanya adalah untuk membentuk lembaga pemasaran bersama untuk mengatasi permasalahan fluktuasi harga dan
pembinaan petani yang terkait tehnik budidaya dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan tujuan ASPEK tersebut yang membanti pedagang mencariterobosan pasar
keluar daerah seperti Jawa dan sebagainya, namun ASPEK ini hanya aktif sampai tahun 2005, sampai saat ini organisasi tersebut vakum karena adanya
permasalahan sumber daya manusiapengurus.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN