Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

Dipasaran Sumatera Utara, ada 6 kualitas kemenyan yang diperdagangkan yaitu kualitas I sd VI. Pembagian kualitas didasarkan pada besar kecilnya bongkahan kemenyan. Sebagai contoh, kemenyan kualitas I berwarna putih sampai putih kekuningan berdiameter lebih besar dari 2 cm, sedangkan kualitas II kemenyan berwarna putih sampai putih kekuningan dengan diameter 1-2 cm. http: mutu kemenyan, Edison, et. Al 1983 . Dengan demikian pembagian kualitas kemenyan hanya berdasarkan penampilan fisik.

2.2 Landasan Teori

Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu. Sikap adalah kecenderungan individu untuk bereaksi terhadap sesuatu objek, mendekati atau menjauhi. Oleh karena itu sikap seseorang akan dipengaruhi oleh kadar pendidikannya dan terbawa dalam perbuatannya, melealui faktor pembawaan sejak lahir, karena pendapat atau keyakinan bisa ditanamkan dalam pendidikan, misalnya dalam keluarga atau dalam masyarakat dimana indivisu hidup atau tinggal, sehingga melalui pendidikan baik formal ataupun non formal sikap seseorang akan dapat terbentuk . sikap dapat bersifat negatif atau positif. Sikap negatif memunculkan kecenderungan untuk menjauhi, menghindar, ataupun tidak menyukai keberadaan suatu objek. Sedangkan sikap positif memunculkan kecenderungan untuk menyenangi atau mendekati, memerima atau bahkan mengharapkan kehadiran objek Azwar,1998 : 46. Universitas Sumatera Utara Pada dasarnya perilaku petani, sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan kecakapan dan sikap mental itu sendiri. Umunya karena tingkat hidupnya dan lingkungan tempat tinggal yang masih menyedihkan dan menyebabkan pengetahuan dan kecakapan tetap berada pada tingkat rendah, dan keadaan seperti ini tentu akan menekan sikap mentalnya. Petani ingin meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Akan tetapi hal-hal diatas merupakan penghalang sehingga cara berfikir, cara kerja, cara hidup mereka lama dan tidak mengalami perubahan Handoko,1992 : 9. Struktur sikap terdiri atas tiga komponen yang saling menunjang yaitu komponen kognitif cognitive. Komponen afektif affective dan komponen konatif conative. Komponen kognitif merupakan representasi apa yang dipercayai oleh individu pemilik sikap, komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional dan komponen kognitif merupakan aspek kesenderungan perilaku tentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh seseorang Azwar,1995 : 46. Sikap yang ditunjukkan seseorang tergantung jalan fikiran dan perasaan individu terhadap situasi tertentu. Jalinan pikiran dan perasaan tersebut dimunculkan dalam bentuk tingkah laku positif dan negatif. Pengukuran sikap dengan cara tersebut menggunakan skala Likert. Metode pelaksanaannya dengan membuat pernyataan sikap berdasarkan pada pernyataan yang terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan negatif dalam lima macam kategori jawaban. Kategori jawaban pernyataan positif yaitu : sangat setuju SS bernilai 4, setuju S bernilai 3, ragu-ragu R bernilai 2,tidak setuju TS bernilai 1 dan sangat tidak setuju STS bernilai 0. Untuk pernyataan Universitas Sumatera Utara negative : sangat setuju SS bernilai 0 setuju S bernilai 1, ragu-ragu R bernilai 2,tidak setuju TS bernilai 3 dan sangat tidak setuju bernilai 4. Pernyataan favorable memiliki skor tertinggi pada jawaban sangat setuju SS bernilai 4, sedangkan pernyataan unfavorable memiliki skor tertinggi pada jawaban sangat tidak setuju STS bernilai 4 Azwar,1988 : 140. Tataniaga adalah proses yang merupakan serangkaian kegiatan berturut- turut yang terjadi selama perjalanan suatu barang atau komoditi mulai dari produsen primer sampai ketangan konsumen. Produsen primer adalah mata rantai pertama dalam rantai produksi. Dalam menyalurkan komoditi dari produsen kepada konsumen akhir, kita akan melihat adanya rangkaian mata rantai tataniaga. Dari satu mata rantai tataniaga, apabila komoditi tertentu memerlukan proses lebih dahulu, maka mata rantai tataniaga tersebut akan lebih panjang. Pada setiap mata rantai tataniaga, umumnya komoditi tersebut akan mengalami penambahan nilai karena waktu, tempat dan bentuk Badan Diklat dan Penyuluhan Pertanian Deptan, 1986 : 54-59 . Dalam rantai tataniaga posisi petani tergolong lemah karena penawarannya sedikit, kebanyakan produknya merupakan produk massa yang homogen, produknya sering kurang tahan lama, pengangkutan sering sukar, petani sering sekali kurang dalam memperoleh informasi tentang harga, dan pengaruh kebutuhan kredit terhadap posisi tataniaga. Dalam hal ini kebutuhan petani akan uang tunai merupakan factor yang penting dalam kebijaksanaan tataniaga petani Badan Diklat dan Penyuluhan Pertanian Deptan, 1986 : 80-81 . Terdapat tujuh jenis kemenyan yang menhhasilkan getah tetapi hanya empat jenis yang secara umum lebih dikenal dan bernilai ekonomis yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Kemenyan Durame S. benzoine DRYAND b. Kemenyan Bulu S. benzoine var hiliferum c. Kemenyan Toba S. sumatrana J.J.. Sm dan d. Kemenyan Siam S. tokonensis Dalam hal ini kemenyan toba dan durame yang paling umum dibudidayakan secara luas di Sumatera Utara.

2.3. Kerangka Pemikiran