Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA

a. Kemenyan Durame S. benzoine DRYAND b. Kemenyan Bulu S. benzoine var hiliferum c. Kemenyan Toba S. sumatrana J.J.. Sm dan d. Kemenyan Siam S. tokonensis Dalam hal ini kemenyan toba dan durame yang paling umum dibudidayakan secara luas di Sumatera Utara.

2.3. Kerangka Pemikiran

Tataniaga merupakan kegiatan yang sangat berguna dalam membangun kegiatan pertanian, karena dalam kegiatan tataniaga terjadi perpindahan barangkomoditi dari produsen kepada konsumen, dimana konsumen akan membayar sejumlah hargauang sebagai balas jasa atas barang yang telah diperoleh. Dalam hal ini panjangnya rantai tataniaga kemenyan yang terjadi akan sangat berpengaruh terhadap besarnya biaya yang dikeluarkan oleh setiap pihak, terlebih pada petani kemenyan. Semakin panjang rantai tataniaga, biaya yang dikeluarkan juga akan semakin besar, sebaliknya rantai tataniaga yang semakin pendek, tidak membutuhkan biaya tatniaga yang besar. Selain adanya rantai tataniaga, adanya penetapan harga yang ditentukan oleh setiap rantai tataniaga, sistem pembayaran dan lain sebagainya dapat dilihat bagaimana sikap yang dimiliki oleh petani terhadap system tataniaga itu sendiri yang terjadi baik itu sikap, apakah semakin positif atau malah berubah menjadi negatif, hal ini tentu tergantung pada pada pribadi masing-masing. Selain adanya sikap terhadap harga ataupun tehnik pemasaran dalam memasarkan kemenyan, petanipun sangat memperhatikan produk dalam hal mutu Universitas Sumatera Utara kemenyan. Hal ini dikarenakan mutu kemenyan sangat mempengaruhi harga. Kemenyan yang dipasarkan petani pada umunya masih berupa bahan mentah raw material. Dari saat panen dari pohonnya hingga siap dijual petani tidak melakukan pengolahan dalam upaya meningkatkan mutu. Petani hanya melakukan kegiatan yang bersifat mebersihkan ataupun pengeringan saja sebelum dijual kepedagang pengumpul. Dalam kata lain mutu yang dijual oleh petani masih sangat rendah. Oleh karena itu dalam menjalankan pemasaran melalui rantai tataniaga terus terjadi perubahan mutu yang lebih baik lagi. Dalam menunjang penambahan harga. Hal yang diperhatikan selain itu adalah apakah sistem penentuan kualitas yang digunakan oleh petani ataupun pedagang telah sesuai dengan kualitas berdasarkan standart SII Standart Industri Indonesia sehingga melalui uji mutu tersebut petani dan pedagang mampu meningkatkan kualitas kemenyan yang akan dibudayakan dan diperdagangkan. Universitas Sumatera Utara Secara skematis, kerangka pemikiran dapat digambarkan sebagai berikut : Skema Kerangka Pemikiran Gambar. 1 Keterangan : Sikap Negatif Sistem Tataniaga Positif Petani Pedagang pengumpul desa Pedagang pengumpul kecamatan Pedagang pengumpul kabupaten Budidaya kemenyan Standarisasi kualitas kemenyan Universitas Sumatera Utara : Menyatakan Hubungan 2.4. Hipotesis Penelitian Berdasarkan indentifikasi masalah dan kerangka pemikiran, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut : 1. Terdapat beberapa sistem tataniaga kemenyan di daerah penelitian. 2. Terdapat beberapa mata rantai tataniaga kemenyan di daerah penelitian. 3. Sikap petani terhadap sistem tataniaga kemenyan di daerah penelitian adalah positif 4. Terdapat kriteria penggolongan mutu kemenyan di daerah penelitian.perbandingannya antara mutu kemenyan petani dengan mutu kemenyan standart SII Standart Industri Indonesia . 5. Terdapat materi penyuluhan yang dibutuhkan petani dalam rangka peningkatan pengetahuan petani terhadap sistem tataniaga kemenyan. 6. Terdapat materi penyuluhan yang pernah diberikan oleh penyuluh pertanian yang berkaitan dengan komoditi kemenyan di daerah penelitan. 7. Terdapat kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk mengembangkan komoditi kemenyan didaerah penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN