4.2 Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani yang dimaksud disini meliputi karakteristik petani yang terdiri dari umur, pendidikan, lama bertani, jumlah tanggungan, luas lahan,
produksiha, pendapatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Karakteristik Petani Sampel No Karakteristik Petani
Satuan Range
Rataan 1
2 3
4 5
Umur Tingkat Pendidikan
Pengalaman Bertani Jumlah Tanggungan Keluarga
Luas Lahan Tahun
Tahun Tahun
Jiwa Ha
40 - 73 6 - 12
10 - 45 2 - 8
0,5 - 5 56,20
8,00 24,40
3,56 1,16
Sumber : Lampiran 1
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa umur petani berkisar antara 40-73 tahun dengan rataan sebesar 56,20 tahun. Lama pendidikan 6-12 tahun dengan
rata-rata 8,00 tahun, petani sampel rata-rata tamat SMPSLTP sehingga wawasan pengetahuan dan pola pikir petani sudah cukup baik dalam mengelola usaha
taninya. Pengalaman bertani petani sampel berkisar 10 – 45 tahun, dengan rataan
24,40 tahun.dari rataan tersebut dapat dikatakan bahwa petani sampel telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengelola usaha taninya, sehingga
wawasan dan pola berfikir dari petani sampel sudah cukup baik. Jumlah tanggungan keluarga petani sampel berkisar 2-8 jiwa, dengan
rataan sebesar 3,56 jiwa. Dari rataan tersebut, jumlah tanggungan petani sampel tidak begitu besar.
Universitas Sumatera Utara
Untuk luas lahan yang dimiliki petani sampel berkisar antara 0,5 – 5 ha dengan rataan 1,16 ha. Dari rataan luas lahan yang dimiliki petani sampel, dapat
dikatakan bahwa luas lahan yang diusahakan sudah cukup luas.
Universitas Sumatera Utara
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Sistem Tataniaga Kemenyan di Daerah Penelitian
Tata niaga sebagai suatu sistem meliputi cara, model strategi penyampaian barang-barang dan jasa-jasa dari sektor produsen ke kegiatan sektor konsumen.
Rangkaian dari proses penyampaian itu banyak variasinya, yang dipengaruhi oleh keadaan sosial budaya dan perekonomian masyarakat.
Dalam hal ini sistem tataniaga kemenyan yang terdapat di DesaMatiti II Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan yaitu cara atau
strategi penyampaian komoditi kemenyan dari produsen sampai kepada kosnsumen.
Proses tataniaga yang terjadi antara para petani dengan pedagang pengumpul ataupun pedagang besar kemenyan memiliki sistem yang sama
.Adapun secara ringkasnya petani membawa kemenyan mereka dan menanyakan harga kepada pedagang, jika petani tersebut merasa cocok dengan harga yang
ditawarkan, kemudian pedagang pengumpulbesar melakukan beberapa pemeriksaan terhadap kemenyan, apabila kemenyan tersebut memenuhi standart
yamg diinginkan barulah pedagang akan menimbang kemenyan sesuai yang mereka inginkan dan terjadilah proses pembayaran kemenyan.
Dalam proses penyampaian kemenyan petani hingga pedegang pengumpul dan pedagang besar terdapat beberapa sistem yang dilakukan yaitu mulai dari
tehnik penjualan,pembayaran, penimbangan, pengolahan,standarisasi, penetapan harga,informasi pasar dari petani hingga pedagang besar.
Universitas Sumatera Utara