METODE PENELITIAN DESKRIPSI LOKASI PENYAJIAN DATA ANALISA DATA PENUTUP ANALISIS DATA

e. Emphaty kemampuan dalam memahami, berarti kemudahan memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman

I.7 Sistematika Penulisan BAB I

PENDAHULUAN Bab ini memat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, defenisi konsep dan sistematika penulisan

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian

BAB III DESKRIPSI LOKASI

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang diperoleh

BAB V ANALISA DATA

Bab ini memuat analisa data yang diperoleh dari hasil penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan yang diteliti

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari penelitian. Universitas Sumatera Utara

BAB II METODE PENELITIAN

II.1. Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Menurut Zuriah 2006: 47 penelitian dengan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau suatu daerah tertentu.

II.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara yang beralamat di Jalan Sisingamangaraja NO 197 Tarutung Kab.Tapanuli Utara.

II.3 Informan Penelitian

Menurut Sugiyono 2008: 215 dalam sebuah penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi atau sampel. Populasi dalam penelitian kualitatif adalah social situation yang terdiri dari tempat, pelaku dan aktivitas yang saling bersinergis. 1. Informan kunci penelitian ini adalah adalah Kepala Seski Pembuatan Kartu Keluarga dan KTP dan Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk. 2. Informan biasa dalam penelitian ini adalah masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga.

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Universitas Sumatera Utara Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengumpulkan data dapat dikelompokkan menjadi dua macam dilihat dari klasifikasi sumbernya, yakni : 1. Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Dalam penelitian ini akan dilakukan dengan : a. Wawancara Interview Wawancara dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi data dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap muka. Namun, teknik wawancara dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan sarana komunikasi lain, misalnya telepon dan internet Suyanto, 2005. Salah satu bentuk wawancara yang dipakai dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam dept interview yang merupakan proses tanya jawab secara langsung yang ditujukan terhadap informan di lokasi penelitian dengan panduan wawancara. b. Pengamatan Observasi Pengamatan dalam kamus berarti melihat dengan penuh perhatian. Dalam hal pengamatan, apa yang diamati, siapa yang mengamati, kesalahan-kesalahan apa saja yang sering terjadi pada waktu pengamatan perlu diketahui oleh peneliti sebelum melakukan tahap-tahap penelitian Suy anto, 2005. Fokus perhatian paling esensial dari penelitian kualitatif adalah pemahaman dan kemampuannya dalam membuat makna atas suatu kejadian atau fenomena pada situasi yang tampak. Bahkan, harus melakukan perenungan dan refleksi atas kemungkinan-kemungkinan yang ada dibalik penampakan itu. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder Merupakan data yang tidak secara langsung dari objek penelitian terdiri dari : Universitas Sumatera Utara a. Penelitian Kepustakaan, Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah, laporan penelitian, dan sumber-sumber bacaan lainnya dalam penelitian ini. b. Studi Dokumentasi, Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber- sumber lain yang relevan.

II.5. Teknik Analisa Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan mengunakan teknik kualitatif. Menguraikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh dari lapangan yang di dapat dari para informan. Penganalisaan ini diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam menghubung- hubungkan fakta,data dan informasi lalu dianalisis. Sehingga dari analisis tersebut diharapkan muncul gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan dapat mengungkapkan permasalahan penelitian. Data-data yang terkumpul tersebut akan disajikan melalui analisa data tunggal. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI

3.1 Sejarah Singkat Terbentuknya Kabupaten Tapanuli Utara

Pada masa Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk Kabupaten Dairi dan Toba Samosir yang sekarang termasuk dalam keresidenan Tapanuli yang dipimpin seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Keresidenan Tapanuli yang dulu disebut Residentie Tapanuli terdiri dari 4 Afdeling Kabupaten yaitu Afdeling Batak Landen, Afdeling Padang Sidempuan, Afdeling Sibolga dan Afdeling Nias. Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling Wilayah yaitu : • Onder Afdeling Silindung Wilayah Silindung ibukotanya Tarutung. • Onder Afdeling Hoovlakte Van Toba Wilayah Humbang ibukotanya Siborongborong. • Onder Afdeling Toba Wilayah Toba ibukotanya Balige. • Onder Afdeling Samosir Wilayah Samosir ibukotanya Pangururan. • Onder Afdeling Dairi Landen Kabupaten Dairi sekarang ibukotanya Sidikalang. Pada waktu pendudukan tentara Jepang Tahun 1942-1945 struktur pemerintahan di Tapanuli Utara hampir tidak berubah, hanya namanya yang berubah seperti: • Asistent Resident diganti dengan nama Gunseibu dan menguasai seluruh tanah batak dan disebut Tanah Batak Sityotyo. • Demang-demang Terbeschiking menjadi Guntyome memimpin masing-masing wilayah yang disebut Gunyakusyo. Universitas Sumatera Utara • Asisten Demang tetap berada di posnya masing-masing dengan nama Huku Guntyo dan kecamatannya diganti dengan nama Huku Gunyakusyo. • Negeri dan Kampung Hoofd tetap memimpin NegeriKampungnya masing-masing dengan mengubah namanya menjadi Kepala Negeri dan Kepala kampung. Sesudah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945, pemerintah mulailah membentuk struktur pemerintahan baik di pusat dan di daerah. Dengan diangkatnya Dr. Ferdinand Lumbantobing sebagai Residen Tapanuli, disusunlah struktur pemerintahan dalam negeri di Tapanuli khususnya di Tapanuli Utara sebagai berikut : • Nama Afdeling Batak Landen diganti menjadi Luhak Tanah batak dan sebagai luhak pertama diangkat Cornelis Sihombing. • Nama Budrafdeling diganti menjadi Urung dipimpin Kepala Urung, Para Demang memimpin Onder Afdeling sebagai Kepala Urung. • Onder Distrik diganti menjadi Urung kecil dan dipimpin Kepala Urung Kecil yang dulu disebut Asisten Demang. Selanjutnya dalam waktu tidak begitu lama terjadi perubahan, nama Luhak diganti menjadi Kabupaten yang dipimpin Bupati, Urung menjadi Wilayah yang dipimpin Demang, serta Urung Kecil menjadi Kecamatan yang dipimpin oleh Asisten Demang.Pada tahun 1946 Kabupaten Tanah Batak terdiri dari 5 lima wilayah yaitu Wilayah Silindung, Wilayah Humbang, Wilayah Toba, Wilayah Samosir dan Wilayah Dairi yang masing-masing dipimpin oleh seorang Demang. Kecamatan-kecamatan tetap seperti yang ditinggalkan Jepang. Pada Tahun 1947 terjadi Agresi I oleh Belanda dimana Belanda mulai menduduki daerah Sumatera Timur maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan strategis dan untuk memperkuat pemerintahan dan pertahanan, Kabupaten Tanah Batak dibagi menjadi 4 empat kabupaten. Wilayah menjadi kabupaten dan memperbanyak kecamatan. Universitas Sumatera Utara Setelah Belanda meninggalkan Indonesia pada pengesahan kedaulatan, pada permulaan tahun 1950 di Tapanuli di bentuk Kabupaten baru yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dulu Kabupaten Batak, Kabupaten Tapanuli Selatan dulu Kabupaten Padang Sidempuan, Kabupaten Tapanuli Tengah dulu Kabupaten Sibolga dan Kabupaten Nias dulu Kabupaten Nias. Dengan terbentuknya Kabupaten ini, maka kabupaten-kabupaten yang dibentuk pada tahun 1947 dibubarkan. Disamping itu ditiap kabupaten dibentuk badan legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Sementara yang anggotanya dari anggota partai politik setempat. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara meliputi Dairi pada waktu itu, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan, pada tahun 1956 dibentuk Kabupaten Dairi yang terpisah dari Kabupaten Tapanuli Utara. Salah satu upaya untuk mempercepat laju pembangunan ditinjau dari aspek pertumbuhan ekonomi daerah, pemerataan hasil-hasil pembangunan dan stabilitas keamanan adalah dengan jalan pemekaran wilayah. Pada tahun 1998 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi dua Kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Mandailing Natal. Kemudian pada tahun 2003 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan kembali menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Undang-undang No. 9 Tahun 2003 tentang pembentukan Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan. Setelah Kabupaten Tapanuli Utara berpisah dengan Kabupaten Humbang Hasundutan jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara menjadi 15 kecamatan. Kecamatan yang masih tetap dalam Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Universitas Sumatera Utara Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara.

3.2 Letak Geografis Kabupaten Tapanuli Utara

Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah KabupatenKota di Propinsi Sumatera Utara terletak di wilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan secara geografis letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu, disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu, disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan; dan disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah. Letak geografis dan astronomis Kabupaten Tapanuli Utara ini sangat menguntungkan karena berada pada jalur lintas dari beberapa Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 Km2 terdiri dari luas dataran 3.793,71 Km2 dan luas perairan Danau Toba 6,60 Km2. Tabel 1 : Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara No Kecamatan Luas Area Ha. Rasio Terhadap Total 1. Parmonangan 257,35 6,78 2. Adiankoting 502,90 13,26 3. Sipoholon 189,20 4,99 4. Tarutung 107,68 2,84 5. Siatas Barita 92,92 2,45 Universitas Sumatera Utara 6. Pahae Julu 165,90 4,37 7. Pahae Jae 203,20 5,36 8. Purba Tua 192,80 5,06 9. Simangumban 150,00 3,95 10. Pangaribuan 459,25 12,11 11. Garoga 567,58 14,96 12. Sipahutar 408,22 10,76 13. Siborong-borong 279,91 7,38 14. Pagaran 138,05 3,64 15. Muara 79,75 2,10 Tapanuli Utara 3.793,71 100,00 Sumber : Penelitian pada Kabupaten TAPUT , September 2013 Dari Tabel di atas dapat bahwa Luas Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebesar 3.793,71 Hektar meliputi 15 Kecamatan di dalamnya dengan Kecamatan Garoga sebagai Kecamatan yang paling luas wilayahnya.

3.3 Demografi Kabupaten Tapanuli Utara

Berikut data jumlah pendudukan berdasarakan jenis kelamin : TABEL 2 : Data Kependudukan Kabupaten Tapanuli Utara No. Kode Kecamatan Nama Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Kepala Keluarga Universitas Sumatera Utara 1. 120201 Tarutung 20.382 20.932 41.314 9.921 2. 120202 Siatas Barita 7.004 6.924 13.928 3.333 3. 120203 Adiankoting 7.961 7.757 15.718 3.496 4. 120204 Sipoholon 12.173 11.933 24.106 5.579 5. 120205 Pahae Julu 6.733 6.782 13.515 3.085 6. 120206 Pahae Jae 5.966 6.153 12.119 2.913 7. 120207 Simangumban 3.818 3.880 7.698 1.776 8. 120208 Purbatua 4.154 4.229 8.383 1.904 9. 120209 Siborongborong 24.708 24.176 48.884 11.012 10. 120210 Pagaran 9.270 9.229 18.499 4.148 11. 120211 Parmonangan 7.857 7.744 15.601 3.413 12. 120212 Sipahutar 13.548 13.177 26.725 6.019 13. 120213 Pangaribuan 15.051 15.067 30.118 6.650 14. 120214 Garoga 8.928 8.751 17.679 3.824 15. 120215 Muara 7.137 7.368 14.505 3.321 Grand Total 154.690 154.102 308.792 70.394 Sumber : Kantor Dinas dan Catatan Sipil Tapanuli Utara, Oktober 2013 Tabel diatas menunjukkan bahwa penduduk Kabupaten Tapanuli Utara berdasarkan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding penduduk perempuan, dimana 154.690 jiwa diantaranya laki-laki dan selebihnya 154.102 jiwa perempuan. Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 70.394 KK Tabel 3 : Penggunaan Lahan di Kabupaten Tapanuli Utara No Lahan Luas Ha. 1 Permukiman 18.482 Universitas Sumatera Utara 2 Sarana Sosial Budaya 2.45 3 Pertanian dalam arti luas 79.159 4 Pertambangan 43 5 Ladang Hauma 18.180 6 Alang-alang 68.606 7 Kehutanan 102.117 8 Kolam Empang 978 9 Rawa-rawa 3.463 10 Lahan Kritis 2.153 11 Industri 39 Sumber : Kantor Dinas dan Catatan Sipil Tapanuli Utara, Oktober 2013 Dari table penggunaan lahan di atas menunjukkan bahwa Lahan Kehutanan adalah lahan yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dan pemerintah sebesar 102,117 Hektar mengingat daerah Kabupaten Tapanuli Utara adalah daerah agraris .

3.3 Visi dan Misi Kabupaten Tapanuli Utara

Visi merupakan cara pandang jauh ke depan yang merefleksikan cita – cita yakni hendak menjadi apa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara di masa depan dan sekaligus menentukan arah perjalanan institusi ini. Karenanya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara secara logis visinya merupakan tuntunan dan mendukung Visi Kabupaten Tapanuli Utara. Penetapan Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran, Universitas Sumatera Utara pimpinan dan karyawan. Visi tersebut digali keyakinan nilai – nilai yang dianut seluruh anggota organisasi dengan mempertimbangkan faktor lingkungan sekitarnya. VISI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN TAPANULI UTARA ”Mewujudkan Masyarakat Sejahtera yang sadar akan Hak- hak Sipilnya sebagai Warga Negara” Penjelasan dari Visi tersebut adalah sebagai berikut : 1. Tujuan yang ingin diwujudkan. 2. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang dimaksud adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara. Untuk mewujudkan Visi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara, perlu dirumuskan Misi, yang menggambarkan amanah apa yang harus dituntaskan oleh organisasi, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Dengan adanya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak – pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara dan mengetahui peran dan program serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. MISI DINAS KEPENDUDUDKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN TAPANULI UTARA 1. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya Akta Catatan Sipil untuk menjamin kepastian Hukum atas Bukti Diri sebagai Warga Negara. Universitas Sumatera Utara 2. Menyiapkan data kependudukan yang akurat untuk dipergunakan dalam menetapkan kebijakan pembangunan.

3.3.1 Profil Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara

Berdasarkan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 35 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Sub. Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Seksi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara di bentuk sesuai PP 41 Tahun 2008 dan berdasarkan Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2008 bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dibantu oleh Sekretaris dan 3 Orang Kepala Bidang dan 9 orang pejabat Struktural Eselon IV a.

3.3.1.1 Sumber Daya Manusia

Jumlah Sumber Daya Manusia SDM per 31 Desember 2010 untuk mendukung pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi . Tabel 4 : Sumber Daya Manusia Berdasarkan Jabatan No Jabatan Jumlah 1 Pejabat Eselon II 1 orang 2 Pejabat Eselon III 4 orang 3 Pejabat Eselon IV 8 orang 4 Staf 12 orang 5 Tenaga Honorer 4 orang Universitas Sumatera Utara Komposisi Sumber Daya Manusia SDM tersebut berdasarkan Strata Pendidikan Fungsional jabatan dan Golongan menurut strata pendidikan : Tabel 5 : Sumber Daya Manusia berdasarkan Strata Pendidikan No Tingkat pendidikan Jumlah 1 S2 - 2 S1DIV 13 orang 3 D-III 4 orang 4 SLTA 10 orang 5 SD 1 orang Tabel 6 : Sarana dan Prasarana NamaBarangJenis Barang MerkType UkuranCC BAHAN Tahun Pembelian Jlh Barang PRINTER CANON MP 258 - FIBER 2010 5 PRINTER CANON PIXMA 1980 - FIBER 2010 3 MEJA KERJA TOPIX - KAYU 2010 4 KURSI KERJA FRONTLINE - KAYU 2010 5 Universitas Sumatera Utara KOMPUTER SET ACER - FIBER 2010 7 NOTEBOOK TOSHIBA - FIBER 2010 1 PRINTER CANON PIXMA 1980 - FIBER 2010 3 KURSI TAMU LOKAL - BESI 2010 4 TANAH 600 m2 GEDUNG KANTOR 228 m2 BRANKAS BOX - - 1996 - 1 LEMARI RAK KAYU LOKAL - 1998 - 1 MODEM ROBOTIC - 2006 - 1 TELEPHONE SAHITEL - 2006 - 1 AIR CONDITIONER AICOOL 2PK 2007 - 1 INSTALATION KIT - - 2007 - 1 JARINGAN LAN - - 2007 - 1 KAMERA DIGITAL SONY - 2007 - 1 Universitas Sumatera Utara KAMERA DIGITAL SONY - 2007 - 1 KOMPUTER SERVER - - 2007 - 1 KURSI LIPAT CHITOSE - 2007 - 1 LEMARI BESI MUSTANG 2 PINTU 2007 - 3 LICENSI AROGINAL - - 2007 - 1 MEJA BIRO LOKAL - 2007 - 1 MEJA BIRO LOKAL - 2007 - 1 MEJA BIRO LOKAL - 2007 - 1 MEJA BIRO LOKAL - 2007 - 1 MESIN FAXIMILE PANASONIC - 2007 - 1 MESIN LAMINATING - - 2007 - 8 MESIN PEMOTONG KTP - - 2007 - 8 PRINTER LASERJET - 2007 - 2 PRINTER INJET COLOUR - 2007 - 1 PRINTER DOTMATRIX - 2007 - 1 SCANNER CANON - 2007 - 1 SWITCH USB EDIMACK 8 - 2007 - 1 TRIPORT - - 2007 - 1 Universitas Sumatera Utara UPS SEAGATE - 2007 - 8 UPS SERVER SEAGATE - 2007 - 1 LAPTOPNOTEBOOK ACER - 2008 - 1 FILLING BESI UNITAL - - - 1 FILLING BESI YUNIKA - - - 1 FILLING BESI YUNIKA - - - 1 FILLING BESI YUNIKA - - - 1 FILLING CABINET - - - - 1 KOMPUTER SET ADVANTEC - - - 1 KOMPUTER SET - - - - 1 KOMPUTER SET - - - - 2 KOMPUTER SET - - - - 7 KURSI LIPAT CHITOSE - - - 1 KURSI LIPAT CHITOSE - - - 2 KURSI LIPAT CHITOSE - - - 1 KURSI PLASTIK - - - - 4 KURSI PLASTIK REDLEAF - - - 2 KURSI PLASTIK REDLEAF - - - 3 KURSI PUTAR - - - - 3 Universitas Sumatera Utara KURSI PUTAR - - - - 1 KURSI PUTAR EXPO - - - 1 KURSI PUTAR - - - - 2 KURSI PUTAR - - - - 3 KURSI PUTAR BESAR - - - - 1 KURSI PUTAR BESAR FUTURA - - - 1 KURSI TAMU LOKAL - - - 1 LEMARI BESI MUSTANG - - - 2 LEMARI BESI MUSTANG - - - 1 LEMARI BESI MUSTANG - - - 1 LEMARI BESI MUSTANG - - - 2 LEMARI BESI MUSTANG 3 PINTU - - 1 LEMARI BESI MUSTANG 2 PINTU - - 1 MEJA LOKAL - - - 1 MEJA LOKAL - - - 4 MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 1 MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 1 MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 4 MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 2 Universitas Sumatera Utara MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 2 MEJA 12 BIRO LOKAL - - - 1 MEJA BIRO LOKAL - - - 1 MEJA BIRO LOKAL - - - 1 MEJA KOMPUTER LOKAL - - - 1 MEJA KOMPUTER LOKAL - - - 1 MEJA KOMPUTER - - - - 2 MESIN TIK PORTABLE - - - 1 MESIN TIK OLIMPIA - - - 1 MESIN TIK OLIMPIA - - - 1 MESIN TIK OLIMPIA - - - 1 PRINTER CANON IP 1880 - - - 1 PRINTER CANON IP 1200 - - - 2 PRINTER CANON 1980 - - - 1 PRINTER EPSON LQ 2180 - - 1 TELEPHONE SAHITEL - - - 1 WIHITE BOARD - - - - 1 SEPEDA MOTOR HONDA GL MAX - 1996 - 1 Universitas Sumatera Utara SEPEDA MOTOR HONDA WIN - 2004 - 1 MOBIL MINI BUS TOYOTA KIJANG - 1997 - 1

3.3.2 Tujuan dan Sasaran Kabupaten Tapanuli Utara

3.3.2.1 Tujuan

Tujuan merupakan inflementasi atau penjabaran dari misi dan merupakan sesuatu apa yang akan dicapai atau dihasilkan pada kurun waktu tertentu 1 satu sampai 5 lima tahun kapan harus dicapai Karakteristik tujuan adalah sebagai berikut :  Idelistik : mengandung nilai – nilai keluhuran dan keinginan kuat untuk menjadi baik dan berhasil  Jangkauan kedepan dicapai dalam waktu 5 lima tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan oleh suatu organisasi  Abstrak : belum dapat dilihat secara kwantitas karena pencapaian tujuan dapat berlangsung secara berkesinambungan. Berdasarkan uraian diatas, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara menetapkan tujuan sebagai berikut : Misi Pertama : Meningkatkan kesadaran masyarakat akan arti pentingnya memiliki Akta Catatan Sipil untuk Kepastian Hukum atas Bukti Diri sebagai Warga Negara Universitas Sumatera Utara Dengan Tujuan : Semakin banyak warga masyarakat yang memiliki Akta Catatan Sipil sebagai bukti diri yang sah dan Meningkatkan pemasukan Pendapatan Asli Daerah PAD Misi Kedua : Menyiapkan Data Kependudukan yang akurat untuk dipergunakan dalam menetapkan kebijakan pembangunan oleh pemerintah maupun swasta Dengan Tujuan : Tersedianya data kependudukan yang akurat lengkap untuk dapat dipergunakan setiap saat dibutuhkan oleh Pemerintah maupun Swasta.

3.3.2.2 Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan secara terukur yang dapat dicapai secara nyata dalam waktu tahunan, semesteran dan bulanan. Fokus utama sasaran adalah tindakan alokasi, dan pemanfaatan sumber daya yang mengarah pada hasil nyata. Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara merupakan sasaran sebagai berikut : MISI PERTAMA Tujuan 1 : Semakin banyak warga masyarakat yang memiliki Akta Catatan Sipil sebagai bukti diri yang sah Universitas Sumatera Utara Dengan Sasaran : Meningkatkan pencapaian target jumlah penduduk yang mengurus Akta Catatan Sipil 68 setiap tahun dan tercapainya Pelayanan Akta Catatan Sipil yang cepat dan mudah Tujuan 2 : Meningkatkan Pemasukan Pendapatan Asli Daerah PAD Dengan Sasaran : Meningkatkan kinerja Pegawai dan Pengawasan MISI KEDUA Tujuan : Tersedianya Data Kependudukan yang akurat dapat dipergunakan setiap saat dalam menentukan kebijakan Pemerintah maupun Swasta Dengan Sasaran : Menetapkan system pencatatan yang akurat dan pelaporan yang cepat atas kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk.

3.4 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Keputusan Bupati Tapanuli Utara Nomor : 35 Tahun 2008 dan sesuai PP No. 41 tentang uraian tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub. Bagian pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara mengemban tugas Universitas Sumatera Utara membantu Bupati Tapanuli Utara dalam menyelenggarakan Pemerintahan dalam Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil dengan fungsi sebagai berikut : a. Menyelenggarakan bahan – bahan pendaftaran dan registrasi kependudukan WNI dan WNA. b. Pengadaan Blanko KTP, Kartu Keluarga, Nomor Induk Penduduk, Registrasi Akta dan Kutipan Akta Catatan Sipil c. Melakukan Pencatatan perubahan atas mutasi penduduk dan laporan data kependudukan dan melakukan penyuluhan d. Menyelenggarakan pencatatan dan penerbitan Akta Catatan Sipil. Susunan organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara adalah sebagai berikut :

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program.

3. Bidang Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Registrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan;

b. Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk;

c. Seksi Mutasi Penduduk.

4. Bidang Catatan Sipil terdiri dari:

a. Seksi Kelahiran dan Kematian;

b. Seksi Perkawinan dan Perceraian;

c. Seksi Perubahan Data.

Universitas Sumatera Utara

5. Bidang Data Kependudukan terdiri dari:

a. Seksi Data Kependudukan;

b. Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan;

c. Seksi Penyuluhan.

6. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan

terdiri dari:

a. Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan;

b. Seksi Pengendalian Kependudukan.

3.4.1 Kelompok Jabatan Fungsional. 1. Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok Dinas di bidang ketatausahaan yang meliputi pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan lainnya. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Sekretariat mempunyai fungsi : a. menyusun rencana kegiatan kerja b. mengelola urusan perlengkapan, kerumahtanggaan dan pengadaan barang dinas c. melaksanakan pengelolaan urusan surat menyurat dan urusan umum lainnya; d. mengelola urusan administrasi kepegawaian; e. mengelola urusan Administrasi keuangan serta rencana penyusunan laporan keuangan dinas Universitas Sumatera Utara f. mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja dinas g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Sekretariat terdiri dari : Setiap Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub bagian yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. a Sub Bagian Umum mempunyai tugas mengelola surat menyurat,surat keterangan Bidang kependudukan dan catatan Sipil, pengadaan barang dan perlengkapan kerumahtanggaan, mengelola administrasi dibidang kepegawaian serta urusan umum lainnya b Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas mengelola Administrasi keuangan serta rencana penyusunan laporan keuangan. c Sub bagian Penyusunan Program mempunyai tugas mengumpulkan dan menyiapkan bahan perumusan rencana dan program kerja dinas, menganalisa dan menyajikan data serta mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan rencana program kerja dinas.

2. Bidang Kependudukan

Bidang Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Universitas Sumatera Utara Bidang Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas dibidang pelayanan dan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Kependudukan mempunyai fungsi : a. menyusun rencana kegiatan kerja b. Registrasi Penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing dan pemberian Nomor Induk Kependudukan NIK c. melaksanakan kegiatan pendaftaran dan pencatatan administrasi penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing d. mengumpulkan dan mengelola bahan pelayanan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing e. Melaksanakan kegiatan penerbitan Kartu keluarga KK dan Kartu Tanda Penduduk KTP. f. Mengelola pendaftaran dan pencatatan mutasi penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing g. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya Setiap Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. Universitas Sumatera Utara a Seksi Registrasi Penduduk dan Nomor Induk Kependudukan mempunyai tugas memverifikasi dan memvalidasi formulir bio data penduduk dan merekam data ke dalam database kependudukan untuk mendapatkan NIK. b Seksi Mutasi Penduduk mempunyai tugas memeriksa dan meneliti berkas permohonan dan surat pengantar pindahpindah datang, merekam data ke dalam data base kependudukan, menerbitkan surat keterangan pindahpindah datang antar kabupatenkota dalam satu propinsi dan pindahpindah datang antar propinsi c Seksi Kartu Keluarga dan Kartu Tanda Penduduk mempunyai tugas memverifikasi dan memvalidasi data penduduk dan berkas formulir permohonan KK dan KTP beserta lampiran kelengkapan berkas persyaratan, merekam data kedalam data base, menerbitkan KK dan KTP.

3. Bidang Catatan Sipil

Bidang Catatan Sipil dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Catatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pelayanan pencatatan sipil penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing Untuk melaksanakan tugas Bidang Catatan Sipil mempunyai fungsi : a. Menyusun rencana kegiatan kerja b. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, mengelola data serta penerbitan Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Perkawinan, Akta Perceraian, Akta Pengakuan Anak. Universitas Sumatera Utara c. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mencatatat pengesahan dan pengangkatan anak, perubahan nama Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing. d. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mengelola perubahan status kewarganegaraan. e. Melaksanakan pendaftaran dan pencatatan, memeriksa dan meneliti berkas pencatatan, serta mencatatat pembatalan perkawinan dan perceraian. f. Melaksanakan pencatatan peristiwa penting lainnya. g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugasnya. Bidang Catatan Sipil terdiri dari: 1 Seksi Kelahiran dan Kematian; 2 Seksi Perkawinan dan Perceraian; 3 Seksi Perubahan Data. Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Catatan Sipil. a Seksi Kelahiran dan Kematian mempunyai tugas menyiapkan bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa meneliti berkas pencatatan serta mengelola data dan menerbitkan akta kelahiran dan akta kematian bagi Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing. b Seksi Perkawinan dan Perceraian mempunyai tugas menyiapkan bahan pencatatan, pendaftaran dan memeriksa dan meneliti berkas pencatatan serta mengelola data Universitas Sumatera Utara dan menerbitkan akta perkawinan dan akta perceraian bagi Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing. c Seksi Perubahan Data mempunyai tugas mengumpulkan bahan dan data, memeriksa dan meneliti berkas serta mengelola data dan menerbitkan Akta Pengakuan Anak, pendaftaran dan pencatatan pengesahan dan pengangkatan Anak, perubahan nama, perubahan status kewarganegaraan, menerbitkan salinan dan Akta Kutipan II dan seterusnya serta mencatat peristiwa penting lainnya bagi Warga Negara Indonesia WNI dan Orang Asing.

4. Bidang Data Kependudukan.

Bidang Data Kependudukan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang Data Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang Pengelolaan Data dan Laporan Penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Asing WNA. Untuk melaksanakan tugas Bidang Data kependudukan mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Menyimpan dan memelihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam

data base kependudukan,

c. Menjaga kerahasian data Individu masyarakat,

d. Menyediakan Data Agregat Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai dasar

pengolahan data Statistik dan laporan data Kependudukan,

e. Menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan Administrasi

Kependudukan dan Catatan sipil. Universitas Sumatera Utara

f. Memeriksa, Mengesahkan dokumen yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan

serta mengelola dan menyimpan dokumen Kependudukan dan Catatan sipil.

g. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan penyuluhan Bidang

Kependudukan dan Catatan Sipil WNIOrang Asing

h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugasnya. Bidang Data Kependudukan terdiri dari: 1 Seksi Data Kependudukan; 2 Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan; 3 Seksi Penyuluhan. Setiap seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Data kependudukan a Seksi Data Kependudukan mempunyai tugas, Menyimpan dan memelihara akurasi data kependudukan dan catatan sipil dalam data base kependudukan, Menjaga kerahasian data Individu masyarakat, Menyediakan Data Agregat Kependudukan dan Catatan Sipil sebagai dasar pengolahan data Statistik dan laporan data Kependudukan, Menyiapkan bahan dan data untuk pelaksanaan penyuluhan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil. b Seksi Penyimpanan Dokumen Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan, pengesahan dokumen berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan serta mengelola dan menyimpan dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil. Universitas Sumatera Utara c Seksi Penyuluhan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan penyuluhan Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil WNIOrang Asing

5. Bidang pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan

Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan dipinpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. Bidang pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang pengendalian dan pengawasan, serta penyuluhan pendaftaran penduduk Warga Negara Indonesia WNI dan Warga Negara Asing WNA. Untuk melaksanakan tugas Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Pengendalian Penduduk mempunyai fungsi :

a. Menyusun rencana kerja

b. Pengolahan data dan menyusun grafik data statistik

c. Memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui

papan informasi maupun secara lisan.

d. Pemeriksaan data dan dokumen yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan

e. Pengendalian , pemantauan, pengawasan dan penyelidikan terhadap

penyelanggaraan administrasi Kependudukan dan Catatan sipil.

f. Pengendalian, pemantauan dan pengawasan mobilitas penduduk dan arus komuter

penduduk. Universitas Sumatera Utara

g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

bidang tugasnya. Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi dan Pengendalian Kependudukan terdiri dari: 1 Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan; 2 Seksi Pengendalian Kependudukan. Setiap seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi yang dalam melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Pengendalian Kependudukan. a Seksi Pengelolaan Informasi Administrasi kependudukan mempunyai tugas melaksanakan pengolahan data dan menyusun grafik data statistik serta memberikan layanan informasi Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui papan informasi maupun secara lisan. b Seksi pengendalian Penduduk mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan data dan berkas yang telah dikeluarkan sebelum diarsipkan dan melaksanakan pengendalian , pemantauan, penyelidikan terhadap penyelanggaraan administrasi Kependudukan dan Catatan sipil dan mobilitas penduduk serta arus komuter penduduk. Tabel 4 : Tugas , Fungsi , Kewenangan , dan Dasar Hukum Kelembagaan No UnsurAspek Manjemen Uraian Dasar Hukum yang terkait Universitas Sumatera Utara 1. Tugas dan Fungsi Tugas : Melaksanakan Kewenangan Otonomi Daerah di Bidang Pelayanan dan Pendaftaran Penduduk, Pelayanan Pencatatan Sipil, Penyelanggaraan Informasi,Pengawasan dan Pengadilan Kependudukan Fungsi : 1. Perumusan Kebijakan Teknis dalam pelayanan ,pendaftaran penduduk. 2. Penyelenggaraan pendaftaran pelayanan kependudukan 3. Penyelenggaraan Pelayanan , pencatatan, penerbitan Akta kelahiran dan akta pencatatan sipil lainnya. 4. Penyelenggaraan Informasi,pengawasan, dan pengendalian kependudukan. 5. Pengelolaan urusan Kesekretariatan Dinas. 6. Penyelenggaraan Koordinasi untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas . Perda Nomor 12 Tahun 2010 2. Kewenangan menyelengara kan jenis pelayanan, meliputi : 1. Melayani Penerbitan KK 2. Melayani Penerbitan KTP 3. Melayani Surat Pindah Datang 4. Melayani Penerbitan Akta Kelahiran dan Kematian 5. Melayani Penerbitan Akta Perkawinan 6. Melayani Penerbitan Akta Pencacatan Sipil UU. No.23 Tahun 2006 Universitas Sumatera Utara 3. Instansi unit yang terkait dengan penyelenggar aan pelayanan. Dinas Kependudukan Dan Catatn Sipil Kabupaten Tapanuli Utara Sumber : Kantor Dinas dan Catatan Sipil Tapanuli Utara, Oktober 2013

3.4.1 Struktur Organisasi Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten

Tapanuli Utara Berdasarkan Peraturan Bupati Tapanuli Utara Nomor 35 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Sub. Bagian, Kepala Bidang dan Kepala Seksi pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara di bentuk sesuai PP 41 Tahun 2008 dan berdasarkan Peraturan Daerah No. 04 Tahun 2008 bahwa Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara dipimpin oleh seorang Kepala Dinas dibantu oleh Sekretaris dan 3 Orang Kepala Bidang dan 9 orang pejabat Struktural Eselon IV a. 3.4.1 Struktur Organisasi Dinas Tabel 5 : Daftar Nama Dan Jumlah Sumber Daya Manusia Di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara Universitas Sumatera Utara No Nama NIP Jabatan Gol 1 Ir. Maria Sihombing 196007021991032001 KADIS IVb 2 Aron Pane 196007241982011001 Sekretarsis IVa 3 Maya Santi , SH 197404292006042008 Kassubag Umun Dan Kepegawaian IIIc 4 Burma Tampubolom , SE 197208061993032006 Subbag Keuangan IIIc 5 Kiris Sinaga 196407301986022001 Subbag Program IIIc 6 Ritben Nainggolan, SE 196407061986011001 Staf IIId 7 Marintan Sitorus 196306131986022006 Staf IIIa 8 Sri Anne Margaretha S 197503022005022001 Staf IId 9 Marlon P.V.Sianipar 197403162006041004 Staf IIIa 10 Hotben Panngabean , SE 196506151989031007 Kabid Pendaftaran Penduduk IVa 11 Poltak Marisi Hasibuan , SS 197805312005021002 Keseksi Registrasi NIK, Perubahan Data dan Perpindahan Penduduk IIIc 12 Susi Radotma H , SE 197802172002122002 Kaseksi Kartu Keluarga Dan KTP IIIc 13 Novita Polina Sitompul , SH 198511092009032007 Staf IIIb 14 Milda Riana Manalu, S.Kom 197901312011012003 Staf IIIa 15 Marlis Diana, Amd 197807222011012003 Staf IIc 16 Waldemar Simamora 196202031981031002 Kabid Pencacatan Sipil IVa 17 Rosmauli Manalu 195908031983032005 Kaseksi Kelahiran dan Kematian IIIc 18 Romusa Simanungkalit, ST 198205042006041000 Kaseksi Perkawinan, IIIc Universitas Sumatera Utara Perceraian, Pengangkatan, Pengakuan dan Pengesahan Anak 19 Freddy Arianto Siregar, SH 197407151997031003 Kabid Informasi Kependudukan IIId 20 Lilis Suriani Nababan 197004031995032001 Kaseksi Sistem dan Teknologi Informasi dan Kependudukan IIIc 21 Roma Eden Purba, SE 196708231990032001 Kaseksi Penyuluhan, Penyajian Data IIIc 22 Anny Sitohang 196311081988112001 Staf IIId 23 Melda Sijabat 197404071995032002 Staf IIIc 24 Martha I. Lumbantobing - Pegawai Honorer - 25 Mulya Marpaung - Pegawai Honorer - Sumber : Kantor Dinas dan Catatan Sipil Tapanuli Utara, Oktober 2013 Universitas Sumatera Utara

BAB IV PENYAJIAN DATA

Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data di lapangan melalui wawancara serta pengamatan maka diperoleh data dari informan dan responden yang berkaitan dengan Kualitas pelayanan dalam pembuatan Kartu Keluarga di Kabupaten Tapanuli Utara . Data diperoleh dengan melakukan wawancara di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara . Dari hasil wawancara, penulis menyajikan dalam bentuk tidak langsung dan dijelaskan kembali oleh penulis agar lebih jelas dan dapat dimengerti. Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan serta dokumen-dokumen yang dihasilkan dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian, tepatnya di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara

4.1 Identitas Informan

4.1.1 Identitas Informan Kunci

Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Berikut ini identitas informan kunci dalam penelitian ini : 1. Kepala Seksi Kartu Keluarga dan KTP yaitu Ibu Susi Radotma Hutauruk, SE. 2. Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk yaitu Bapak Hotben Panggabean ,SE Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Identitas Informan Utama

Informan Utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi di dalam melakukan pengurusan Kartu Keluarga , dalam hal ini masyarakat yang mengurus di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

4.2 Hasil Pengumpulan Data

Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh penulis dilapangan tentang Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Tapanuli Utara sejak 18 Oktober 2013 yang hampir memakan waktu 3 minggu dan berdasarkan data dan informasi yang di dapat oleh penulis dilapangan bahwasanya Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Tapanuli Utara bahwasanya sampai dengan sekarang di wilayah Kabupaten Tapanuli Utara ,keluarga yang telah memiliki Kartu Keluarga sudah sekitar 60 sudah mengurus dan melakukan penambahan atau pengurangan keluarga di Kartu Keluarga dan diperkirakan ada sekitar 70.394 Keluarga di Tapanuli Utara yang telah terdaftar di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara keadaan semester pertama konsolidasi dengan Dirjen Adminduk dan Pencapil Kementerian Dalam Negeri.

4.3 Penyajian Data Tentang Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga Di

Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Tapanuli Utara. Dalam wawancara ini ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada informan utama yang menyangkut masalah Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga Di Dinas Catatan Sipil dan Kependudukan Kabupaten Tapanuli Utara. Universitas Sumatera Utara Penulis hanya memilih beberapa orang informan kunci dan informan utama serta imforman tambahan yang akan diberikan pertanyaan sesuai dengan bidang dan kedudukan mereka masing-masing sehingga setiap permasalahan yang terjadi dapat terjawab. Dilihat dari dimensi kualitas pelayanan publik , antara lain : 4.3.1. Tangible bukti fisik Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan dari segi peralatan , personal dari pegawai berkomunikasi maupun sarana prasarana dan profesionalitas pegawai yang digunakan dalam rangka melaksanakan program pembuatan Kartu Keluarga peneliti akan melakukan wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE selaku Kepala Seksi Pelayanan KTP dan KK Oktober 2013 mengenai sejauh mana fasilitas pendukung untuk merealisasikan program Kartu Keluarga , mengatakan : “kalau dari segi fasilitas kita sudah berupaya melakukan yang terbaik , bisa dilihat dari ruang tunggu yang kita sediakan sampai dengan peralatan yang kita gunakan untuk melaksanakan program-program yang sudah ada , tapi memang saya akui kita masih kekurangan sumber daya manusia yang kadang mengerjakan suatu program kurag teliti dan masalah fasilitas,seperti komputer dan alat lainnya yang mendukung program makanya terkadang prosesnya lambat dan masyarakat mengeluh” Begitu juga dengan pernyataan dari Bapak Hotben SE Panggabean , menyatakan : “Sejujurnya tidak semua pelayanan dapat dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan yang ada. Banyak kendala yang ditemui di lapangan, yang tidak hanya berasal dari dinas atau kesalahan pegawai tapi juga berasal dari masyarakat sendiri. Sebagai contoh, masyarakat yang ingin mengurus pembuatan KTP, akan tetapi data atau berkas yang diperlukan tidak dapat dilengkapi oleh masyarakat tersebut. Ini semua membuat standar pelayanan minimum tersebut tidak dapat diterapkan dengan baik.” Universitas Sumatera Utara Lalu peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yaitu Bapak Muhammad Panggabean , kecamatan Tarutung menyatakan : “Kalau dari sarana prasarana saya cukup puas dari segi infrastruktur , ruang tunggu dan parkir juga cukup tersedia baik , cuman tempat duduknya kurang banyak, karena terkadang satu waktu masyarakat bisa membludak mengurus data kependudukan lainnya wawancara diolah november 2013 Ibu H.Hutauruk juga menambahkan , Kecamatan Sipoholon menyatakan : “saya kira kurang kalau masalah fasilitas,seperti kemaren saya harus menunggu sampai diluar dari tempat pengurusan karena kurangnya tempat duduk,maunya petugas sigaplah kalo orang sudah banyak yang mengurus” wawancara diolah november 2013 Berdasarkan keterangan informan dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapangan ,peneliti berpendapat bahwa masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga kurang puas dengan pelayanan dari segi fasilitas,sarana dan prasarana. Gambar 2. Ruang Tunggu Kantor Disdukcapil Kab.Tapanuli Utara Lalu peneliti menanyakan mengenai pelayanan dan respon yang diberikan oleh petugas , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE meyatakan : Universitas Sumatera Utara “petugas selalu saya ingatkan selalu tangggap dalam menghadapi masyarakat, kadang saya ingatkan mereka kalau agak lamban merespon masyarakat yang mau mengurus Kartu Keluarga ,tapi memang seperti itulah mungkin dulu sumber daya manusia kita” Begitu juga dengan komentar dari Bapak Hotben Panggabean SE , menyatakan : “para petugas sudah kita bekali agar mereka cepat dan selalu merespon masyarakat yang mau mengurus agar tidak terjadi diskriminasi dan ketidaknyamanan dari masyarakat yang mau mengurus Kartu Keluarga” Kemudian peneliti melekukan wawancara dengan masyarakat yaitu Ibu R.Lumban Tobing , Kecamatan Tarutung , menyatakan : “kalau aku lihat orang itu kurangnya responnya sama kita yang awam ini,kadang kita kesal lihat orang itu , maunyakan kita dibimbing bukan jadi dipersulit kayak gini, kadang saya jadi malas mengurus semuanya kesana,Akte Lahir anak saya saja belum keluar-keluar” wawancara diolah november 2013 Bapak S.Simorangkir , Kecamatan Siatas Barita juga berkomentar : “respon mereka cukup memuaskan saya rasa,saat saya mengurus Kartu Kelurga mereka cepat tanggap dan memberikan saya pengarahan mengenai prosedur pengurusannya, kadang memang kita juga masyarakat yang kurang mengerti dan peduli, jadi petugas kadang kesal karena kita bandal dalam hal pengurusan” wawancara diolah november 2013 Berdasarkan keterangan informan dan wawancara langsung yang dilakukan peneliti dilapangan ,peneliti berpendapat bahwa masyarakat merasa kurang puas dengan respon petugas yang menjalankan program pembuatan Kartu Keluarga.

4.3.2. Reability Kehandalan

Untuk mengetahui kemampuan instansi untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati dalam program pembuatan Kartu Universitas Sumatera Utara Keluarga, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE selaku Kepala Seksi Pelayanan KTP dan KK Oktober 2013 mengenai sosialisasi dan informasi yang jelas dari aparat Kecamatan ,Kelurahan atau pun Desa mengenai pengenalan Kartu Keluarga dan tata cara pengurusannya , menyatakan : ”kita selalu berusaha melakukan sosialilasi setiap tahunnya di setiap kecamatan dengan mengumpulkan setiap masyarakat di kecamatan dan setiap kelurahan yang gunanya untuk mengingatkan masyarakat agar mengurus Kartu Keluarga dan KTP yang sangat berguna untuk pencatatan kependudukan yang dibantu oleh pegawai kecamatan atau kelurahan yang hanya membawa surat pengantar dari kecamatan dan kelurahan desa jika mau mengurus Kartu Keluarga’’ Begitu juga dengan pernyataan Kepala Bidang Pendaftran Penduduk , Bapak Hotben Panggabean SE menyatakan : “Bentuk penyuluhan atau sosialisasi yang dilakukan dinas biasanya berupa kegiatan tatap muka langsung, tatap muka langsung dengan masyarakat, melalui brosur-brosur, pamlet, spanduk. Kalau yang tatap muka itu dilakukan di suatu tempat, kita mengundang masyarakat, bukan semua masyarakat tapi perwakilan dari masing-masing kelurahan biasanya lurah atau masing-masing kepala lingkungan dan kegiatannya dilakukan setahun sekali.” Lalu peneliti menanyakan lagi sejauh ini Landasan Hukum apa yang di pakai dalam mengurus Kartu Keluarga , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE menyatakan : “Sampai saaat ini kita masih menggunakan Undang-undang No 23 tahun 2004 tentang Administrasi Kependudukan” Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga apakah pernah mengikuti sosialisai infomasi atau tidak , Bapak H.Hutabarat, Kecamatan Siatas Barita berkomentar : ”Aku gak pernah tau dan gak pernah dengar ada sosialisai atau pengenalan tentang Kartu Kelurga di tempat kami dan tidak pernah terdengar aku itu .Tapi bisa saja aku gak tau informasi itu , mungkin sudah diumumkan Lurah atau Kepala Desa untuk ada sosialisasi dan aku mungkin tidak tau , karena yang Universitas Sumatera Utara aku tau kalau mau punya Kartu Keluarga atau bagian kependudukan lainnya langsung aja ke kantornya mengurus.”wawancara diolah november 2013 Bapak S.Simanungkalit , Kecamatan Sipaholon juga berkomentar : “saya pernah dengar adanya sosialisasi dari Dinas ataupun Kecamatan,tapi saya gak pernah ikut.Informasinya saja kurang jadi kita pun gak pernah tau kapan tanggal dan bulan sosisalisainya” wawancara diolah november 2013 Berdasarakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti , peneliti berpendapat bahwa sosialisasi informasi yang dilakukan oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kurang efektif dan menyeluruh bagi semua masyarakat karena sebagian masyarakat kurang berminat dan tidak mengetahui adanya sosialisasi yang dilakukan oleh Kecamatan ataupun Kelurahan yang di fasilitasi oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Untuk mengetahui transparansi dan manejemen dalam pelayanan publik di Kantor Dinas Dan Kependudukan Catatan Sipil Kab.Tapnuli Utara khususnya dalam pembuatan Kartu Keluarga , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE menyatakan : “Manajemen dan penyelenggaraan pelayanan publik di Dinas ini , sudah sesuai dengan standart operasional prosedur. Standar pelayanan sudah tercantum dalam wewenang dan tugas setiap seksi pemerintahan di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Setiap pegawai bekerja sesuai dengan sumber daya manusia yang dimiliki oleh masing – masing pegawai” Hal ini diperkuat dengan pernyataan Bapak Hotben Panggabean SE , selaku Kepala Bidang Pendaftaran Penduduk mengatakan: “Keterbukaan prosedur pelayanan dalam pengurusan kartu keluarga otomatis kita tekankan tidak boleh berbelit - belit, namun tak bisa dipungkiri ada oknum – oknum tertentu yang melakukan pelayanan berbelit – belit di setiap Universitas Sumatera Utara kelurahan. Dan untuk informasi prosedur pelayanan kami menyiapakan pegawai yang standbay di pos untuk melayani atau memberikan informasi” Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga mengenai masalah transparansi dan pelayanan publik di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara , Bapak Harris Simanjuntak, Kecamatan Sipaholon mengatakan: “kalo masalah transpransi memang sudah baguslah , mereka juga jelas kok arahan dan prosedur yang baik,kalo pun kita gak ngerti mereka juga gak cuek dan mau membimbing kita bagaimana prosedur yang harus kita lakukan”wawancara diolah November 2013 Lalu di Bapak H.Hutabarat Kecamatan Siatas Barita juga berkomentar : “ saya rasa sudah baiklah kalo masalah traansparansi , mereka gak membuat kita terlalu capek dan berbeli-belit mengurusnya , kalo pun ada data yang kurang mereka selalu memberitahu cepat jadi kita gak ribet bolak-balik mengurusnya” ”wawancara diolah November 2013 Berdasarkan wawancara dan obsrevasi yang dilakukan peneliti dilapangan, peneliti berpendapat bahwa masyarakat yang mengurus pembuatan Kartu Keluarga cukup puas dengan pelayanan dan transparansi yang dilakukan para pegawai di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara. Dalam wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE , mengenai bagaimana upaya peningkatan kualitas pelayanan . Beliau menyatakan : “setiap waktu dan setiap harinya saya selalu mengingatkan agar memberikan pelayanan terbaik buat masayarakat , karena kami disinikan bekerja untuk mengurus keperluan masyarakat dan saya ingatkan kepada teman-teman pegawai agar selalu selalu memberikan pelayanan yang terbaik:” Kemudian komentar dari Bapak Hotben SE Panggabean juga menambahkan : Universitas Sumatera Utara “kita selalu mengupayakan yang terbaik yang kita berikan,kita juga membuat masyarakat harus nyaman dengan pelayanan kita , terkadang masyarakat kurang mengerti prosedur jadi kita harus tanggap dengan persoalan tersebut , keluhan yang terjadi ataupun pengaduan menjadi acuan kita unutk lebih baik ke depannya.” Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para pegawai menggunakan alat pendukung dalam membuat Kartu Keluarga dan cara berkomunikasi aparatpetugas dengan masyarakat dalam peyampaian prosesnya , Ibu Susi Radotma Hutauruk berkata : ` “Sampai saat ini kami mengusahakan yang terbaik untuk masalah pelayanan kami,yah bagaimana juga mau dibilang,kami disini juga kekurangan sumber daya dan fasilitas yang kurang memadai di kantor ini.Tapi kita telah melakukan dan melayani semua pengurasan kependudukan dengan maksimal dan tidak membuat warga terlalu mengeluh akan pelayanan dan kita berharap masyarakat pun maklum akan keterbatasan kami disini “ Kemudian Bapak Hotben Panggabean SE berkomentar : “dengan fasilitas yang seadanya,kita upayakan pengerjaan yang efektif dan tepat waktu dan itu sudah saya katakana kepada apartur agar mereka cakap dalam melayani dan merespon masyarakat yang datang , kita akui disini masih kekurangan sumber daya yang terampil dalam hal-hal tertentu, tapi itu tidak menjadi alasan untuk mengerjakan dan meyampaikan informasi kepada masyarakat”

4.3.3 Responsive Daya Tanggap

Untuk mengetahui sejauh mana kesediaan dan kemampuan para pegawai untuk membantu para pengguna jasa dan merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan kemudian memberikan jasa secara cepat dalam program pembuatan Kartu Keluarga, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE selaku Kepala Seksi Pelayanan KTP dan KK Universitas Sumatera Utara Oktober 2013 mengenai pelayanan dan cepat dan tepat waktu yang diberikan oleh aparat , beliau meyatakan : “pelayanan di kantor kami saya usahakan dan saya tegaskan kepada pegawai untuk tidak diperlama dan siap sesuai dengan waktu yang telah ditentukan kepada masyarakat dan tidak ada janji kepada pegawai, pegawai bisa langsung dijumpai di ruangannya masing - masing, dan untuk tanda tangan berkas wajib diusahakan 1 x 24 jam dan tidak diperlama di atas meja pegawai jadi jangan ada yang diperlama oleh petugas” Bapak Hotben Panggabean SE juga berkomentar : “para masyarakat yang mengurus tidak usah khawatir jika masalah pembuatan Kartu Keluarga diperlama oleh petugas , karena setiap apel pagi saya sudah mengingatkan para pegawai itu agar selalu mengutamkan pekerjaannya dan harus dikerjakan sesuai waktu yang telah dibuat dalam peraturan disini agar masyarakat tidak mengeluh terus-menerus” Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga mengenai masalah pelayanan cepat dan tepat waktu yang diberikan oleh aparat , Bapak S.Simorangkir , Kecamatan Siatas Barita berkomentar : “kalo kita datang kesana petugas langsung menanyakan apa perlu kita dan memberikan arahan apa yang harus dilakukan selanjutnya , saya rasa cukup tanggaplah kalo kita mau ngurus Kartu Keluarga”wawancara diloah November 2013 Lalu Bapak R.Manalu , Kecamatan Parmonangan berkata : “kalo masalah penyelesainnya saya rasa sudah tepat waktu,tidak ada yang dipersulit oleh mereka mungkin kita yang kurang teliti saat mengumpulkan datanya , maklumlah baru ini saya mengurus”wawancara diolah November 2013 Berdasarakan hasil wawancara dan obsrevasi yang dilakukan peneliti dilapangan , peneliti berpendapat masyarakat cukup puas dengan masalah pelayanan dan ketepatan waktu yang diberikan oleh oleh petugas dalam waktu penyelesaiaannya. Universitas Sumatera Utara Kemudian peneliti melalakukan wawancara lagi mengenai ketidakadilan maupun kecurangan yang terjadi pada saat antrian pengurusan saat pengurusan Kartu Keluarga, Ibu Radotma Hutaruk memberikan peryataan , beliau berkomentar : “inilah yang kita kurang,karena daerah kita ini cukup kecil dan saling mengenal jadi saat pengurusan para petugas selalu mengutamakan yang mereka kenal terutama keluarganya , tapi itupun sudah saya ingatkan agar tidak terjadi lagi karena banyak masyarakat yang mengeluh kepada saya dan pegawai lainnya” Bapak Hotben Panggabean SE juga memberikan komentar : “sebenarnya bukan curang namun terus terang saja, kita juga makhluk sosial, jadi jika ada kerabat yang membutuhkan cepat waktu penyelesaian untuk kepentingan sekolah, rumah sakit, pindah dan lain – lain yang kami lebih mengutamakanya, tapi jika mengurus Kartu Keluarga jangan mendahulukan keluarga atau kerabatnya,saya ingatkan para pegawai agar mengutamakan yang sudah antri dan mengurus diluan ,” Kemudian peneliti melakukan wawancara kepada masyarakat mengenai ketidakadilan maupun kecurangan yang terjadi pada saat pengurusan Kartu Keluarga , Bapak Muhammad Panggabean Kecamatan Tarutung , berkomentar : “saya pernah waktu mengrus Kartu Keluarga dan saat itu saya antri , tapi ketika ada orang datang dan kebetulan kerabat dari pegawai disitu saya langsung di nomor dua kan padahal saya sudah cukup lama menunggu,otomatis saya kecewalah sama mereka yang tidak profesional dalam bekerja” wawancara diolah November 2013 Lalu dilanjutkan oleh Ibu R.Lumban Tobing Kecamatan Tarutung ,beliau menyatakan : “kemaren saya waktu mengurusnya sudah hampir satu minggu tidak selesai,tapi waktu saya tanta teman saya yang sama mengurus dia sudah selesai karena dia kerabat dari salah satu pegawai,jelas saya marah kepada mereka waktu itu,masa kita yang gak punya sanak saudara disana jadi diperlama”wawancara diolah November 2013 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti,peneliti berpendapat bahwa masyarakat tidak senang dan puas dengan perlakuan dari para petugas karena mengutamakan kerabat atau saudara dari pada kepentingan masyarakat secara luas. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara mengenai kedisiplinan petugas yang selalu datang tepat waktu , Ibu Susi Radotma SH memberikan komentar , beliau menyatakan : “Mengenai disiplin pegawai saya rasa sudah disipilin karena selama ini kami melakukan apel pagi sebelum memulai pekerjaan kami,sebelumnya memang tidak ada apel pagi, tapi sekarang sudah mulai diterapkan lagi ,jika pun ada yang terlambat Ibu Kepala Dinas langsung menegor pegawai agar tidak mengulanginya” Bapak Hotben Panggabean SE , juga berkomentar : “setiap hari kita apel pagi juga kita cek itu dan kita absen mana yang belum hadir apalagi kita disitu melihat kesiapan para pegawai dalam melayani masyarakat dan pastinya disetiap apel kita berikan pengarahan dan pelatihan baru apabila masyarakat banyak yang mengeluh akibat pelayanan” Kemudian melakukkan wawancara dengan masyarakat mengenai kedisiplinan petugas yang selalu datang tepat waktu dalam melakukan pelayanan,Bapak S.Simanungkalit Kecamatan Sipaholon berkomentar : “kalo kita datang pagi sekali waktu kantor dinas baru buka, para pegawai sudah ditempatnya dan siap melayani kita,saya rasa mereka jarang ada yang terlamatdan kita pun langsung direspon oleh mereka” ”wawancara diolah November 2013 Dan kemudian Ibu H.Hutauruk Kecamatan Sipaholon juga menambahkan , beliau berkata : “saya rasa mereka tepat waktu , kemaren saya datang jam 08.30 para petugas sudah ada ditempatnya , memang sih masih da yang kosong beberapa pos-pos Universitas Sumatera Utara pelayanannya tapi kalo kita datang langsung di tanggapi dan siap melayani kita” Saat melakukan observasi dan wawancara secara langsung Di Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Tapanuli Utara , peneliti melihat bahwasanaya respon petugas cukup cepat dari banyaknya masyarakat yang mau mengurus Kartu Keluarga atau mengurus data kependudukan lainnya , pelanggan juga berpendapat bahwasanya para petugas juga cukup cepat di dalam menanggapi pertanyaan dan kepentingan masyarakat mengenai pengurusan hal-hal yang berhubungan dengan data kependudukan.Kebingungan masyarakat dalam melakukan penambahan dan penguurusan Kartu Keluarga baru dapat direspon petugas dengan cukup baik meskipun terkadang petugas sedikit malas karena ramainya masyarakat yang mengurus.

4.3.4 Assurance Jaminan

Untuk mengetahui sejauh mana perilaku para pegawai yang mampu menimbulkan kepercayaan pengguna jasa terhadap instansi dan instansi bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti pegawai selalu bersikap sopan dan menguasai setiap pertanyaan atau masalah pelanggan, peneliti melakukan wawancara dengan Ibu Susi Radotma Hutauruk SE selaku Kepala Seksi Pelayanan KTP dan KK Oktober 2013 mengenai berapa lama mengerjakan Kartu Keluarga sampai dengan terbit atau selesai dan ada atau tidaknya pungutan biaya saat pengurusan Kartu Keluarga , beliau menyatakan : ““masalah jangka waktu itu kita mengerjakannya sesuai dengan berkas yang masuk.Berkas yang masuk setiap harinya tidak menentu sehingga kami menyelesaikan setiap berkas itu setiap harinya jika ada.Tapi di dalam Undang- undang No 23 tahun 2004 tentang Administrasi Kependudukan penyelesaian Kartu Keluraga itu tidak lebih dan tidak kurang adalah 14 hari .Maka dari itu Universitas Sumatera Utara jika berkas masuk sedikit , 2 atau 3 hari juga sudah siap dikerjakan tapi jika banyak yah memang harus 14 hari selesainya. Tarif dalam pengurusan Kartu Kelurga baru sekitar Rp.5000.- lima ribu rupiah diatur dalam Perda Kabupaten Tapanuli Utara No.12 Tahun 2010 yang masuk di dalam Retribusi Daerah.Bisa dilihat di depan , kita sudah buat pengumumannya kok disitu” Kemudian peneliti mewawancarai masyarakat yang mengurus Kartu Keluarga , Kakak Sarina, Kecamatan Tarutung , berkomentar : ”Yang saya tau mereka menjajanjikan siapnya 3 hari ketika saya mengurus dan ternyata 3 hari setelah saya mengurus memang sudah siap dan bisa diambil tapi saya kurang tau berapa tarif yang saya harus, jadi saya bayar seikhlasnya saja,seperti waktu kemaren saya mengurus Kartu Keluarga saya yang baru saya salamkan saja Rp.20.000,- sama petugasnya,kadang kan sama kita yang penting cepat selesai” ”wawancara diolah November 2013 Lalu Bapak K.Marbun , Kecamantan Adian Koting , menambahkan : “waktu penyelesaian Kartu Keluarga saya , cuman 3 hari saya sudah mengambil Kartu Keluaarga saya yang sudah siap tetapi saya juga tidak tau berapa yang harus saya bayar,saat mengambil Kartu Keluarga saya yang sudah selesai saya memang gak menanyakan berapa yang harus saya bayar sama petugas,jadi saya kasih saja sepantasnya sama petugas, orang itu juga cuman senyum saja saat saya kasih uangnya”wawancara diolah November 2013 Berdasarkan hasil observsi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti,peneliti berpendapat bahwasanya masyarakat yang mengurus Kartu Kelurga bahwasanya masyarakat kurang perduli dan kurang mengetahui jangka waktu penyelesaian dan berapa tarif yang harus dibayar dalam pengurusan Kartu Keluarga. Universitas Sumatera Utara Gambar 3. PERDA Kab.Tapanuli Utara No.12 Tahun 2010 Tentang Retribusi Daerah Untuk masyarakat mengerti dengan pengurusan ini, apa pentingnya dan tujuan dari Kartu Keluarga dipergunakan , Ibu Susi Radotma Hutauruk SE menyatakan : “Yah itu penting , yang pertama agar tidak terjadi data ganda di dalam Kartu Keluarga dan dalam menunjukkan siapa-siapa saja yang menjadi anggota keluarga kita dan sebagai idenditas diri setiap masyarakat yang dimana gunanya itu juga untuk mengurus idenditas kependudukan yang lainnya misalnya KTP dan Akta Kelahiran karena sudah tersimpan di Data base . Gandanya idenditas di dalam Kartu Keluarga juga tak lepas dari kesilapan pegawai kita yang mendata langsung padahal masyarakat juga sudah mengurus dan mendata dirinya sendiri makanya sering terjadi data ganda di setiap ,pengurusan Kartu Keluarga baru atau penambahan di Kartu Keluarga itu sendiri . Seharusnya jika kita sudah terdata di suatu daerah , kita jangan lagi mendaftarkan diri lagi kepada aparat agar tidak terjadi data ganda yang kita khawatirkan,nantinyakan jadi kita juga yang repot kalau sempat terjadi” Universitas Sumatera Utara Lalu kembali Kepala Bidang Pendaftran Penduduk , Bapak Hotben SE Panggabean menambahkan : “sebagian banyak sudah mengerti , program inikan penting juga mengingat masyarakat harus memiliki ini agar dikemudiann hari gampang mengurusnya lagi dan masyarakat mempunyai akta-akta catatan sipil lainnya.” wawancara diolah November 2013 Kemudian peneliti bertanya langsung kepada masyarakat mengerti atau tidak syarat , sistem dan prosedur yang harus dilakukan dalam pembuatan Kartu Keluarga , Bapak R.Manalu , Kecamatan Parmonangan , menyatakan : “Kalau kita langsung ke kantor cacatan sipil kadang kita masyarakat ini kurang mengertilah,tunggu ada perlu saja kita datang membuat atau menambah kartu keluarga dan kita gak langsung tau apa prosedurnya tunggu dikasih arahanlah sama orang kantornya baru kita urus lagi persyaratannya , apalagi rumah saya jauh dari kantor ini , kadang jadi bolak-balik karena berkasnya gak lengkap kata mereka” wawancara diolah November 2013 Sedangkan pelanggan lain yang juga mau mengurus Kartu Kelurga , Bapak Maqbul Ozy Panggabeaan , Kecamatan Tarutung , menyatakan : “Memang sudah sedikit mengerti , apalagi ini bukan pertama kali saya mengurus Kartu Keluarga , ini juga saya mengurus buat anak saya yang baru lahir agar langsung ditambahkan ke Kartu Keluarga saya” wawancara diolah November 2013 Berdasarkan hasil wawancara dan observasi peneliti dilapangan,peneliti berpendapat bahwa masyarakat sudah mulai peduli dan mengetahui pentingnya Kartu Keluarga dilihat dari banyaknya keluarga yang mulai mengurus Kartu Keluarga yang baru maupun penambahan yang diproses di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kab.Tapanuli Utara meskipun sebahagian masyarakat belum mengerti betul cara pengurusan dan prosedurnya tapi ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai peduli dengan pengurusan Kartu Keluarga , kegunaanya dan penggunaannya. Universitas Sumatera Utara

4.3.5 Emphaty Kemampuan Dalam Memahami

Untuk mengetahui sejauh mana kemudahan pegawai dalam memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman,peneliti melakukan wawacara dengan Ibu Susi Radotma SE Oktober 2013 mengenai masalah pelayanan yang baik dan sopan dari pegawai dalam proses pembuatan Kartu Keluarga , beliau berkomentar : “pelayanan yang baik tercipta kalo pegawai dan masyarakat pun berkerjasama dengan kita,pegawai harus bersikap sopan dan mampu memahami masalah yang dihadapi oleh masyarakat diihat dari kecakapannya dalam berkomuniksi langsung dengan masyarakat agar mudah dimengerti oleh semua masyrakat dan juga dengan tingkah laku yang baik , gak boleh cuek atau sombong dengan masyarakat” Bapak Hotben Panggabean SE pun menambahakan,beliau berkomentar : “tadi kan sudah saya bilang , setiap sumber daya manusia disini sudah diberikan pelatihan untuk melayani masyarakat,jika pun terjadi pelayanan yang tidak baik mungkin personalanya pegawai itu yang kurang baik,tapi kita selalu upayakan agar bersikap sopan dan santun terhadap masyarakat” Kemudian peneliti bertanya langsung kepada masyarakat mengenai masalah mendapatkan pelayanan yang baik dan sopan yang dilakukan oleh pegawai dalam mengurus pembuatan Kartu Keluarga , Bapak H.Hutabarat Kecamatan Siatas Barita, berkomentar : “kalo sikap mereka para pegawai itu ada yang ramah ada yang cuek,tapi itulah yang membuat saya kurang mengerti dengan mereka makanya begitu,padahal itu kan udah pekerjaan mereka dan kita pun pasti membutuhkan pelayanan Universitas Sumatera Utara baik juga sebagai seorang warga negara yang melakukan kewajibannya” wawancara diolah November 2013 Selanjutnya Bapak Maqbul Ozy Panggabean Kecamatan Tarutung juga menambahkan : “mengenai itu saya mendapatkan perlakuan cukup baik kok,dari mereka berkata dan memberikan arahan saya cukup mengerti dan cara mereka juga sopan dalam berkomunikasi” wawancara diolah November 2013 Saat melakukan wawancara yang di dapatkan oleh peneliti dilapangan , peneliti berpendapat bahwa masyarakat yang melakukan pengurusan pembuatan Kartu Keluarga telah mendapatkan perlakuan yang baik dan sopan santun dalam pelayanannya meskipun masih ada saja pegawai yang cuek , tapi menurut peneliti itu hanya persepsi sebahagian dari masyarakat karena saat obserbasi peneliti melihat respon dan pelayanan dari sopan santun para pegawai sudah baik dan cakap dalam memberikan informasi dan arahan kepada setiap masyarakat. Kemudian peneliti melanjutkan wawancara mengenai letak kantor yang mudah di akses dan bagaiamana yang berada di kecamatan atau desakelurahan yang jauh dari kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil , Ibu Radotma Huaturuk memberikan komentar ,beliau menyatakan : ”memang saya akui,jarak antara setiap kecamatan yang ada di Tapanuli Utara ini cukup jauh dengan Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil yang berada di kota Tarutung yang merupakan ibokta kabupaten, maka dari itu sebenarnya masyarakat tidak harus ke dinas ini kalo mau ngurus Kartu Keluarga,cukup dengan mengantarkan berkasnya kesetiap kecamatan atau kelurahan dan operator kecamatan atau kelurahanlah yang membawa berkas masyarakat yang sudah lengkap dan begitu juga sebalikanya operator inilah yang membagi lagi kepada masyarakat jika Kartu Keluarga mereka sudah siap.Masalahnaya sekarang operator disetiap kecamatan atau kelurahan sudah tidak mau lagi,makanya jadi masyarakat yang langsung mengurus kesini,kasihan mereka yang temapt tinggalnya jauh dan transportasi umum yang ajarang ke tempat meraka’ Universitas Sumatera Utara Bapak Hotben Panggabean SE juga memberikan komentar : “letak kantor kita memang jauh dari kecamatan yang lain,yang paling dekat cuman 3 kecamatan yaitu,kecamatan Siatas Barita,Sipaholon sama Tarutung yang lainnya butuh 2-3 jam sampai kesini,maka dari itu saya disini mengupayakan agar setiap kelurahan atau kecamatan mulai lagi mendata masyarakatnya melalui sosialisasi dan membantu mereka mengurus Kartu Keluarga mereka yang diwakili petugas setiap kecamatan atau kelurahan yang melimpahkan berkasnya ke kantor ini” Kemudian peneiliti melakukan wawancara dengan masayarakat mengenai letak kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Kab.Sipil Tapanuli Utara,Bapak R.Manalu kecamatan Parmonangan menyatakan : “cukup jauhlah kesini,diperjalanan saja saya udah hampir 2 jam lebih hanya untuk mengurus Kartu Keluarga ini,saja juga pekerjaan disana yah jadi saya tinggalakan demi ini semua , maunya kita masyarakat janganlah dibuat susah gini , jam 3 nanti saya harus sudah pulang karena jam segitu mobil terakhir ke kampung saya” Selanjutnya ditambahkan oleh Hotman Sinambela , Kecamatan Garoga : “jauhlah kantor ini dari tempat saya tinggal,hampir 4 jam juga saya tempuh kesini,saya samapai disini sudah jam istirahat pegawai,saya nunggu lagi lah biar bisa mengurus itupun kalo berkas saya lengkap,kalo berkas saya kurang jadinya tambah repot saya mesti balik lagi ke kampung saya,maunya ada petugas yang bisa mewakili kita ke kantor ini,saya bayar pun tidak masalah sebenarnya” Berdasarakan hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dilapangan,peneliti berpendapat bahwa jarak antara Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Tapanuli Utara ke setiap kecamatan atau kelurahandesa cukup jauh dan menyusahkan masyarakat untuk mengurus Kartu Keluarga maupun Universitas Sumatera Utara hanya sekedar penambahan anggota keluarga, dilihat dari begitu banyaknya masyarakat yang mengeluh mengenai jarak ini. Universitas Sumatera Utara

BAB V ANALISIS DATA

Pada bab ini,penulis menganalisis dan menginterpretasikan data yang dikumpulkan dan disajikan pada bab sebelumnya. Adapun jenis metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dimana data dan fakta yang didapatkan di lapangan di deskripsikan sebagaimana adanya diiringi dengan penafsiran dan analisa rasional. Analisa data dilakukan dari seluruh data yang telah disediakan secara menyeluruh yang diperoleh selama penelitian, baik melalui wawancara , studi kepustakaan, serta observasi fenomena-fenomena yang ada kaitannya dengan Kualitas Pelayanan Pembuatan Kartu Keluarga di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara. Di dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan pisau analisis yaitu unsur-unsur yang terkandung dalam kualitas pelayanan yang diantaranya Tangiblebukti fisik, Reability Kehandalan, ResponsiveDaya Tanggap, AssuranceJaminan , EmphatyKemampuan Dalam Memahami. V.I Tangible bukti fisik Suatu program yang berjalan dikatakan memenuhi pelayanan yang baik apabila pelayanan dari segi peralatan, personal dari pegawai berkomunikasi maupun sarana prasarana dan profesionalitas pegawai yang digunakan telah memadai dan mendukung program yang telah ditetapkan. Universitas Sumatera Utara Peralatan dan profesionalitas pegawai itu penting untuk melihat sejauh mana peralatan dan profesionalitas dari pegawai ini mampu melayani dan menjawab kebutuhan masyarakat yang dimana itu merupakan salah satu menentukan suatu kualitas pelayanan. Adapun maksud dari bukti fisk tangible ini adalah agar masyarakat merasakan suatu bentuk pelayanan yang baik dari segi insfrastruktur, sarana dan prasarana yang diterima masyarakat saat pengurusan Kartu Keluarga dan juga saat pengurusan masyarakat mengerti dan menerima pelayanan yang baik dari setiap pegawai yang memberikan arahan yang jelas kepada masyarakat dari mulai syarat-syarat dan sistem prosedur pengurusan Kartu Keluarga. Peralatan dan profesionalitas pegawai itu bisa kita nilai dari segi kenyamanan masyarakat saat tahap pengurusan dari masyarakat mulai mengntri sampai dengan melengkapi berkas mendapatkan respon pelayanan yang baik dari setiap pegawai saat pengurusan Kartu Keluarga. Sesuai dengan keterangan diatas, maka hasil dari wawancara dengan informan, dan observasi, maka menurut penulis, maka menurut penulis hal diatas dari segi peralatan dan profesional pegawai belum tercapai sepenuhnya dilihat dari pernyataaan masyarakat yang berbeda-beda saat melakukan pengurusan Kartu Keluarga ,dimana masyarakat ada yang merasakan pelayanan yang kurang baik dan belum puas dari berbagai segi pelayanan dan ada juga sebagian masyarakat yang sudah cukup puas dengan pelayanan lainnya. V.II Reability Kehandalan Suatu program yang berjalan dikatakan memenuhi pelayanan yang baik apabila pelayanan itu dilihat dari kemampuan instansi untuk memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dalam menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati dalam suatu program. Universitas Sumatera Utara Kehandalan ini penting agar pegawai itu mampu memberikan suatu pelayanan yang maksimal dan baik kepada masyarakat yang akan mengurus Kartu Keluarga.Pemahaman dan ketelitian dari setiap pegawai akan sangat membantu masyarakat agar memahai,mengerti dan mengetahui kegunaan dari Kartu Keluarga yang mereka urus .Kehandalan setiap pegawai diperlukan guna untuk membentuk pegawai yang berkompeten dan memang mengerti dengan program Kartu Keluarga yang mampu mengenalkan tentang pentingnya Kartu Keluarga kepada masyarakat agar mengerti tujuan dari program ini .Para pegawai juga perlu mengerti program ini yang dimana berguna untuk mendukung penerapan pemerintahan yang baik good governance. Sesuai dengan keterangan diatas, maka hasil dari wawancara dengan informan, dan observasi, maka menurut penulis,kehandalan dari para pegawai belum sepenuhnya dirasakan oleh masyarakat melihat dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti, bahwasanya masyarakat belum mengetahui sepenuhnya tentang pengenalan Kartu Kelurarga yang dipublikasikan oleh Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Tapanuli Utara. Namun,mengenai transparansi dari pegawai saat pengurusan Kartu Keluarga masyarakat sudah cukup puas dengan pelayanan yang diberikan oleh setiap pegawai , dilihat dari kesigapan dan keterbukaan para pegawai saat pengurusan yang tidak cuek dan mau memberikan arahan dan prosedur yang akan dilakukan saat pengurusan Kartu Keluarga. V.III ResponsiveDaya Tanggap Suatu program yang berjalan dikatakan memenuhi pelayanan yang baik apabila pelayanan itu memiliki kesediaan dan kemampuan para pegawai untuk membantu para Universitas Sumatera Utara pengguna jasa dan merespon permintaan masyarakat dan membantu masyarakat memahami program tersebut. Daya tanggap ini dimaksudkan agar pegawai mampu menaggapi setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat saat pengurusannya dan mampu memberikan arahan dan solusi yang baik agar proses pembuatan sampai dengan terbitnya Kartu Keluarga itu berjalan dengan baik dan memenuhi tingkat kepuasan masyarakat. Sesuai dengan keterangan diatas, maka hasil dari wawancara dengan informan, dan observasi, maka menurut penulis kesiapan dan kemampuan pegawai yang cukup baik dan cepat dalam merespon keperluan masyarakat khususnya dalam program pembuatan Kartu Keluarga mulai dari kelengkapan berkas sampai dengan penyelesaian program tersebut dan masyarakat juga cukup puas dengan pelayanan dari segi waktu berkerjanya para pegawai dimana masyarakat yang mengurus melihat para pegawai selalu siap melayani dan standby di kantor ,meskipun begitu masyarakat cukup kecewa dengan diskriminasi yang dilakukan oleh beberapa pihak atau pegawai dalam melakukan pekerjaannya,dilihat dari masih adanya nepotisme yang dialakukan pegawai yang diman pegawai masih mengutamakan kepentingan pribadi atau keluargakerabat dari pada masyarakat yang telah mengurus terlebih dahulu. V.III Assurance Jaminan Suatu program yang berjalan dikatakan memenuhi pelayanan yang baik apabila pelayanan yang diberikan para pegawai yang mampu menimbulkan kepercayaan pengguna jasa terhadap instansi dan instansi bisa menciptakan rasa aman bagi pelanggannya. Jaminan juga berarti pegawai selalu bersikap sopan dan menguasai setiap pertanyaan atau masalah pelanggan juga selalu mendengarkan keluhan dari setiap dari masyarakat. Universitas Sumatera Utara Jaminan pelayanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam upaya pemberian pelayanan yang maksimal kepada masyarakat. Pembuatan jaminan pelayanan merupakan suatu komitmen dan bukti suatu keseriusan setiap pegawai dalam memberikan janji – janjinya yaitu memberikan pelayanan yang maksimal . Sesuai dengan keterangan diatas, maka hasil dari wawancara dengan informan, dan observasi, maka menurut penulis,pelayanan dari segi ketetapan waktu dan biaya pelayanan sudah jelas diterapkan oleh para pegawai PERDA Kab.Tapanuli Utara No.12 Tahun 2010 Tentang Retribusi Daerah . Masyarakat berpendapat bahwa jangka waktu yang telah ditetapkan oleh Dinas Kependudukan Catatan Sipil tepat waktu dan menurut masyarakat mereka telah mendapatkan pelayanan yang baik dari segi jangak waktu pelayanan.Namun masyarakat kurang peduli untuk mengetahui biaya pelayanan sebenarnya yang telah ditetapakan sehingga saat proses pelayanan sampai dengan selesai masyarakat memberikan biaya seikhlasnya dan pegawai pun dengan senang hati menerimanya meskipun menurut masyarakat itu hanya sebuah ucapan “terima kasih kepada pegawai” . Namun saat wawancara dan observasi yang dilakukan oleh penulis , penulis melihat dan berpendapat bahwa antusias masyarakat mengurus Kartu Keluarga baru ataupun hanya melakukan penambahan di Kartu Keluarganya meskipun disaat pengurusan belum semua masyarakat mengetahui sebenarnya apa tujuan dan bagaimana sisem dan prosedurnya jika ingin mengurus dan pentingnya pengurusan Kartu Keluarga bagi setiap keluarga baru maupun yang sudah ada dan peneliti berpendapat bahwa masyarakat sudah mulai peduli dengan Kartu Keluarga dan mulai memahami kegunaaanya dan juga penggunaanya. Universitas Sumatera Utara V.IV Emphaty Kemampuan Dalam Memahami Suatu program yang berjalan dikatakan memenuhi pelayanan yang baik apabila pelayanan dari segi kemudahan pegawai dalam memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para masyarakat dan memiliki jam operasi yang nyaman. Pegawai harus mampu memahami dan mengerti apa keperluan juga kepentingan dari masyarakat yang artinya pegawai harus bertanggung jawab dan mampu menjwab pertanyaan- pertanyaan yang timbul dari masyrakat dalam proses pembuatan Kartu Keluarga. Sesuai dengan keterangan diatas, maka hasil dari wawancara dengan informan, dan observasi, maka menurut penulis, pelayanan yang diberikan oleh pegawai dari sikap dan kesopanan yang diberikan kepada masyarakat sudah cukup baik dilihat dari cara berbahasa, profesionalisme dan cara berpakaian dari setiap pegawai membuat mayarakat cukup puas dengan pelayanannya meskipun tidak semua masyarakat menerima pelayanan yang baik,menurut penulis itu hanya pandangan dari sebagian masyarakat saja. Untuk masalah jarak antara Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil dengan masyarakat yang cukup jauh dari lokasi kantor merasa belum puas dengan pelayanan ini mengingat bahwasanya masyarakat yang berada jauh dari kantor kesulitan dalam pengurusan Kartu Keluarga akibat jarak tempuh dan transportasi yang belum memadai membuat masyarakat harus bolak-balik mengurus berkas jika berkas tidak lengkap,belum lagi saat penerbitan Kartu Kelurga yang baru ataupun penambahannya,masyarakat harus datang lagi ke Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil yang berada di Kota Tarutung yang merupakan Ibukota Kabupaten Tapanuli Utara untuk mengambil Kartu Keluarga yang sudah terbit. Universitas Sumatera Utara

BAB VI PENUTUP