hidupnya pribadi, keluarga dan atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan kembali non-komersial.
The UN Guidelines for Consumer protection yang diterima dengan suara bulat oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa PBB melalui
Resololusi PBB No. ARES39248 tanggal 16 April 1995 tentang Perlindungan Konsumen, mengandung pemahaman umum dan luas mengenai perangkat
perlindungan konsumen yang asasi dan adil. Hal yang diperjuangkan oleh guidelines tersbut adalah struktur kelompok-kelompok konsumen yang
independen, dimana dinyatakan dalam paragraf pertama bahwa pemerintah- pemrintah sepakat untuk memfasilitasi mendukung perkembangan kelompok-
kelompok konsumen
22
B. DASAR HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN
Yusuf Sofie, 2003.
UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia menjelaskan bahwa hak konsumen
diantaranya adalah hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan atau jasa; hak untuk memilih barang dan atau jasa
serta mendapatkan barang dan atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan; hak untuk diperlakukan atau dilayani
secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan atau penggantian, apabila barang dan atau jasa yang
22
Yusuf, Sofie. 2000. Perlindungan Konsumen dan Instrumen-instrumen Hukumnya. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
Universitas Sumatera Utara
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya; dan sebagainya
23
Di Shidarta. 2004.
Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen dapat mengajukan perlindungan adalah:
1.
Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat 1, pasal 21 ayat 1, Pasal 21 ayat 1, Pasal 27 , dan Pasal 33, sebagai sumber dari segala sumber hukum di
Indonesia, mengamanatkan bahwa pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Tujuan pembangunan nasional
diwujudkan melalui sistem pembangunan ekonomi yang demokratis sehingga mampu menumbuhkan dan mengembangkan dunia yang memproduksi barang
dan jasa yang layak dikonsumsi oleh masyarakat.
2.
Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 3821. Lahirnya Undang-undang ini memberikan harapan bagi masyarakat Indonesia, untuk memperoleh perlindungan atas
kerugian yang diderita atas transaksi suatu barang dan jasa. UUPK menjamin adanya kepastian hukum bagi konsumen.
3.
Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
23
Shidarta. 2004. Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia. Jakarta: PT. Grasindo.
Universitas Sumatera Utara
4.
Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif Penyelesian Sengketa
5.
Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
6.
Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235DJPDNVII2001 Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh dinas
Indag PropKabKota
7.
Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795 DJPDNSE122005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen
24
http:id.wikipedia.orgwikiPerlindungan_konsumen http:komnaspkpusby.wordpress.com20100928hak-dan-kewajiban-
konsumen
C. ASAS DAN TUJUAN PERLINDUNGAN KONSUMEN