Relevansi antara Kenyataan Sejarah Ken Arok dan Ken Dedes pada

54

2. Relevansi antara Kenyataan Sejarah Ken Arok dan Ken Dedes pada

Zaman Singosari dengan Novel Arok Dedes Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam Kenyataan Sejarah Ken Arok dan Ken Dedes pada Zaman Singosari dalam Kitab Pararaton : a. Akhirnya sesudah genap bulannya, lahrlah anak laki-laki. Ken Endok membuang anaknya ke kuburan bayi. Selanjutnya ada seorang pencuri, bernama Lembong tersesat di kuburan bayi. Ia melihat benda bercahaya dan kemudian mendatanginya. Ia mendengar tangis bayi. Setelah Lembong datang mendekat, nyatalah baginya, benda yang bercahaya itu ternyata bayi yang menangis tadi. Lembong lalu mengambil dan membawa bayi itu pulang serta mengakuinya sebagai anaknya. h. 14 b. Perilaku Ken arok makin lama makin rusuh. Ia merampok orang yang melalui jalan. Berita ini sampai negara Daha maka ia ditindak untuk dilenyapkan oleh penguasa daerah yang berpangkat akuwu, bernama Tunggul Ametung.h. 18 c. Anak yang dipertuan di daerah itu sedang bertanam, banyaknya enam orang, kebetulan yang seoarang sedang pergi mengeringkan empangan, tinggal 1ima orang; yang sedang pergi itu diganti menanam oleh ken Angrok, datanglah yang mengejarnya, seraya berkata kepada penguasa daerah: Wahai, tuan kepala daerah, ada seorang perusuh yang kami kejar, tadi mengungsi kemari. meanjawablah penguasa daerah itu: Tuan tuan, kami tidak sungguh bohong kami tuan, ia tidak disini; anak kami enam orang, yang sedang bertanam ini genap enam orang, hitunglah sendiri saja, jika lebih dari enam orang tentu ada orang lain disini Kata orang-orang yang mengejar: Memang sungguh, anak penguasa daerah enam orang, betul juga yang bertanam itu ada enam orang. Segera pergilah yang mengejar. Kata penguasa daerah kepada ken Angrok: Pergilah kamu, buyung, jangan jangan kembali yang mengejar kamu, kalau kalau ada yang perpustakaan.uns.ac.id commit to user 55 membicarakan kata kataku tadi, akan sia sia kamu berlindung kepadaku, pergilah mengungsi ke hutan. Maka kata ken Angrok: Semoga berhenti lagilah yang mengejar, itulah sebabnya maka Ken Angrok bersembunyi di dalam hutan, Patangtangan nama hutan itu. h.19 d. Ada seorang kepala lingkungan daerah Turyantapada, ia pulang dari Kebalon, bernama Mpu Palot, ia adalah tukang emas, berguru kepada kepala desa tertua di Kebalon yang seakan akan sudah berbadankan kepandaian membuat barang barang emas dengan sesempurna sesempurnanya. h. 21 e. Mpu di Tuyantapada itu merasa berhutang budi mendengar kesanggupan Ken Angrok. Setelah datang di Turyantapada, Ken Angrok diajar ilmu kepandaian membuat barang barang emas, lekas pandai, tak kalah kalau kesaktiannya dibandingkan dengan Mpu Palot, selanjutnya Ken Angrok diaku anak oleh Mpu Palot, itulah sebabnya asrama Turyantapada dinamakan daerah Bapa.h22 f. para guru Hyang, sampai pada para punta, semuanya keluar, membawa pukul perunggu, bersama sama mengejar dan memukul Ken Angrok dengan pukulan perunggu itu, maksud para petapa itu akan memperlihatkan kehendaknya untuk membunuh Ken Angrok. Segera mendengar suara dari angkasa: Jangan kamu bunuh orang itu, wahai para petapa, anak itu adalah anakku, masih jauh tugasnya di alam tengah ini. Demikan1ah suara dari angkasa, terdengar oleh para petapa. Maka ditolong Ken Angrok, bangun seperti sedia kala. h. 22 g. Di kota Daha dikabarkan tentang Ken Angrok, bahwa ia merusuh dan bersembunyi di Turyantapada, dan Daha.. h. 23 h. Demikianlah kata para dewa, saling mengemukakan pembicaraan: Siapakah yang pantas menjadi raja di pulau Jawa, demikian pertanyaan para dewa semua. Menjawablah dewa Guru: Ketahuilah dewa dewa semua, adalah anakku, seorang manusia yang lahir dari orang Pangkur, itulah yang memperkokoh tanah Jawa. h.24 perpustakaan.uns.ac.id commit to user 56 i. Kini keluarlah Ken Angrok dari tempat sampah, dilihat, oleh para dewa; semua dewa menjetujui, ia direstui bernama nobatan Batara Guru, demikian itu pujian dari dewa dewa, yang bersorak sorai riuh rendah. Diberi petunjuklah Ken Angrok agar mengaku ayah kepada seorang brahmana yang bernama Sang Hyang Lohgawe. dia ini baru saja dari Jambudipa, disuruh menemuinya di Taloka. Itulah asal mulanja ada brahmana di sebelah timur Kawi. h.24 j. Dipeluklah ia oleh brahmana itu. Kata Dang Hyang Lohgawe: Kamu saya aku anak, buyung, kutemani pada waktu kesusahan dan kuasuh kemana saja kamu pergi. Ken Angrok pergi dari Taloka, menuju ke Tumapel, ikut pula brahmana itu. h.25 k. Setelah ia datang di Tumapel, tibalah saat yang sangat tepat, ia sangat ingin menghamba pada akuwu. kepala daerah di Tumapel yang bernama Tunggul Ametung. h.25 l. Kemudian adalah seorang pujangga, pemeluk agama Budha, menganut aliran Mahayana, bertapa di ladang orang Panawijen, bernama Mpu Purwa. Ia mempunyai seorang anak perempuan tunggal, pada waktu ia belum menjadi pendeta Mahayana. Anak perempuan itu luar biasa cantik moleknja bernama Ken Dedes. Dikabarkan, bahwa ia ayu, tak ada yang menyamai kecantikannya itu, termasyur di sebelah timur Kawi sampai Tumapel. Tunggul Ametung mendengar itu, lalu datang di Panawijen, langsung menuju ke desa Mpu Purwa, bertemu dengan Ken Dedes; Tunggul Ametung sangat senang melihat gadis cantik itu. Kebetulan Mpu Purwa tak ada di pertapaannya, sekarang Ken Dedes sekonyong konyong dilarikan oleh Tunggul Ametung. h.26 m. Setelah datang di Tumapel, ken Dedes ditemani seperaduar oleh Tunggul Ametung, Tunggul Ametung tak terhingga cinta kasihnya, baharu saja Ken Dedes menampakkan gejala gejala mengandung,. h. 27 commit to user 57 n. Setelah Tunggul Ametung pulang dari bercengkerama itu, Ken Angrok memberitahu kepada Dang Hyang Lohgawe, berkata: Bapa Dang Hyang, ada seorang perempuan bernyala rahasianya, tanda perempuan yang bagaimanakah demikian itu, tanda buruk atau tanda baikkah itu. Dang Hyang menjawab: Siapa itu, buyung. Kata Ken Angrok: Bapa, memang ada seorang perempuan, yang kelihatan rahasianya oleh hamba. Kata Dang Hyang: Jika ada perempuan yang demikian, buyung, perempuan itu namanya: Nawiswari, ia adalah perempuan yang paling utama, buyung, berdosa, jika memperisteri perempuan itu, akan menjadi maharaja. h. 27 o. Ke Angrok diam, akhirnya berkata: Bapa Dang Hyang, perempuan yang bernyala rahasianya itu yalah isteri sang akuwu di Tumapel, jika demikian akuwu, saya akan bunuh dan saya ambil isterinya, Sang akuwu pasti mati di tanganku jika Bapa mengijinkanku. Jawab Dang Hyang , Ya, tentu matilah Tunggul Ametung olehmu, anakku. Hanya saja aku tak pantas memberimu izin. Karena itu bukan tindakan seorang pendeta. Batasnya adalah kehendakmu sendiri. h. 27 p. Aku mempunyai teman, seorang pandai keris di Lulumbang, bernama Mpu Gandring, keris buatannya bertuah, tak ada orang sakti terhadap buatannya, tak perlu dua kali ditusukkan, hendaknyalah kamu menyuruh membuat keris kepadanya, jikalau keris ini sudah selesai dengan itulah hendaknya kamu membunuh Tunggul Ametung secara rahasia. Demikian pesan Bango Samparan kepada Ken Angrok. h.29 q. Sesudah genap lima bulan, ia ingat kepada perjanjiannya, bahwa ia menyuruh membuatkan keris kepada Mpu Gandring. h. 29 r. Pergilah ia ke Lulumbang, bertemu dengan Mpu Gandring yang sedang mengasah dan memotong motong keris pesanan Ken Angrok. Kata Ken Angrok: Manakah pesanan hamba kepada tuan Gandring. Menjawablah Gandring itu: Yang sedang saya asah ini, buyung Angrok. Keris diminta untuk dilihat oleh Ken Angrok. commit to user 58 Katanya dengan agak marah: Ah tak ada gunanya aku menyuruh kepada tuan Gandring ini, bukankah belum selesai diasah keris ini, memang celaka, inikah rupanya yang tuan kerjakan selama lima bulan itu. Menjadi panas hati Ken Angrok, akhirnya ditusukkan kepada Gandring keris buatan Gandring itu. Lalu diletakkan pada lumpang batu tempat air asahan, lumpang berbelah menjadi dua, diletakkan pada landasan penempa, juga ini berbelah menjadi dua. Kini Gandring berkata: Buyung Angrok, kelak kamu akan mati oleh keris itu, anak cucumu akan mati karena keris itu juga, tujuh orang raja akan mati karena keris itu. Sesudah Gandring berkata demikian lalu meninggal. h. 30 s. Sekarang Ken Angrok tampak menyesal karena Gandring meninggal itu, kata Ken Angrok: Kalau aku menjadi orang, semoga kemulianku melimpah, juga kepada anak cucu pandai keris di Lulumbang. Lalu pulanglah Ken Angrok ke Tumapel. h.30 t. Pada waktu itu Kebo Hijo melihat bahwa Ken Angrok menyisip keris baru, berhulu kayu cangkring masih berduri, belum diberi perekat, masih kasar, senanglah Kebo Hijo melihat itu. Ia berkata kepada Ken Angrok: Wahai kakak, saya pinjam keris itu. Diberikan oleh Ken Angrok, terus dipakai oleh Kebo Hijo, karena senang memakai melihatnya itu. Lamalah keris Ken Angrok dipakai oleh Kebo Hijo, tidak orang Tumapel yang tidak pernah melihat Kebo Hijo menyisip keris baru dipinggangnya. h. 31 u. Tak lama kemudian keris itu dicuri oleh Ken Angrok dan dapat diambil oleh yang mencuri itu. Selanjutnya Ken Angrok pada waktu malam hari pergi kedalam rumah akuwu, saat itu baik, sedang sunyi dan orang orang tidur, kebetulan juga disertai nasib baik , ia menuju ke peraduan Tunggul Ametung, tidak terhalang perjalanannya, ditusuklah Tunggul Ametung oleh Ken Angrok, commit to user 59 tembus jantung Tunggul Ametung, mati seketika itu juga. Keris buatan Gandring ditinggalkan dengan sengaja. h.31 v. Sekarang sesudah pagi pagi keris yang tertanam didada Tunggul Ametung diamat amati orang, dan oleh orang yang tahu keris itu dikenal keris Kebo Hijo yang biasa dipakai tiap tiap hari kerja. Kata orang Tumapel semua: Terangnya Kebo Hijolah yang membunuh Tunggul Ametung dengan secara rahasia, karena memang nyata kerisnya masih tertanam didada sang akuwu di Tumapel. Kini Kebo Hijo ditangkap oleh keluarga Tunggul Ametung, ditusuk dengan keris buatan Gandring, meninggallah Kebo Hijo. h.31 w. Selanjutnya Dewa memang telah menghendaki, bahwasanya Ken Angrok memang sungguh sungguh menjadi jodoh Ken Dedes, lamalah sudah mereka saling hendak menghendaki, tak ada orang Tumapel yang berani membicarakan semua tingkah laku Ken Angrok, demikian juga semua keluarga Tunggul Ametung diam, tak ada yang berani mengucap apa apa, akhirnya Ken Angrok kawin dengan Ken Dedes. h.32 Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam novel Arok Dedes : a. Dedes masih juga belum membuka mulut dalam empat puluh hari. Ia selalu terkenang pada ayahnya. Tanpa pembenaran dan restunya, semua hanya akan menuju pada bencana. b. Borang Pemuda yang mempengaruhi penduduk desa Bantar tentang kesalahan mereka yang takut pada Tunggul Ametungng daripada takut pada hyang Wisnu h. 19 dengan bala tentara nya telah mengepung desa bantar. c. Pertemuan dah Hyang Loh Gawe dengan para muridnya. Salah satu muridnya berbicara lantang dan diberi kesempatan bicara maka pada akhirnya Dah Hyang Loh Gawe, menyebut muridnya tersebut kaulah AROK kaulah pembangun ajaran, pembangun ngeri sekaligus. h. 68 d. Para prajurit pengejar itu memasuki ladang dan memeriksa mereka berenam, bertanya pada bapak itu: siapa saja semua ini? perpustakaan.uns.ac.id commit to user 60 Anakku semua, jawabnya, kemudian menuding ke jurusan rumah, dan itu rumahku. h. 73 e. Ki lembung menemukan bayi dibuang orang tua di gerbang sebuah pura desa tengah malam.h. 91 f. Seorang bujang datang berlari-lari, memberitakan: Datang seorang penunggang kuda ke rumah, Ayu, mencari Sang Mpu Parwa. Tiada kau katakan sedang pergi? Sudah. Menakutkan orangnya, Ayu. Seorang satria bergelang, berkroncong binggal, dan berkalung serba emas. .................h. 108 Ayah Tolong pekik Dedes. Tapi suara tak keluar dari mulutnya. Jangan sentuh aku ia merasa dirinya kotor tersentuh oleh seorang Wisynu. Betapa galak, seperti brahmana lain-lain, dan semuanya, ia tangkap tangan Dedes, dihadapkan padanya, Sebagai akuwu aku melarang kau menjadi pedanda. Mari Permata, aku iringkan kau ke Kutaraja, naik kuda, ke tempat terlayak bagimu. Mari, sayang. h. 110 g. Ken dedes sudah dapat menguasau Tumapel, Juga ia dengar tentang ayahnya: ia telah pulang, mengutuk penduduk desa, menyumpahi mereka kematian sumber air, agar tunggul ametung akhirnya tumpas dibunuh orang.h. 161 h. Bukankah kau menjadi Tunggul Ametung melalui cara yang sama seperti dilakukan oleh mereka sekarang? h. 224 i. Tunggul ametung dan ken dedes mengujungi Dah Hyang Loh Gawe di desa Pangkur untuk meminta petunjuk cara menghentikan kerusuhan arok bersama hayam mendatangi empu gandring supaya dibuatkan senjata, terjadi percakapan yang intinya bahwa empu gandring membuat senjata karena diberi upah sesuai pekerjaannya.h. 268 j. arok kembali ke randu alas menemui ki bango samparan untuk meminta ijin membunuh Tunggul Ametung, di sana bertemu dengan tanca dan commit to user 61 umang wanita yang sangat disayangi, disitu tanca sudah mempunyai pasukan kecil anggotanya para pemuda desa k. Arok memesan senjata yaitu seribu pedang dan tiga ribu tombak kembar pada Empu gandring. Waktu yang diberikan untuk membuat Empu Gandring memberi setahun tapi ken Arok memberi waktu enam bulan dengan biaya seribu saga emas. Dan empu gandring pun disuruh bersumpah demi Hyang Pancagina l. Bisikan Loh gawe kepada arok : Garudaku , hanya kau yang dapat tumbangkan Akuwu Tumapel. Hanya dengan cara ini yang bisa ditempuh.Kau harus mendapat kepercayaan dari Tunggul ametung. Dengan kepercayaan itu kau harus bisa menggulingkannya Pegang Tumapel dan hadapi kediri kata loh gawe. h. 317 m. Paramesywari turun dari tandu, Ia terpesona oleh kecantikannya. Kulitnya gading. Angin meniup dan kainnya tersingkap memperlihatkan pahanya yang seperti pualam. h.330 n. pesan loh gawe Jatuhnya Tunggul Ametung seakan tidak karena tanganmu. Tangan orang lain harus melakukannya. Dan orang itu harus dihukum di depan umum berdasarkan bukti tak terbantahkan. Kau mengambil jarak secukupnya dari peristiwa itu. Tanpa jatuhnya Tumapel, kita takkan bisa menghadapi Kediri. Tumapel adalah modal pertama, Arok, jangan kau lupa. h. 347 o. Dengarkan, tak ada lagi budak di pukuwuan ini. Atas perintah paramesywari. Sampaikan pada kepalamu. h. 359 p. Dadung sungging sering menemui Empu Gandring di rumah dan pabrik. Benar Dadung Sungging seorang anggota gerakan rahasia, dan semua gerakan itu berpusat pada Empu Gandring. terkutuk kau Empu Gandring. Dasar sudra berkepala anjing Awas kau Sekali lagi menipu aku ...... h. 404 perpustakaan.uns.ac.id commit to user 62 q. Kata Empu Gandring kepada Kebo ijo Apa artinya semua emas dibandingkan dengan Ken Dedes? Semua tamtama telah ditangan kita. Kau satu-satunya turunan satria. Tak patutu kau marah seperti itu pada seorang yang telah menempatkan semua rencana untukmu. Kembali kau ke pakuwuan, kalungkan Hyang Pancagina ini pada lehermu. Usahakan agar dedes melihatmu........ h. 406 r. Yang Mulia, Empu Gandringlah yang membikin para tamtama bersepakat mempersembahkan semua balatentara ke bawah duli Yang Mulia Paramesywari. h.411 s. Kami dari Gerakan Empu Gandring, Yang Mulia, lebih menghendaki Yang Mulia Paramwsywari yang memegang kekuasaan Tumapel. h 412 t. Yang Mulia, dari semua itu Yang Mulia sendiri sekarang yang menentukan. Kami dari gerakan Empu Gandring hanya dharma melaksanakan unuk Yang Mulia. h. 214 u. Janganlah Yang Mulia lupa, yang Yang Mulia hadapi adalah Arok. Lihatlah pasukan sahaya, katanya dengan suara lebih keras. Setiap saat bisa lindas semua tentara Yang Mulia. Tetapi itu bukan tugas Arok dari Yang Suci Dang Hyang Lohgawe. h 428 v. Yang paling berbahaya adalah Empu Gandring.. dialah penghasut pertama agar para tamtama ingkar pada Tunggul Ametung dalam kemerosotannya......h. 460 w. Ken Arok ke rumah Empu gandring untuk mengambil pesanannya berupa senjata.tetapi Empu gandring menolak yang diminta arok karena merasa tidak menerima pesanan senjata. x. Empu Gandring di bawa ke asrama arok dan diperiksa\, serta membeberkan kesalahannya a. Senjata yang kamu buat ke tumapel hasilnya jelek b. Melalui Dadung Sungging, kau telah mematai-matai pekuwuan commit to user 63 c. Engkau mencoba mengadu domba antara Sang Akuwu, Sang Pramesywari dan aku, melalui pesuruhmu yang menamakan dirinya Kebo Ijo d. Melalui Kebo Ijo itu juga kau menyatakan seluruh balatentara Tumapel ada dalam tanganmu, dan kau mempersembahkannya untuk paramesywari....h. 467 y. Kata Arok Gerakan Empu Gandring itu sungguh-sungguh dahsyat. Hanya Empu Gandring itu saja dapat melakukan pekerjaan raksasa itu. z. Tidak, ia tarik Dedes pada dirinya dan dirabanya kandungan istrinya. Baik, semua ini untuk bea kau, anak, anak yang tidak kukenal. h. 500 aa. Semua yang melongok ke Bilik Agung melihat Kebo Ijo berdiri dengan pedang di tangan. h. 524 bb. Dia telah persembahkan kemenangan untuk kawula Tumapel dengan muslihat bermuka ganda dan cara tanpa bilangan h. 552 cc. Ia melirik pada suaminya Ken Arok yang sedang tenggelam di samping kirinya. h.552 dd. Lelaki di sebelah kirinya memang sangat berharga untuknya, sangat berharga untuk cinta dan hidupnya. Dia telah persembahkan kemenangan unuk kawula Tumapel dengan muslihat bermuka ganda dan cara tanpa bilangan. h. 552

3. Resepsi Pembaca Mengenai Novel Arok Dedes