11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Pembelajaran IPS
1. Hakikat Pembelajaran IPS
a. Pengertian Pembelajaran IPS
Istilah IPS mulai digunakan secara resmi di Indonesia sejak tahun 1975 adalah istilah Indonesia untuk Social Studies di Amerika Susanto, 2014: 7.
Istilah tersebut merupakan hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional dalam kurikulum 1975.
Dalam dokumen kurikulum tersebut IPS adalah salah satu nama mata pelajaran yang diberikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Ciri khas IPS pada
jenjang pendidikan dasar adalah sifat terpadu dengan tujuan agar mata pelajaran ini lebih bermakna bagi peserta didik sehingga pengorganisasian materibahan
pelajaran disesuaikan dengan lingkungan, karakteristik, dan kebutuhan peserta
didik.
Menurut Soemantri
Sapriya, 2009:11
pendidikan IPS
adalah penyerderhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta
kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogispsikologis untuk tujuan pendidikan. Pendidikan IPS di sekolah erat
kaitannya dengan disiplin-displin ilmu humaniora dan ilmu pengetahuan alam yang dikemas secara ilmiah dan pedagogis untuk kepentingan pembelajaran di
sekolah. Oleh karena itu pada dasarnya IPS di tingkat sekolah bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang menguasai
12 pengetahuan knowledge, sikap dan nilai attitudes and value, serta mampu
memecahkan masalah sosial di masyarakat.
Sunal Haas 2002: 6 mengemukakan “The pupose of elementary social
studies is to establish a learning environment and instruction that anable all
students to understand, participate, and make informned decisions about their world”. Pembelajaran IPS di SD bertujuan untuk membentuk lingkungan belajar
dan materi pelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat memahami, mengikuti dan membuat keputusan terkait dengan dunia mereka. Studi sosial lebih
bersifat praktis, yaitu memberikan kemampuan kepada anak didik dalam mengelola dan memanfaatkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial dalam
menciptakan kehidupan yang serasi juga mempersiapkan anak didik untuk mampu memecahkan masalah sosial dan memiliki keyakinan akan kehidupan masa
mendatang. IPS seperti halnya disiplin ilmu lainnya, merupakan bidang studi yang memiliki garapan cukup luas. Bidang garapannya meliputi gejala-gejala dan
masalah kehidupan manusia di masyarakat. Tekanannya ada pada gejala dan
masalah kehidupan masyarakat yang nyata.
Berdasarkan uraian para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS merupakan penyederhanaan dari disiplin ilmu sosial yang memiliki tujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang menguasai pengetahuan, sikap dan nilai, serta mampu memecahkan masalah sosial di masyarakat.
b. Misi Pembelajaran IPS
Berdasarkan kutipan dari National Council for the Social Studies NCSS mendefinisikan
“social studies as an important component of the school
13 curriculum”. Pembelajaran IPS merupakan bagian terpenting dalam kurikulum
sekolah Jarolimek, 1959: 3-4. Di dalam bukunya juga dijelaskan misi dari pembelajaran IPS.
“The major mission of social studies education is to help children learn about the social world in which they live and how it got that way; to learn to
cope with social realities; and to develop the knowledge, atitudes, and skills needed to help shape an enlightened humanity
”. Misi dari pembelajaran IPS adalah membantu siswa dalam mempelajari
dunia sosial di mana mereka tinggal dan bagaimana menjalani kehidupan sosial tersebut; untuk menghadapi kenyataan sosial yang ada; dan mengembangkan
kemampuan, sikap, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk membantu membentuk masyarakat yang bijaksana.
Pembelajaran IPS juga berfokus pada pendidikan kewarganegaraan, yakni bagaimana dapat berpartisipasi dan bersosialisasi dalam kelompok sosial,
terutama partisipasi dalam masyarakat global. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa misi dari pembelajaran IPS adalah mengembangkan kemampuan sosial
siswa, baik dalam segi pengetahuan kognitif, nilai dan sikap afektif, serta keterampilan psikomotor guna membentuk masyarakat yang mampu
berpartisipasi dan bersosialisasi dalam kelompok sosial, dan lebih luasnya pada masyarakat global.
2. Karakteristik Mata Pelajaran IPS
Menurut Susanto 2014: 10 karakteristik mata pelajaran IPS dapat dilihat dari berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain tujuan, ruang lingkup
materi, dan pendekatan pembelajaran. Berikut adalah penjelasan dari masing-
masing aspek tersebut.
14 a.
Karakteristik Dilihat dari Aspek Tujuan Karakteristik pembelajaran IPS dilihat dari aspek tujuan meliputi tiga aspek
yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual. b.
Karakteristik Dilihat dari Aspek Ruang Lingkup Materi Jika ditinjau dari ruang lingkup materinya, maka bidang studi IPS memiliki
karakteristik sebagai berikut: 1 menggunakan pendekatan lingkungan yang luas; 2 menggunakan pendekatan terpadu antarmata pelajaran yang sejenis, 3 berisi
materi konsep, nilai-nilai sosial, kemandirian, dan kerjasama; 4 mampu memotivasi peserta didik untuk aktif, kreatif, dan inovatif dan sesuai dengan
perkembangan anak; 5 mampu meningkatkan keterampilan peserta didik dalam berpikir dan memperluas cakrawala budaya.
c. Karakteristik Dilihat dari Aspek Pendekatan Pembelajaran
Karakteristik materi yang tergolong dalam ilmu-ilmu sosial dalam bidang studi IPS dapat dikategorikan ke dalam dua kelompok umum, yaitu kelompok
struktur ilmu yang bersifat sosial dan kelompok struktur ilmu yang bersifat generalisasi. Pertama, dalam struktur ilmu pengetahuan yang bersifat sosial,
semua materi dalam disiplin ilmu sosial, bermula dari kenyataan, fakta dan realitas sosial, perubahan sosial dan pergeseran sosial yang dialami oleh individu
di mana pun ia berada. Pendekatan pembelajaran dilakukan melalui penjelasan visual, verbal, bahkan audio dengan maksud memberikan balikan terhadap
kesesuaian kehendak individu. Kedua struktur ilmu pengetahuan yang bersifat generalisasi. Kembali
kepada produk karakteristik materi yang bersifat konsep, di sini produk akhirnya
15 adalah kemampuan manusia dalam masyarakat untuk bisa menerapkan, menguji,
dan mengkonstruksi kembali apa yang seharusnya dikembangkan dalam bidang ilmu sosial ini. Dalam rangka menemukan produk dan kontrol sosial yang
memenuhi kebutuhan keilmuan ini, maka diperlukan suatu generalisasi dari kajian dan analisis konsep yang telah diterapkan di masyarakat sebelumnya. Pendekatan
pembelajaran yang bisa dilakukan adalah melalui bentuk-bentuk perilaku implementasi peserta didik maupun pendidik dalam menunjukkan perilaku yang
diambil dari hasil pikir dan belajar ilmu-ilmu sosial. Berdasarkan penjelasan di atas, karakteristik mata pelajaran IPS dapat
dilihat dari ketiga aspeknya yakni: 1 karakteristik dilihat dari aspek tujuannya; 2 karakteristik dilihat dari aspek ruang lingkup materinya; dan 3 karakteristik
dilihat dari aspek pendekatan pembelajaran yang digunakan. Mata pelajaran IPS dalam penelitian ini memiliki karakteristik
–karakteristik yang telah dijabarkan di atas, yakni karakteristik mata pelajaran yang berdasarakan tujuan, ruang lingkup
materi, dan pendekatan pembelajaran. 3.
Dimensi Pembelajaran IPS Pencapaian pembelajaran pendidikan IPS di sekolahan diperlukan
pemahaman dan pengembangan program pendidikan yang komprehensif Susanto, 2014: 25. Program pendidikan IPS yang komprehensif menurut Sapriya
2009: 48-56 adalah program yang mencakup empat dimensi. Empat dimensi itu adalah sebagai berikut.
16 a.
Dimensi Pengetahuan Knowledge Pengetahuan adalah pemahaman terhadap sejumlah informasi dan ide-ide.
Tujuan pengembangan pengetahuan adalah untuk membantu siswa dalam memahami lebih banyak mengenai dirinya, fisiknya, dan dunia sosial serta
lingkungan di sekitarnya. Dimensi pengetahuan sosial mencakup: 1 fakta; 2 konsep; dan 3 generalisasi yang dipahami oleh siswa.
Fakta adalah data yang spesifik tentang peristiwa, objek, orang, dan hal-hal yang terjadi peristiwa. dalam pembelajaran IPS, diharapkan siswa dapat
mengenal berbagai jenis fakta khususnya yang terkait dengan kehidupannya. Secara umum fakta untuk siswa SD hendaknya berupa peristiwa, objek, dan hal-
hal yang bersifat konkret. Oleh karena itu, guru mengupayakan agar fakta disesuaiakn dengan karakteristik siswa kelas masing-masing.
Konsep merupakan kata-kata atau frase yang mengelompok, berkategori, dan memberi arti terhadap kelompok fakta yang berkaitan. Konsep dasar untuk
pembelajaran IPS terkait dengan beberapa disiplin ilmu sosial. Misalnya konsep “keluarga” dapat diambil dari sejarah, antropologi, sosiologi, bahkan ekonomi.
Generalisasi merupakan suatu ungkapanpernyataan dari dua atau lebih konsep yang saling terkait. Generalisasi memiliki tingkat kompleksitas isi,
disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa. Perkembangan konsep dan generalisasi adalah proses mengorganisir dan memaknai sejumlah fakta dan cara
hidup bermasyarakat. Merumuskan generalisasi dan mengembangkan konsep merupakan tujuan pembelajaran IPS yang harus dicapai oleh para siswa dengan
bimbingan guru.
17 b.
Dimensi Keterampilan Skills Di samping memahami dimensi pengetahuan, pendidikan IPS sangat
memerhatikan dimensi keterampilan skills. Beberapa keterampilan yang diperlukan dalam pendidikan IPS, antara lain: 1 keterampilan meneliti; 2
keterampilan berpikir; 3 keterampilan partisipasi sosial; dan 4 keterampilan berkomunikasi. Semua keterampilan tersebut akan memberikan kontribusi dalam
proses inkuiri sebagai pendekatan utama dalam pembelajaran IPS.
c. Dimensi Nilai Dan Sikap Values And Attitudes
Nilai merupakan seperangkat keyakinan atau prinsip perilaku yang telah mendarah daging dalam diri seseorang atau kelompok masyarakat tertentu yang
diungkapakan melalui berpikir atau bertindak. Umumnya, nilai berasal dari pergaulan atau komunikasi yang dilakukan baik individu maupun kelompok.
Pembelajaran IPS hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan nilai-nilai yang dianutnya serta mampu memberikan serta
membelajarkan nilai-nilai yang penting bagi siswa. d.
Dimensi Tindakan Action Tindakan dapat memungkinkan siswa menjadi peserta didik yang lebih
aktif. Mereka pun dapat belajar berlatih secara konkret dan praktis. Dengan mempelajari isu-isu sosial untuk dipecahkan dan dicarikan solusinya, siswa akan
belajar menjadi warga negara yang efektif di masyarakat. Program pendidikan IPS yang komprehensif harus memenuhi empat
dimensi yaitu a dimensi pengetahuan knowledge; 2 dimensi keterampilan skills; 3 dimensi nilai dan sikap values and attitudes; dan 4 dimensi tindakan
18 action. Pembelajaran IPS yang dilakukan dalam penelitian ini telah memenuhi
dimensi-dimensi pendidikan IPS yang komprehensif. Hal ini bisa dilihat dari materi IPS yak
ni “Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga”. Di dalam materi tersebut menampilkan dimensi pengetahuan yakni fakta yang berupa keluarga.
Sementara dari dimensi keterampilan, nilai, dan sikap, siswa dituntut untuk mampu memerankan peranannya sebagai bagian dari anggota keluarga. Di
samping itu siswa belajar untuk memecahkan masalah yang ada, hal ini sesuai dengan dimensi tindakan pada pembelajaran IPS.
4. Tujuan Pembelajaran IPS
Pendidikan ilmu pengetahuan sosial merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting untuk dipelajari, khususnya pada anak sekolah dasar. Ilmu
pengetahuan sosial bukan merupakan gambaran ilmu pengetahuan yang berbasis isu, namun kajian ilmu IPS perlu untuk dikaji dan dianalisis berdasarkan fakta dan
data yang ditemukan dalam berbagai sumber Susanto, 2014: 33. Menurut kurikulum tahun 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP,
pendidikan IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan
lingkungan. b.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inquiry, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
19 d.
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Hal senada juga diungkapakan oleh Sumaatmaja Gunawan, 2013: 18 yang mengatakan bahwa tujuan IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara
yang baik, yang memiliki pengetahuan, dan kepedulian sosial yang berguna bagi dirinya serta bagi masyarakat dan negara. Sedangkan secara rinci Hamalik
mengatakan tujuan pengajaran IPS berorientasi pada: 1 pengetahuan dan pemahaman; 2 sikap hidup belajar; 3 nilai-nilai sosial dan sikap; dan 4
keterampilan. Sementara itu, Waterwroth Susanto, 2014: 34 menyebutkan bahwa tujuan
social studies ilmu sosial adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik dalam kehidupannya di masyarakat, di mana secara tegas ia
mengatakan “to prepare students to be well-functioning citizents in a democratic
society”. Tujuan lain dari IPS adalah untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan setiap persoalan yang
dihadapinya. “We also think that the social studies should be more concerned
with helping student make the most rational decisions that they can in their own personal lives” NCSS, 2007.
Secara umum tujuan pendidikan IPS di tingkat SD untuk membekali peserta didik dalam bidang pengetahuan sosial. Adapun secara khusus tujuan pendidikan
di SD adalah sebagai berikut. a.
Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat.
20 b.
Membekali peserta
didik dengan
kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat.
c. Membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan warga
masyarakat dalam berbagai bidang ilmu serta keahlian. d.
Membekali peserta didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian
dari kehidupan tersebut. e.
Membekali peserta didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan, masyarakat,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Berdasarkan paparan beberapa ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa
penelitian ini memiliki tujuan yang berkaitan dengan pembelajaran IPS yaitu: 1 untuk membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat; dan 2 belajar memiliki komitmen dan kesadaran
terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 5.
Ruang Lingkup Pembelajaran IPS di SD Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang
diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, generalisasi, yang berkaitan dengan isu sosial Gunawan, 2013: 51. Memuat materi geografi,
sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
21 IPS, anak diarahkan untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis,
bertanggungjawab, serta warga dunia yang mencintai perdamaian. Ruang lingkup mata pelajaran IPS menurut Gunawan 2013: 51 meliputi
aspek-aspek sebagai berikut. a.
Manusia, tempat, dan lingkungan. b.
Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. c.
Sistem sosial dan budaya. d.
Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. e.
IPS SD sebagai Pendidikan Global Global Education, yakni: mendidik siswa akan kebhinekaan bangsa, budaya, dan peradaban dunia; menanamkan
kesadaran ketergantungan antarbangsa; menanamkan kesadaran semakin terbukanya komunikasi dan transportasi antarbangsa di dunia; Mengurangi
kemiskinan, kebodohan dan perusakan lingkungan. Gunawan 2013: 50 menambahkan dalam bukunya bahwa IPS SD bergerak
dari hal yang konkret ke yang abstrak yang mengikuti pola pendekatan lingkungan yang semakin meluas expanding environment approach dan pendekatan spiral
dengan memulai dari yang mudah kepada yang sukar, dari yang sempit menjadi lebih luas, dari yang dekat ke yang jauh, dan seterusnya: dunia - negara tetangga -
negara - propinsi - kota kabupaten - kecamatan - kelurahan desa - RT RW tetangga - keluarga - Aku.
Berdasarkan paparan di atas, ruang lingkup mata pelajaran IPS SD meliputi: 1 manusia, tempat, dan lingkungan; 2 waktu, keberlanjutan, dan perubahan; 3
sistem sosial dan budaya; dan 4 perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Aspek-
22 aspek tersebut dibelajarkan melalui pendekatan lingkungan yang semakin meluas
expanding environment approach dan pendekatan spiral. Hal ini ditujukan agar siswa mampu menyerap materi secara lebih mudah mengikuti perkembangan
kemampuan kognitifnya. Sejalan dengan itu, melalui materi “Kedudukan dan Peran Anggota Kel
uarga”, ruang lingkup penelitian ini lebih memfokuskan pada aspek manusia, lingkungan sosial, dan sistem sosial yang ada.
6. Materi Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga
Mengacu pada ruang lingkup mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial IPS SD, penelitian ini mengambil materi IPS SD kelas II semester 2 yakni
“Kedudukan dan Peran Anggota Keluarga”. Adapun Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD IPS Kelas II sebagai berikut.
Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS Kelas II SD Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
2. Memahami kedudukan
dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan
tetangga 2.1 Mendeskripsikan kedudukan dan peran
anggota keluarga 2.2 Menceritakan
pengalamannya dalam
melaksanakan peran
dalam anggota
kelurga 2.3 Memberi contoh bentuk-bentuk kerjasama
di lingkungan tetangga. Sumber: file.upi.edu
B. Kajian Mengenai Media Pembelajaran