38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Preparasi Sampel
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. 500 gram yang diperoleh dari padukuhan
Demangan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Juni 2016. Pandan wangi dibersihkan kemudian dikeringkan dengan oven selama ± 4 jam pada
temperatur 60
o
C. Daun pandan wangi yang telah kering dipotong kecil-kecil dengan ukuran 3 x 3 cm lalu dihaluskan menggunakan blender dan hasilnya berupa serbuk
daun pandan wangi sebanyak 146 gram.
2. Ekstraksi Daun Pandan Wangi dengan Metode Maserasi
Ekstraksi senyawa antioksidan pada daun pandan wangi dilakukan dengan metode maserasi. Maserasi dilakukan dengan memasukkan 40 gram serbuk daun
pandan wangi ke dalam jerigen dan menambahkan pelarut etanol 96 sebanyak 400 mL. Selanjutnya hasil ekstraksi daun pandan wangi dipekatkan menggunakan
evaporator hingga diperoleh ekstrak kental sebanyak 8,31 gram.
3. Screening Fitokimia
Pemeriksaan adanya kandungan flavonoid dilakukan dengan menggunakan metode wilstatter, yaitu ke dalam isolat ditambahkan 4 tetes HCl pekat dan
potongan logam Mg. Sedangkan untuk menguji adanya kandungan polifenol dilakukan dengan penambahan FeCl
3
.
39
Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi
Uji Fitokimia Pereaksi
Perubahan Warna Hasil Uji
Flavonoid Mg-HCl
Kuning tua – jingga
+ Polifenol
FeCl
3
Hijau Kehitaman +
4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kontrol Negatif
Penentuan panjang gelombang maksimum ditentukan dengan mengukur absorbansi larutan kontrol negatif pada rentang panjang gelombang 400 - 550 nm.
Data panjang gelombang maksimum ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Berdasarkan data tersebut menunjukkan absorbansi maksimum diperoleh pada panjang gelombang 490 nm, sehingga panjang gelombang tersebut ditetapkan
sebagai panjang gelombang maksimum yang akan digunakan untuk pengukuran absorbansi larutan-larutan berikutnya.
5. PenentuanWaktu Kestabilan Kontrol Posotif pada ג