PenentuanWaktu Kestabilan Kontrol Posotif pada ג Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi

39 Tabel 3. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi Uji Fitokimia Pereaksi Perubahan Warna Hasil Uji Flavonoid Mg-HCl Kuning tua – jingga + Polifenol FeCl 3 Hijau Kehitaman +

4. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Kontrol Negatif

Penentuan panjang gelombang maksimum ditentukan dengan mengukur absorbansi larutan kontrol negatif pada rentang panjang gelombang 400 - 550 nm. Data panjang gelombang maksimum ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Berdasarkan data tersebut menunjukkan absorbansi maksimum diperoleh pada panjang gelombang 490 nm, sehingga panjang gelombang tersebut ditetapkan sebagai panjang gelombang maksimum yang akan digunakan untuk pengukuran absorbansi larutan-larutan berikutnya.

5. PenentuanWaktu Kestabilan Kontrol Posotif pada ג

maks Setelah panjang gelombang maksimum ditentukan, selanjutnya dilakukan penentuan waktu kestabilan. Dalam hal ini menggunakan larutan kontrol positif larutan kontrol negatif dengan penambahan tanin pada panjang gelombang Panjang Gelombang nm Absorbansi Panjang Gelombang nm Absorbansi 400 0.128 480 0.226 410 0.132 490 0.239 420 0.137 500 0.233 430 0.142 510 0.224 440 0.154 520 0.212 450 0.165 530 0.197 460 0.189 540 0.186 470 0.201 550 0.176 40 maksimum 490 nm, dimana absorbansi diukur setiap selang waktu 1 menit hingga diperoleh data absorbansi yang stabil. Data tersebut diambil pada hari ke-0 sebelum diinkubasi. Adapun hasil pengukuran absorbansi pada berbagai waktu dapat disajikan pada Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Data Penentuan Waktu Kestabilan Waktu menit Absorbansi Waktu menit Absorbansi 1 0.239 11 0.298 2 0.255 12 0.298 3 0.273 13 0.298 4 0.283 14 0.301 5 0.286 15 0.303 6 0.288 16 0.305 7 0.295 17 0.302 8 0.298 18 0.304 9 0.298 19 0.307 10 0.298 20 0.302 Berdasarkan data diatas menunjukkan harga absorbansi yang stabil dari menit ke-8 sampai ke-13. Selanjutnya dalam penelitian ini ditetapkan waktu kestabilan pada menit ke-10 sebagai acuan pengukuran absorbansi pada uji antioksidan.

6. Penentuan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi

Tahap selanjutnya adalah menentukan aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun pandan wangi pandanus amiryllifolius Roxb. dengan menggunakan metode FTC. Data absorbansi larutan kontrol negatif, kontrol positif, dan ekstrak etanol daun pandan wangi ditunjukkan pada Lampiran 4. Data rata-rata absorbansi larutan kontrol negatif, kontrol positif, dan ekstrak etanol daun pandan wangi ditunjukkan pada Tabel 6. 41 Tabel 6. Data Absorbansi Rata-rata Larutan Kontrol, Kontrol Positif, dan Ekstrak Etanol Daun Pandan Wangi. Larutan Absorbansi Rata-rata Hari Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 Kontrol - 0.180 0.288 0.338 0.299 0.336 0.377 0.428 0.485 0.586 Kontrol + 0.155 0.167 0.193 0.183 0.237 0.242 0.295 0.357 0.488 A 0.123 0.144 0.134 0.158 0.182 0.255 0.300 0.348 0.426 B 0.118 0.135 0.127 0.138 0.178 0.237 0.274 0.323 0.384 C 0.109 0.116 0.124 0.12 0.184 0.214 0.259 0.297 0.368 Keterangan: A : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,01 mgmL B : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,05 mgmL C : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,1 mgmL Kontrol - : Larutan minyak tanpa penambahan antioksidan 4,1 mL minyak kelapa krengseng 2,51 v v dalam etanol 96, 8 mL buffer fosfat pH 7 0,05 M dan 3,9 mL akuades Kontrol + : Ekstrak etanol tanin 0,05 mgmL 4 mL ekstrak etanol tanin, 4,1 mL minyak kelapa krengseng 2,51 v v dalam etanol 96, 8 mL buffer fosfat pH 7 0,05 M dan 3,9 mL akuades Data absorbansi rata-rata tersebut digunakan untuk menghitung besarnya aktivitas antioksidan yang dinyatakan sebagai persen inhibisi oksidasi terhadap kontrol negatif ditunjukkan pada Lampiran 6. Adapun hasil perhitungan ditunjukkan pada pada Tabel 7. Tabel 7. Data Persentase Penghambatan Oksidasi Minyak Kelapa Krengseng Larutan Persentase Penghambatan Oksidasi Hari Ke - 1 2 3 4 5 6 7 8 Kontrol + 13.73 41.9 42.94 38.91 29.37 35.78 30.94 26.44 16.73 A 31.73 50.12 60.32 47.16 45.73 32.33 29.77 28.37 27.21 B 34.32 53.13 62.49 53.96 47.02 37.19 35.85 33.45 34.43 C 39.52 59.84 63.38 59.75 45.14 43.29 39.36 38.74 37.22 Keterangan: A : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,01 mgmL 42 B : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,05 mgmL C : Ekstrak etanol daun pandan wangi konsentrasi 0,1 mgmL Kontrol + : Ekstrak etanol tanin 0,05 mgmL 4 mL ekstrak etanol tanin, 4,1 mL minyak kelapa krengseng 2,51 v v dalam etanol 96, 8 mL buffer fosfat pH 7 0,05 M dan 3,9 mL akuades B. Pembahasan 1. Preparasi Sampel Bahan uji yang digunakan untuk penelitian ini adalah daun pandan wangi yang diperoleh dari padukuhan Demangan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. Pemilihan pandan wangi didasarkan pada kebiasaan masyarakat yang lebih banyak menggunakan pandan wangi dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan dengan pandan jenis lainnya. Mula-mula daun pandan wangi yang digunakan untuk kebutuhan penelitian dipilih, lalu dibersihkan dan dikeringkan menggunakan oven pada suhu 60 o C selama ± 4 jam. Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air yang ada pada daun pandan wangi. Setelah dikeringkan daun pandan wangi dihaluskan menggunakan blender. Proses tersebut dilakukan supaya zat aktif yang terkandung dalam daun pandan wangi dapat terekstraksi dengan baik. Serbuk daun pandan wangi yang diperoleh sebanyak 146 gram.

2. Ekstraksi Daun Pandan Wangi dengan Metode Maserasi