Persiapan larutan sampel uji Pembuatan larutan blanko, kontrol negatif, dan kontrol positif Penentuan panjang gelombang maksimum kontrol negatif

33 senyawa polifenol. Keberadaan senyawa flavonoid dalam sampel dilakukan dengan uji wilstatter. Sedangkan uji adanya senyawa polifenol dilakukan dengan larutan penambahan FeCl 3 adapun uji tersebut secara lengkap sebagai berikut:

a. Uji Wilstatter

Ambil ekstrak etanol daun pandan wangi 2 mL tambahkan 3 mL HCl pekat dan 2 – 3 potong kecil logam Mg. Perubahan warna yang terjadi diamati, yaitu merah sampai jingga untuk flavon dan hijau sampai biru untuk aglikon atau glikosida Sarah dan Ratna, 2014: 3.

b. Identifikasi Polifenol

Ambil ekstrak etanol daun pandan wangi sebanyak 1 mL, masukkan dalam tabung yang pertama. Ambil tabung reaksi kedua sebagai kontrol positif yang diisi dengan larutan tanin. Ke dalam kedua tabung masing-masing ditambahkan 3 tetes pereaksi FeCl 3 Nur Ismiyati, et al., 2015: 345. Terjadinya warna biru kehitaman menunjukkan adanya tanin galat sedang warna hijau kehitaman menunjukkan adanya tanin katekol Tri Utami Putri 2014: 18 - 19 dalam Ayu Sulung, 2016: 67.

4. Uji Aktivitas Antioksidan

Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode FTC. Langkah- langkahnya sebagai berikut:

a. Persiapan larutan sampel uji

Larutan induk ekstrak etanol daun pandan wangi 1 mgmL b v dalam etanol p.a 1 gram ekstrak etanol daun pandan wangi ditambahkan 100 34 mL etanol 96 p.a. Lalu membuat variasi konsentrasi dari ekstrak etanol daun pandan wangi 0,01 b v ; 0,05 b v ; dan 0,1 b v .

b. Pembuatan larutan blanko, kontrol negatif, dan kontrol positif

Larutan blanko adalah larutan yang seluruh komponennya sama dengan larutan sampel, tetapi larutan sampel diganti dengan akuades. Sebelum membuat kontrol positif, terlebih dahulu dibuat larutan induk tanin, yaitu melarutkan 1 gram kristal tanin dalam 100 mL etanol p.a hingga batas. Selanjutnya dari larutan induk tanin tersebut dibuat larutan tanin dengan konsentrasi 0,05. Setelah larutan tanin 0,05 jadi, maka diambil 4 mL dan ditambah 4,1 mL minyak kelapa krengseng 2,51 dalam etanol p.a, juga 8 mL buffer fosfat 0,05 M dan 3,9 mL akuades. Sebagai kontrol negatif adalah 4,1 mL minyak kelapa krengseng 2,51 dalam etanol p.a, ditambahkan 8 mL buffer fosfat 0,05 M pH 7 dan 3,9 mL akuades.

c. Penentuan panjang gelombang maksimum kontrol negatif

Penentuan panjang gelombang yang menghasilkan serapan maksimum diukur pada rentang panjang gelombang antara 400 – 550 nm dengan mengukur absorbansi dari larutan kontrol negatif yang telah direaksikan dengan reagen hingga terbentuk kompleks berwarna merah [FeSCN 6 ] 3- . Mula-mula mengambil 0,1 mL larutan kontrol negatif kemudian menambahkan 9,7 mL etanol 96 p.a dan 0,1 mL NH 4 SCN 30, dikocok hingga homogen dan didiamkan selama 3 menit. Setelah itu, menambahkan 0,1 35 mL FeSO 4 0,02 M yang dilarutkan dalam HCl 3,5 dikocok hingga homogen dan didiamkan selama 6 menit. Tepat 6 menit setelah penambahan FeSO 4 , dilakukan pengukuran dengan menggunakan Spektrosfotometer UV-20 sampai diperoleh panjang gelombang pada serapan maksimum.

d. Penentuan waktu kestabilan kontrol positif