16
Penelitian ini menggunakan 2 faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan, yaitu waktu inkubasi dan konsentrasi antioksidan.
3. Pandan Wangi Pandanus amaryllifolius Roxb.
Pandan wangi Pandanus amaryllifolius Roxb. atau biasa disebut sebagai pandan ini adalah jenis tumbuhan monokotil dari famili pandanaceae. Pandan
wangi merupakan satu-satunya spesies pandanus yang memiliki daun yang wangi Sheila Margareta, et al., 2011: 22. Tumbuhan ini dikenal dengan bau wangi yang
khas, sehingga disebut fragrant screw pine. Menurut Nonato MG. et al. 2008: 26, tumbuhan pandan wangi memiliki
taksonomi sebagai berikut: Kingdom
: Plantea Subkingdom : Tracheobionta
Super Divisi : Spermatophyta Divisi
: Magnoliophyta Kelas
: Liliopsida Sub Kelas
: Arecidae Ordo
: Pandanales Famili
: Pandanaceae Genus
: Pandanus Spesies : Pandanus amaryllifolius Roxb.
Pandan wangi adalah tanaman asli Indonesia yang berasal dari Bangka dan tersebar luas di daerah Asia Tenggara. Budidaya tanaman ini umumnya dilakukan
di pekarangan rumah, halaman atau di kebun. Pandan wangi kadang tumbuh liar di
17
tepi sungai, tepi rawa, dan di tempat-tempat yang agak lembab, tumbuh subur dari daerah pantai sampai daerah yang memiliki ketinggian 500 m di atas permukaan
laut. Tanaman ini adalah tanaman perdu tahunan, memiliki tinggi 1 - 2 m, batang bulat dengan duduk daun, bercabang, tumbuh menjalar, akar tunjang menjalar di
sekitar pangkal batang dan cabang daun tunggal, duduk dengan pangkal memeluk batang, tersusun berbaris tiga dengan dudukan dalam garis spiral.
Pandan wangi selain sebagai rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minyak wangi. Daunnya yang harum ketika diremas atau diiris-
iris, sering digunakan sebagai bahan penyedap, pewangi, dan pemberi warna hijau pada masakan atau pangan. Selain itu masyarakat juga memanfaatkannya sebagai
tanaman obat untuk mengobati lemah syaraf, rematik dan pegal linu, gelisah, rambut rontok dan juga berkhasiat untuk menghitamkan rambut dan menghilangkan
ketombe pada rambut. Secara ilmiah daun pandan wangi diketahui mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan polifenol
As’ari, et al.
, 2014: 119.
4. Polifenol