Tanda dan gejala Kanker serviks .1 Pengertian

terus menerus melalui vagina yang bisa menyebabkan anemia atau kurang darah Tapan Erik, 2005. Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Papsmear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel- sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan pendarahan setelah aktivitas seksual atau diantara masa menstruasi. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan bukanlah merupakan suatu hal yang normal Tilong, 2012. Menurut Samadi 2011, gejala klinis jika sudah menjadi kanker serviks dapat dibedakan dalam beberapa tahapan, yaitu sebagai berikut : 1. Gejala Awal a. Perdarahan pervagina, berupa perdarahan pasca senggama atau perdarahan spontan di luar masa haid. Serviks yang normal konsistensinya kenyal dan permukaannya licin. Adapun serviks yang sudah berubah menjadi kanker bersifat rapuh, mudah berdarah dan diameternya biasanya membesar. b. Keputihan yang berulang-ulang, tidak sembuh walapun sudah diobati. Keputihannya biasa berbau, gatal dan panas karena sudah ditumpangi infeksi sekunder. Artinya cairan yang keluar dari lesi pra kanker atau kanker tersebut ditambah infeksi oleh kuman, bakteri ataupun jamur. 2. Gejala Lanjut Cairan keluar dari liang vagina berbau tidak sedap, nyeri panggul, pinggang dan tungkai, gangguan berkemih, nyeri di kandung kemih dan rektumanus. Keluhan ini muncul karena pertumbuhan kanker tersebut menekanmendesak ataupun menginvasi organ sekitarnya. 3. Kanker Telah MenyebarMetastasis Timbul gejala sesuai dengan organ yang terkena, misalnya penyebaran di paru- paru, liver atau tulang. 4. KambuhResidif Bengkakedema tungkai satu sisi, nyeri panggul menjalar ke tungkai, dan gejala pembuntuan saluran kencing atau obstruksi ureter. Pemeriksaan fisik dengan spekulum vagina bisa menemukan lesitumorbenjolan yang masih terlokalisasi di serviks atau telah meluas ke puncak vagina dengan warna kemerahan dan mudah berdarah, dengan atau tanpa gambaran jaringan yang rapuh disertai darah atau cairan yang berbau. Pemeriksaan dalam melalui vagina dapat meraba perluasan ke vagina, sedangkan pemeriksaan rektalcolok dubur adalah untuk dapat mengetahui perluasan ke dinding panggul. Kalau penyakit sudah meluas ke luar panggul, dapat ditemukan pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati, benjolan di perut, panggul, hidronefrosis atau efusi pleuracairan di paru-paru atau penyebaran ke tulang Samadi, 2011. Bagi sebagian orang, pada tahap awal penyakit kanker serviks tidak menimbulkan gejala yang mudah diamati. Gejala fisik serangan penyakit kanker serviks pada umumnya hanya dirasakan oleh penderita kanker stadium lanjut, yaitu munculnya rasa sakit dan pendarahan saat berhubungan intim, keputihan yang berlebihan dan tidak normal, pendarahan di luar siklus haid serta penurunan berat badan secara drastis Tilong, 2012. Kanker leher rahim pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda- tanda yang khas, bahkan kadang-kadang tidak ada gejalanya sama sekali. Gejala yang mungkin timbul antara lain : 1. Nyeri pada waktu senggama dan pendarahan sesudah senggama. 2. Keluar keputihan atau cairan encer dari vagina. 3. Pendarahan sesudah haid. 4. Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau dan dapat bercampur dengan darah BKKBN, 2008. Apabila kanker serviks sudah menyebar ke panggul, pasien akan menderita keluhan nyeri panggul bagian bawah atau keram panggul, hambatan dalam berkemih, serta pembesaran ginjal, pendarahan rahim yang abnormal, siklus menstruasi yang abnormal, pendarahan vagina atau spotting pada wanita yang telah menopause, keluar cairan putih yang encer atau jernih pada wanita pasca menopause, kotoran vagina yang meningkat. Infeksi-infeksi atau persoalan- persoalan kesehatan lain dapat juga menyebabkan gejala-gejala kanker serviks yang hanya dapat dipastikan oleh seorang dokter. Seorang wanita yang dengan gejala-gejala kanker serviks harus segera memeriksakan diri pada dokter sehingga persoalan-persoalannya dapat dengan segera didiagnosis dan dirawat sedini mungkin Tilong, 2012.

2.3.4 Stadium

Penentuan stadium kanker serviks sangat penting dan harus dilakukan sebelum terapi dimulai serta dilakukan oleh dokter yang berkompeten di bidang tersebut. Kesalahan penentuan diagnosis akan berimbas pada tidak akuratnya pilihan terapi yang akan dilakukan dan prediksi respons terapi serta resiko kekambuhannya. Pada kanker serviks, sebagaimana kanker yang lain, makin tinggi stadium makin rendah tingkat kesembuhannya. Tingkat kekambuhannya juga akan meningkat serta ada peluang menimbulkan banyak keluhan serta biaya pengobatan yang besar. Inilah salah satu aspek begitu pentingnya deteksi dini Samadi, 2011. Stadium kanker serviks didasarkan atas pemeriksaan klinik, oleh karena itu pemeriksaan harus cermat, kalau perlu dilakukan dalam narkosepembiusan. Stadium klinik ini tidak berubah bila kemudian ada penemuan baru. Kalau ada keraguan dalam penentuan maka dipilih stadium yang lebih rendah POI, 2010. Terdapat beberapa klasifikasi untuk tingkat kanker serviks seperti Federation International of Gynekoligic and Obstetric FIGO dari World Health Organization WHO dan sistem Tumor Nodul dan Mestastasis TNM dari Union International Against Cancer UIAC serta American Join Commite on Cancer AJCC Depkes RI, 2005. Klasifikasi stadium kanker serviks menurut Federation International of Gynekoligic and Obstetric FIGO dapat dilihat pada tabel berikut ini Samadi, 2011: Tabel 2.1 . Stadium Kanker Serviks