4. 1. 2. Profil Kompas.
Harian Kompas pertama kali terbit tanggal 28 Juni 1965. Perintis penerbitan harian Kompas adalah PK ojong dan Jakoeb Oetama. Penerbit Kompas saat itu
adalah yayasan Bentara Rakyat. Saat ini telah berubah menjadi PT.Kompas Media Nusantara. Pada awal perkembangannya, Kompas dicetak oleh percetakan orang lain
sehingga sering terlambat. Baru pada tahun 1972, Kompas mulai dicetak sendiri. Awalnya Kompas hanya terbit dengan 4 halaman dan sekarang Kompas terbit
dengan 40 halaman. Motto Kompas adalah “Amanat Hati,Nurani Rakyat”. Dengan demikian sagala bentuk tulisan yang dipublikasikan di Kompas bermaksud untuk
merepresentasikan hati nurani rakyat Indonesia. Visi Kompas adalah menjadi institusi yang memberikan pencerahan bagi
perkembangan masyarakat Indonesia yang demokratis dan bermartabat, serta menjunjung tinggi asas dan nilai kemanusiaan. Sementara misinya adalah
mengantisipasi dan merespon dinamika masyarakat secara profesional, sekaligus memberi arah perubahan dengan menyediakan dan menyebarluaskan informasi yang
tepercaya. Target market Kompas adalah masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah
keatas dengan tingkat pendidikan minimal SMA. Wilayah Sirkulasi Kompas meliputi Sumatera meliputi NAD, Medan, Palembang, Padang, Pekan baru, dan lain-lain;
Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi; Jawa Barat meliputi Bandung, Cirebon, dan lain-lain; Jawa Tengah meliputi Semarang, Solo, Jogjakarta, dan lain-lain; Jawa
Timur Surabaya, Malang, Blitar, Kediri dan lain-lain; Kalimantan meliputi Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan lain-lain; Bali dan Indonesia
Timur meliputi Ambon, Palu, Ujungpandang, Kendari, Obi, Sorong, Fakfak, dan lain-lain.
Oplah Kompas awalnya 10 ribu sampai 15 ribu per hari. Saat ini oplah nasional mencapai 550 ribu Senin-Jumat, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu
antara 600 ribu sampai 700 ribu perhari. Sedangkan untuk wilayah Jawa timur sendiri oplah harian Kompas mencapai 30 ribu sampai 40 ribu per hari.
4. 1. 2. 1. Kebijakan Redaksional