1. 2. 1. Kebijakan Redaksional HASIL DAN PEMBAHASAN

Timur Surabaya, Malang, Blitar, Kediri dan lain-lain; Kalimantan meliputi Samarinda, Palangkaraya, Pontianak, Banjarmasin, dan lain-lain; Bali dan Indonesia Timur meliputi Ambon, Palu, Ujungpandang, Kendari, Obi, Sorong, Fakfak, dan lain-lain. Oplah Kompas awalnya 10 ribu sampai 15 ribu per hari. Saat ini oplah nasional mencapai 550 ribu Senin-Jumat, sedangkan pada hari Sabtu dan Minggu antara 600 ribu sampai 700 ribu perhari. Sedangkan untuk wilayah Jawa timur sendiri oplah harian Kompas mencapai 30 ribu sampai 40 ribu per hari.

4. 1. 2. 1. Kebijakan Redaksional

Kompas lebih suka menamakan dirinya sebagai surat kabar yang berorientasi independen. Sementara yang dimaksud dengan surat kabar independen dalam kaitannya ini adalah tidak lain surat kabar yang dalam cara pemberitaanya tidak memposisikan dirinya pada satu pihak, dengan kata lain tidak menempatkan dirinya pada salah satu kekuasan politik yang ada. Untuk itu pula tampaknya surat kabar ini menggunakan motto “Amanat Hati-Nurani Rakyat”. Dengan cara ini Kompas mencoba selalu bersikap objektif dalam mengupas sutu peristiwa dan senantiasa membela keinginan dan cita-cita rakyat banyak. Pada masa orde lama Kompas pernah berorientasi politik atau agama tertentu, hal ini lebih disebabkan karen pada masa demokrasi Liberal itu Deppen mengharuskan semua surat kabar mengaitkan eksistensinya dengan salah satu kekuatan politik yang ada pada saat itu. Kompas yang berdirinya dirintis oleh PK Ojong dan Jacob Oetama ini pada awalnya hanya dibaca oleh orang-orang Katholik Jakarta, maka akhirnya berafiliasi dengan partai Katholik pada saat pemerintahan orde baru menghapus peraturan tersebut, maka Kompas melepaskan diri dari Partai Katholik dan diputuskan sejak saat itu bahasa sasaran Kompas adalah kelas menengah dan atas sehingga tipografi dan penampilan Kompas disesuaikan selera masyarakat kelas tersebut. Konotasi bahwa Kompas masih berafiliasi dengan Partai Katholik tampaknya masih berbekas, terutama untuk mereka yang masih awam dengan Kompas. Hal ini bisa diperkuat apabila dilihat dari siapa yang mengasuh dan memiliki surat kabar ini. Demikian juga orientasi politiknya kadang-kadang muncul secara terselubung, walaupun barangkali tidak disadarinya. Hal ini ternyata erat dengan sejarah berdirinya Kompas yang pada awalnya memang dekat dengan Partai Katholik. Ketika Partai Katholik difusikan kedalam PDI tahun 1973, Kompas mulai berusaha menjadi koran independen. Saat ini Kompas menghadirkan dirinya sebagai koran yang independen dan lebih berorientasi bisnis. meskipun demikian, latar belakangnya sebagai koran yang dekat dengan perdebatan politik, terutama bila perdebatan itu menyangkut atau menyinggung kekuatan politik Islam. Namun pada perkembangannya Kompas berusaha untuk membenahi diri menjadi sebuah media massa cetak profesional yang berusaha untuk bersikap netral dan tidak melakukan pengkotak-kotakan berdasarkan kondisi demografis khalayaknya. Hal ini tercermin dalam motto “Amanat Hati-Nurani Rakyat” dibawah logo Kompas,menggambarkan visi dan misi bagi disarankannya hati nurani rakyat. Kompas ingin berkembang sebagai institusi pers yang mengedepankan keterbukaan, meninggalkan perkotakan latar belakang suku, agama, ras dan golongan. Ingin berkembang sebagai Indonesia mini, karena dia sendiri telah menjadi lembaga yang terbuka dan kolektif. Ingin ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa. Kompas ingin menempatkan kemanusiaan sebagai nilai tertinggi. Mengarahkan fokus dan tujuan pada nilai-nilai yang traseden atau mengatasi kepentingan kelompok. Pada ulang tahun Kompas yang ke-35 ditemukan pepatah “Kata Hati-Mata Hati” menegaskan semangat emphaty dan compassion Kompas. Lembaga media massa, seperti harian pagi Kompas, tidak terlepas dari gejolak masyarakatnya. Dalam setiap pergolakan itu, Kompas terus berusaha membangun kepercayaan masyarakat lewat berita dan tulisan yang komperehensif. Cover both side, tidak menyakiti hati secara pribadi, mendudukan soal, membuka cakrawala, tidak memihak, kecuali pada kebenaran dan demi penghargaan tinggi pada harkat kemanusiaan.Deskripsi isi tiap halaman harian Kompas secara umum adalah sebagai berikut : Tabel 2. Halaman 1 Memuat berita-berita utama nasional dan internasional Halaman 2-5 Memuat berita-berita politik dan hukum Halaman 6-7 Memuat tajuk rencana,opini dan surat pembaca Halaman 8-11 Memuat berita –berita internasional Halaman 12-14 Memuat berita-berita humaniora Halaman 15 Memuat berita-berita umum dan sambungan dari halaman 1 Halaman 16 Sosok Halaman 17 Memuat berita bisnis dan keuangan Halaman 23 Memuat acara hari ini Halaman 24-25 Memuat berita nusantara Halaman 26-28 Halaman metropolis,memuat berita- berita seputar Jebodetabek Halaman 29-32 Memuat berita-berita olahraga Halaman 33-40 Memuat berita tentang otomotif Halaman 41-48 Memuat iklan 4. 2. Hasil dan Pembahasan. 4. 2. 1. Analisis Berita Jawa Pos

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25