Berdasarkan kontribusi variabel secara parsial Pemahaman prinsip-prinsip
good governance
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP adalah 0,125
2
x 100 = 1,56. Hal ini berarti bahwa Pemahaman prinsip- prinsip
good governance
mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP sebesar 1,56. Besarnya kontribusi Pengendalian intern
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,310
2
x 100 = 9,61. Hal ini berarti bahwa Pengendalian intern mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP sebesar 9,61.
Besarnya kontribusi Gaya kepemimpinan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,129
2
x 100 = 1,66. Hal ini berarti bahwa Gaya kepemimpinan mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah AKIP sebesar 1,66. Sedangkan besarnya kontribusi Ketaatan pada peraturan perundang-undangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instanssi
Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,217
2
x 100 = 4,71. Hal ini berarti bahwa
Ketaatan pada
peraturan perundang-undangan
mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP sebesar 4,71.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan Pemahaman Prinsip-prinsip
Good Governance
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP
Teori keagenan yang menjelaskan hubungan
principal
dan
agent
berakar pada teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Teori
keagenan menganalisis hubungan kontraktual diantara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Salah satu pihak
principal
membuat suatu kontrak,
baik secara implisit maupun eksplisit, dengan pihak lain
agent
dengan harapan bahwa
agent
akan bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
principal
. Berdasarkan
agency theory
, pengelolaan pemerintah daerah harus diawasi untuk memastikan bahwa pengelolaan dilakukan dengan penuh kepatuhan kepada
berbagai peraturan dan ketentuan yang berlaku. Meningkatnya akuntabilitas pemerintah daerah menjadikan informasi yang diterima masyarakat lebih
berimbang, yang artinya
information asymmetry
yang terjadi dapat berkurang. Kemungkinan untuk melakukan korupsi menjadi lebih kecil dikarenakan semakin
berkurangnya
information asymmetry
Puspitasari 2013.
Keterlibatan
good governance
dapat diartikan sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi para pelaku baik didalam pemerintah maupun dikalangan luar
pemerintah kelompok masyarakat untuk menyumbangkan pikiran serta bertanggungjawab di dalam perbaikan kinerja yang kurang memadai. Hasil
analisis data Tabel 4.4 menunjukkan bahwa pemahaman prinsip-prinsip
good governance
dalam lingkungan organisasi sangat diperlukan dengan rata-rata
mean
43,85. Keterlibatan responden yang setuju dengan pemahaman prinsip-prinsip
good governance
merupakan modal awal untuk memperbaiki kinerja, dengan ini responden akan lebih mengenal, paham dan lebih mengerti tentang pentingnya
akuntabilitas kinerja sebagai wujud nyata yang disampaikan kepada masyarakat sebagai bahan penilaian. Adanya kemauan untuk mengikuti perubahan sistem
kinerja yang telah dikembangkan, sehingga akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan meningkat.
Pada tabel distribusi dapat dilihat bahwa pemahaman prinsip-prinsip
good governance
dalam pengembangan kinerja hasil presentasenya sebesar 39 berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang secara
parsial. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Auditya 2013 mengemukakan adanya hubungan yang positif antara pemahaman prinsip-
prinsip
good governance
dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, begitu pula Taufik 2013 dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh pemahaman
prinsip-prinsip
good governance,
pengendalian intern dan komitmen organisasi terhadap kinerja sector publik.
Adanya keterlibatan pemahaman prinsip-prinsip
good governance
dalam perbaikan kinerja, maka akan menyebabkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah untuk yang akan datang akan menjadi lebih baik. Karena, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang baik akan mampu menghasilkan
informasi yang dibutuhkan pengguna. Terpenuhinya kebutuhan informasi dalam kerja akan meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah.
Berdasarkan pembahasan tersebut maka pemahaman prinsip-prinsip
good governance
dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perbaikan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
4.2.2. Hubungan Pengendalian Intern Terhadap Akuntabilitas Kinerja