Heteroskedastisitas Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

b Menganalisis matrik korelasi antar variabel-variabel independen. Jika ada korelasi yang cukup tinggi maka model regresi tersebut multikolinieritas. c Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan VIF Variance inflation factor. Jika nilai VIF lebih besar dari 1 dan kurang dari 10 sedangkan toleransinya kurang dari 1 maka model regresi tidak mengandung multikolinieritas.

c. Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu ke pengamatan lain antar variabel bebas independen. Jika pengamatan dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011:139. Cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan melakukan Uji Park. Jika koefisien parameter variabel independen atau nilai signifikansinya 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi . Ghozali 2011:142.

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Parameter Individual Uji Statistik t

Menurut Ghozali 2011:98 uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara untuk menguji hipotesis ini digunakan uji statistik t dengan kriteria apabila jumlah degree of freedom df adalah 20 atau lebih dan bila t 2 dalam nilai absolute serta derajat kepercayaan 5, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Uji signifikansi ini digunakan untuk menjawab atau menguji: H 1 : Ada pengaruh positif pemahaman prinsip-prinsip good governance, terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa tengah. H 2 : Ada pengaruh positif pengendalian intern terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa tengah. H 3 : Ada pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa tengah. H 4 : Ada pengaruh positif ketaatan pada peraturan perundang-undangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP di Kabupaten Kendal Provinsi Jawa tengah.

b. Analisis Koefisien Determinasi Parsial r

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

2 27 134

Peranan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Instansi Pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

0 35 76

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (studi empiris pada Kabupaten Jember)

0 3 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA KABUPATEN JEMBER)

0 5 17

Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

1 8 134

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) KOTA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota suraka

0 4 20

PENDAHULUAN Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 5 9

DAFTAR PUSTAKA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 7 4

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

0 3 8