pemerintah AKIP di SKPD Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah diterima, dan memberikan pengaruh positif. Hasil uji statistik dengan SPSS pada variabel
gaya kepemimpinan X
3
diperoleh nilai thitung = 3,182 dengan sig. = 0,002 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficients
sebesar 0,128 sehingga H
3
yang menyatakan bahwa ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah AKIP di SKPD Kabupaten Kendal
Provinsi Jawa Tengah diterima, dan memberikan pengaruh positif. Sedangkan hasil uji statistik dengan SPSS pada variable Ketaatan pada
Peraturan Perundang-undangan X
4
diperoleh thitung = 5,159 dengan sig. = 0,000 0,05, dan nilai B pada kolom
Unstandardized Coefficients
sebesar 0,153, sehingga H
4
yang menyatakan ada pengaruh Ketaatan pada peraturan perundang- undangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah AKIP di SKPD
Kabupaten Kendal Provinsi Jawa Tengah diterima, dan memberikan pengaruh positif.
2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial r
2
Koefisien determinasi parsial dapat dihitung berdasarkan nilai C
orrelations Partial
dalam tabel
Coefficients
berikut:
Tabel 4.16.Koefisien Determinasi
Coefficients
a
Model Correlations
Collinearity Statistics Zero-order
Partial Part
Tolerance VIF
1 GG
.956 .528
.175 .125
9.071 SPI
.851 .453
.093 .310
7.516 GYK
.917 .347
.097 .129
9.129 KPP
.846 .442
.126 .217
7.226
1. Dependent Variable: AKIP
2.
Sumber : Hasil
output
SPSS
Berdasarkan kontribusi variabel secara parsial Pemahaman prinsip-prinsip
good governance
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP adalah 0,125
2
x 100 = 1,56. Hal ini berarti bahwa Pemahaman prinsip- prinsip
good governance
mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP sebesar 1,56. Besarnya kontribusi Pengendalian intern
terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,310
2
x 100 = 9,61. Hal ini berarti bahwa Pengendalian intern mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP sebesar 9,61.
Besarnya kontribusi Gaya kepemimpinan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,129
2
x 100 = 1,66. Hal ini berarti bahwa Gaya kepemimpinan mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah AKIP sebesar 1,66. Sedangkan besarnya kontribusi Ketaatan pada peraturan perundang-undangan terhadap Akuntabilitas Kinerja Instanssi
Pemerintah AKIP adalah sebesar 0,217
2
x 100 = 4,71. Hal ini berarti bahwa
Ketaatan pada
peraturan perundang-undangan
mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instanssi Pemerintah AKIP sebesar 4,71.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Hubungan Pemahaman Prinsip-prinsip
Good Governance
Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah AKIP
Teori keagenan yang menjelaskan hubungan
principal
dan
agent
berakar pada teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi. Teori
keagenan menganalisis hubungan kontraktual diantara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Salah satu pihak
principal
membuat suatu kontrak,