Uji Normalitas Multikolinearitas Dependent Variable: AKIP Sumber : Hasil

4.1.2. Analisis Regresi

I. Uji Prasyarat Regresi

1. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2011:160 uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan menggunakan uji statistik non- parametrik Kolmogorov-Smirnov . Berikut hasil perhitungan SPSS. Tabel 4.11. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation 1.46396635 Most Extreme Differences Absolute .089 Positive .089 Negative -.013 Kolmogorov-Smirnov Z .971 Asymp. Sig. 2-tailed .269 a. Test distribution is Normal. Sumber : Hasil output SPSS Besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov dengan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah AKIP sebagai variabel dependen adalah 0,971 dan signifikansi 0,269 yang nilainya diatas 0,05. Besarnya nilai ini mengindikasikan bahwa data residual berdistribusi normal.

2. Multikolinearitas

Model regresi yang baik tidak terjadi korelasi antar variable bebas. Cara untuk mendeteksi multikolinearitas di dalam model regresi adalah dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Apabila tolerance ≥ 0,10 10 dan VIF ≤ 10. Tabel 4.12. Hasil Uji Mulitikolinearitas Coefficients a Model Correlations Collinearity Statistics Zero-order Partial Part Tolerance VIF 1 GG .956 .528 .175 .125 9.071 SPI .851 .453 .093 .310 7.516 GYK .917 .347 .097 .129 9.129 KPP .846 .442 .126 .217 7.226

1. Dependent Variable: AKIP

2. Sumber : Hasil

output SPSS Hasil perhitungan nilai Tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,10, yakni pemahaman prinsip-prinsip good governance 0,125 0,10, pengendalian intern 0,310 0,10, gaya kepemimpinan 0,129 0,10 dan ketaatan pada peraturan perundang- undangan 0,217 0,10. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF kurang dari 10, yakni pemahaman prinsip-prinsip good governance 9,071 10, pengendalian intern 7,515 10, gaya kepemimpinan 9,129 10 dan ketaatan pada peraturan perundang-undangan 7,226 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi ini.

3. Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

2 27 134

Peranan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja Instansi Pada Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.

0 35 76

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (studi empiris pada Kabupaten Jember)

0 3 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA KABUPATEN JEMBER)

0 5 17

Implementasi Kebijakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) pada Dinas Kebersihan Kota Medan

1 8 134

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) KOTA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota suraka

0 4 20

PENDAHULUAN Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 5 9

DAFTAR PUSTAKA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 7 4

EVALUASI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP)

0 3 8