12 sebelum digunakan harus dilakukan degassing penghilangan gas yang ada pada
fase gerak, sebab dengan adanya gas akan berkumpul dengan komponen lain terutama di pompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis. Pada saat
membuat pelarut untuk fase gerak, maka akan sangat dianjurkan untuk menggunakan pelarut, buffer, dan reagen dengan kemurnian yang sangat tinggi,
dan lebih terpilih lagi jika pelarut-pelarut yang akan digunakan berderajat KCKT HPLC grade. Adanya pengotor dalam reagen dapat menyebabkan gangguan
pada sistem kromatografi. Adanya partikel yang kecil dapat berkumpul dalam kolom atau dalam tabung sempit, sehingga dapat mengakibatkan suatu
kekosongan pada kolom atau tabung tersebut Gandjar dan Rohman, 2009.
2.3.2.2 Pompa
Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat pelarut yakni harus inert terhadap fase
gerak. Bahan yang umum dipakai untuk pompa adalah gelas, baja tahan karat, teflon, dan batu nilam. Pompa yang digunakan sebaiknya mampu memberikan
tekanan sampai 5000 psi dan mampu mengalirkan fase gerak dengan kecepatan alir 3 mlmenit Gandjar dan Rohman, 2009.
Pompa harus menjamin tersedianya aliran fase gerak yang secara terus menerus melewati sistem. Kebanyakan pompa modern memungkinkan untuk
mencampur berbagai fase gerak yang diambil dari wadah yang berbeda Kazakevich dan Lobrutto, 2007.
2.3.2.3 Injektor
Menurut Kazakevich dan Lobrutto 2007, larutan sampel masuk ke arus fase gerak melalui injektor sebelum mencapai kolom untuk pemisahan analit;
Universitas Sumatera Utara
13 kebanyakan injektor modern adalah autosampler, yang memungkinkan
pengaturan program untuk penginjekan larutan sampel dalam volume yang berbeda. Larutan sampel diletakkan di dalam vial pada wadah autosampler.
Sedangkan untuk injektor konvensional terdiri dari 3 jenis, yaitu : a.
Hentikan aliranstop flow: aliran dihentikan, injeksi dilakukan pada kinerja atmosfir, sistem tertutup, dan aliran dilanjutkan lagi. Teknik ini bisa
digunakan karena difusi di dalam aliran kecil dan resolusi tidak dipengaruhi.
b. Septum: injektor-injektor langsung ke aliran fase gerak umumnya sama
dengan yang digunakan pada kromatografi gas. Injektor ini dapat digunakan pada kinerja sampai 60-70 atmosfir. Tetapi septum ini tidak
tahan dengan semua pelarut-pelarut kromatografi cair. Disamping itu, partikel kecil dari septum yang terkoyak akibat jarum injektor dapat
menyebabkan penyumbatan. c.
Katup putaran loop valve: tipe injektor ini umumnya digunakan untuk menginjeksi volume lebih besar daripada 10 μl dan sekarang digunakan
dengan cara otomatis dengan adaptor khusus, volume-volume lebih kecil dapat diinjeksikan secara manual. Pada posisi Load, sampel loop
cuplikan dalam putaran diisi pada tekanan atmotsfir. Bila katup difungsikan, maka cuplikan di dalam putaran akan bergerak ke dalam
kolom.
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 2 . Tipe injektor dan katup putaran
2.3.2.4 Kolom