Kolom Detektor Komponen KCKT .1 Wadah fase gerak

14 Gambar 2 . Tipe injektor dan katup putaran

2.3.2.4 Kolom

Kolom merupakan jantung dari sistem kromatografi cair kinerja tinggi yang fungsinya adalah melakukan pemisahan analit dari campuran. Kolom adalah tempat dimana fase gerak berkontak dengan fase diam, membentuk suatu antarmuka dengan permukaan yang besar. Sebagian besar pengembangan kolom akhir-akhir ini dititik beratkan pada cara untuk meningkatkan kontak antar muka Kazakevich dan Lobrutto, 2007. Menurut Jhonson dan Stevenson 1978, kolom dapat dibagi menjadi dua kelompok: 1. Kolom analitik: diameter khas adalah 2-6 mm. Panjang kolom tergantung pada jenis kemasan. Untuk kemasan pelikel biasanya panjang kolom 50- 100 cm. Untuk kemasan mikropartikel berpori, umumnya 10-30 cm. Dewasa ini ada yang 5 cm. Universitas Sumatera Utara 15 2. Kolom preparatif: umumnya memiliki diameter 6 mm atau lebih besar dan panjang kolom 25-100 cm. Kolom umumnya dibuat dari stainless steel dan biasanya dioperasikan pada temperatur kamar, tetapi bisa juga digunakan temperatur lebih tinggi, terutama untuk kromatografi penukar ion dan kromatografi eksklusi. Kemasan kolom tergantung pada mode KCKT yang digunakan.

2.3.2.5 Detektor

Suatu detektor dibutuhkan untuk mendeteksi adanya komponen cuplikan dalam aliran yang keluar dari kolom. Detektor-detektor yang baik memiliki sensitifitas yang tinggi, gangguan noise yang rendah, rentang respons linier yang luas, dan memberi tanggapanrespon untuk semua tipe senyawa. Suatu kepekaan yang rendah terhadap aliran dan fluktuasi temperatur sangat diinginkan, tetapi tidak selalu dapat diperoleh Johnson dan Stevenson, 1978. Detektor yang paling banyak digunakan dalam kromatografi cair modern kecepatan tinggi adalah detektor spektrofotometer UV 254 nm. Bermacam-macam detektor dengan variasi panjang gelombang UV-Vis sekarang menjadi populer karena mereka dapat digunakan untuk mendeteksi senyawa-senyawa dalam rentang yang luas. Detektor indeks refraksi juga secara luas digunakan, terutama dalam kromatografi eksklusi, tetapi umumnya kurang sensitif dari pada detektor spektrofotometer UV. Detektor lainnya, antara lain: detektor fluometer, detektor ionisasi nyala, detektor elektrokimia dan lain-lain juga telah digunakan Johnson dan Stevenson, 1978. Universitas Sumatera Utara 16

2.3.2.6 Alat pengolah data