turnover intention. Secara operasional variabel tersebut didefinisikan sebagai berikut:
1. Kepuasan Kerja
Luthans dalam Witasari 2009 menyebutkan bahwa kepuasan kerja merupakan keadaan emosi yang senang atau emosi yang positif
yang berasal dari penilaian kerja atau pengalaman kerja seseorang. Dalam penelitian ini, kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif
yang berasal dari penilaian kerja atau pengalaman karyawan PT. Kaajima Indonesia. Terdapat lima faktor yang mempengaruhi kepuasan
kerja, yaitu Luthans dalam Witasari 2009:
a. Kepuasan terhadap pekerjaan itu sendiri, dalam hal di mana
pekerjaan memberikan tugas yang menarik, kesempatan untuk belajar, dan kesempatan untuk menerima tanggung jawab.
b. Kepuasan terhadap gaji, sejumlah upah yang diterima dan tingkat
dimana hal ini bisa dipandang sebagai hal yang dianggap pantas dibandingkan dengan orang lain dalam organisasi.
c. Kepuasan terhadap supervisi, kemampuan penyelia untuk
memberikan bantuan teknis dan dukungan perilaku. d.
Kepuasan terhadap rekan kerja, tingkat di mana rekan kerja pandai secara teknis dan mendukung secara sosial.
e. Kepuasan terhadap kesempatan promosi, kesempatan untuk maju
dalam organisasi
2. Komitmen Organisasi
Mowday et al 1982 dalam Meyer Allen 1991 mendefinisikan komitmen organisasi secara mendasar dibagi dalam komitmen sikap
dan komitmen perilaku. Komitmen sikap didefinisikan sebagai sebuah sikap yang ditujukan pada proses dimana orang mulai berpikir
hubungan mereka dengan sebuah organisasi. Hal ini juga dapat diartikan sebagai pola pikir dari individual yang merasakan secara
dalam bagaimana mereka menilai diri dan tujuan mereka, apakah sejalan dengan kehendak dan tujuan organisasi atau tidak. Sedangkan
komitmen perilaku berhubungan dengan sebuah proses dimana seseorang terkunci dalam sebuah organisasi karena kondisi tertentu dan
bagaimana mereka menyelesaikan masalah yang mereka hadapi didalamnya. Komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah sikap
yang ditunjukkan karyawan PT. Kajima Indonesia mengenai bagaimana hubungan mereka dengan perusahaan. Pengukuran komitmen karyawan
menggunakan empat indikator yang dikembangkan oleh Mowday et al
1982:
1. Keinginan kuat sebagai anggota Karyawan bangga bekerja di perusahaan dan menganggap
perusahaan sebagai tempat yang baik untuk bekerja. 2. Keinginan berusaha keras dalam bekerja
Adanya perasaan nyaman yang dirasakan karyawan membuat karyawan termotivasi untuk selalu berprestasi lebih baik lagi.