86 Berdasarkan tabel dan diagram di atas, dapat diketahui bahwa
skor rata-rata prestasi belajar siswa dari kedua kelas mengalami peningkatan. Sebelum perlakuan, meskipun tidak jauh berbeda, kelas
ekperimen memiliki rata-rata yang lebih tinggi dari kelas kontrol yakni rata-rata kelas eksperimen 50,42 dengan rata-rata kelas kontrol
47,08. Setelah diberikan perlakuan, kedua kelas memiliki perbedaan rata-rata yang cukup siginifikan. Kelas ekperimen memiliki rata-rata
yang lebih tinggi dari kelas kontrol. Akan tetapi, pengaruh dari kedua strategi pembelajaran yang digunakan akan diketahui setelah
dilakukan pengujian pada sampel tersebut. Data hasil tes prestasi belajar bisa dilihat pada lampiran 295.
3. Analisis Data
Analisis data dalam Penelitian ini terdiri dari pengujian hipotesi yang berkaitan dengan pengaruh penggunaan strategi pembelajaran TAPPS dan
strategi ekspositori baik terhadap komunikasi matematis mauoun prestasi belajar siswa.
a. Hasil Uji Prasyarat Analisis
Sebelum pengujian hipotesis, data dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol harus memenuhi uji normalitas dan uji homogenitas
terlebih dahulu. Data-data tersebut merupakan data sebelum dan sesudah kedua kelas menerima perlakuan yaitu data kemampuan
komunikasi matematis awal, kemampuan komunikasi matematis akhir, data prestasi belajar awal, dan data prestasi belajar akhir.
87
1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data skor kemampuan komunikasi matematis awal, kemampuan komunikasi
matematis akhir, prestasi belajar awal, prestasi belajar akhir serta N-gain score
yang diperoleh dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Data berdistribusi normal jika nilai signifkasi lebih dari 0,05. Hasil perhitungan uji normalitas menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov dengan SPPS versi 20.0 adalah sebagai
berikut.
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas
Data Kelas
Nilai Signifkasi Hasil
Sebelum perlakuan
Setelah Perlakuan
Komunikasi Matematis
Ekperimen 0,395 0,529
Normal Kontrol
0,190 0,723
Normal N-gain
Score Ekperimen
0,337 Normal
Kontrol 0,721
Normal Prestasi
Belajar Eksperimen 0,267
0,106 Normal
Kontrol 0,159
0,238 Normal
N-gain Score
Ekperimen 0,587
Normal Kontrol
0,136 Normal
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai signifikasi tidak ada yang kurang dari 0,05. Hal tersebut berarti data skor
kemampuan komunikasi matematis, dan prestasi belajar berdistribusi normal. Hasil uji normalitas secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran 300.
88
2 Uji Homogenitas
Setelah diketahui bahwa data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji homogenitas yang bertujuan untuk
mengetahui apakan variansi antar kelas yang dianalisis homogen atau tidak. Data dari kedua kelas memiliki variansi yang homogen
jika nilai signifikasinya lebih dari 0,05. Pengujian homogenitas menggunikan uji homogenitas
Lavene’s dengan bantuan SPPS versi 20.0. Berikut hasil dari pengujian homogenitas kemampuan
komunikasi matematis awal, kemampuan komunikasi matematis akhir, prestasi belajar awal, serta prestasi belajar akhir.
Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas Data
Nilai signifikasi α
Hasil
Komunikasi Matematis Awal 0,842
0,05 Homogen
Komunikasi Matematis Akhir 0,750 Homogen
N-gain score 0,069
Homogen Prestasi Belajar Awal
0,130 Homogen
Prestasi Belajar Akhir 0,714
Homogen N-gain score
0,845 Homogen
Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada nilai signifikasi yang kurang dari 0,05. Hal tersebut berarti data dari kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki variansi yang sama, baik data kemampuan komunikasi matematis awal, kemampuan
komunikasi matematis akhir, prestasi belajar awal, maupun prestasi belajar akhir. Hasil output uji homogenitas dengan bantuan
SPSS 20.0 dapat dilihat pada lampiran 304.
89
b. Pengujian Hipotesis Penelitian