Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau

127 2. Sampul surat penawaran yang sudah terisi surat penawaran lengkap dengan lampiran-lampirannya supaya ditutup, dan diberi lak 5 lima tempat dan tidak boleh diberi kode cap cincin atau cap perusahaan dan kode lain. 3. Sampul penawaran di sebelah kiri atas dan di sebelah kanan bawah supaya ditulis periksa contoh surat penawaran. 4. Alamat sampul seperti tertulis digambar dibawah bisa ditempel huruf besar langsung pada kertas sampulnya. 5. Sampul surat penawaran dibuat sendiri oleh pemborong, ukuran sesuai contoh. Pasal I. 10 SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH Sampul surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana : 1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan syarat – syarat.

2. Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau

terdapat juga tanda-tanda lain di luar syarat-syarat yang telah ditentukan. Pasal I. 11 PERSYARATAN PENAWARAN 1. Penawaran yang diminta adalah penawaran sama sekali lengkap menurut gambar, ketentuan-ketentuan RKS serta berita acara aanwijzing 2. Surat penawaran, surat Pernyataan, daftar RAB, Daftar harga satuan Bahan dan Upah kerja, Daftar Analisa Pekerjaan dan daftar harga Satuan Pekerjaan halaman supaya dibuat di atas kertas kop nama perusahaan pemborong dan 128 harus ditanda tangani oleh Direktur Rekanan yang bersangkuatan dan di bawah tanda tangan supaya disebutkan nama terang dan cap perusahaan. 3. Bilamana surat penawaran tidak ditandatangani oleh Direktur Pemborong sendiri harus dilampiri : a. Surat kuasa dari Direktur Pemborong yang bersangkutan bermaterai Rp. 6000,- diberi tanggal dan cap perusahaan terkena pada meterai tersebut. b. Foto copy akte pendirian berbadan hukum. 4. Surat penawaran supaya dibuat rangkap 3 tiga lengkap dengan lampiran- lampirannya dan surat penawaran yang asli diberi materai Rp. 6000,- dan materai supaya diberi tanggal terkena tanda tangan dan cap perusahaan. 5. Surat penawaran termasuk lampiran-lampiran supaya dimasukkan ke dalam satu amplop sampul surat penawaran yang tertutup. 6. Dokumen Penawaran berisi : 1. Starat Administrasi. a. Fotocopy Surat Undangan. b. Surat Penawaran c. Jaminan Penawaran 1-3 berbentuk fotocopy asli diserahkan panitia dari bank pemerintahlembaga keuangan yang ditunjuk olrh menteri keuangan. d. Surat kesanggupan bermaterai Rp. 6000,- yang berisi • Mengasuransikan tenaga kerja ke perum Jamsostek. • Membayar IMB. • Menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar 5 dari nilai kontrak. 129 • Tunduk pada peraturan daerah setempat. 2. Syarat Teknis a. Metoda Pelaksanaan Pekerjaan. b. Jadwal Waktu Pelaksanaan Pekerjaan. c. Daftar Peralatan. d. Daftar Personil inti yang ditempatkan secara penuh. 3. Perhitungan BiayaHarga. a. RAB b. Harga satuan c. Analisa d. Harga Upah dan Bahan 7. Bagi Pemborong yang sudah memasukkan surat penawaran, tidak dapat mengundurkan diri dan terikat untuk melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut, bilamana pekerjaan diberikan kepadanya menurut penawaran yang diajukan. Pasal I.12 SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH Surat yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana ; 1. Surat penawaran yang tidak dimasukkan dalam sampul tertutup. 2. Surat penawaran, surat pernyataan dan daftar RAB tidak dibuat di atas kertas kop Rekanan yang bersangkutan. 3. Surat penawaran tidak ditanda tangani si penawar. 130 4. Harga penawaran yang tertulis dengan angka tidak sesuai dengan yang tertulis dengan huruf. 5. Surat penawaran asli tidak bermeterai Rp.6000,- tidak diberi tanggal dan tidak terkena tanda tangan penawartidak ada cap perusahaan. 6. Tidak jelas besarnya jumlah penawaran baik yang tertulis dengan angka maupun huruf. 7. Terdapat salah satu lampiran yang tidak ditanda tangani oleh penawar dan tidak diberi cap dari Rekanan. 8. Surat penawaran dari Rekanan yang tidak diundang. 9. Surat penawaran yang tidak lengkap lampiran-lampirannya. 10. Penawaran yang disampaikan dilihat batas waktu yang ditentukan Pasal I. 13 CALON PEMENANG 1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dan dalam batas ketentuan mengenai harga satuan harga standard yang telah ditetapkan serta telah sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3 tiga peserta yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan Negara dalam arti : a. Penawaran harga yang ditawarkan secara teknis dapat dipertanggungjawabkan. b. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggungjawabkan. c. Penawaran tersebut adalah yang terendah diantara penawaran yang memenuhi syarat seperti tersebut diatas. 131 2. Jika dua peserta atau lebih mengajukan harga mempunyai kemampuan dan kecakapan yang terbesar. Jika bahan-bahan untuk menentukan pilihan tersebut tidak ada maka penilaiannya dilakukan dengan penilaian kembali, hal mana harus dicatat dalam berita acara. 3. Panitia membuat laporan kepada pejabat yang berwenang mengambil keputusan mengenai penetapan calon pemenang laporan tersebut disertai usulan serta penjelasan tambahan dan keterangan lain yang dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan. 4. Aspek teknis, administrasi dan harga. Pasal I. 14 PENETAPAN PEMENANG 1. PanitiaPejabat Pengadaan menetapkan calon pemenang lelang yangmenguntungkan bagi Negara, yakni : a. Penawaran memenuhi Syarat Administrasi dan Teknis. b. Penawaran Haragabiaya terendah dan responsive. c. Lulus evaluasi Kualifikasi dalam pasca kualifikasi. 2. Berdasarkan laporan disertai usulan penetapan calon pemenang, penjelasan dan keterangan lain yang disampaikan oleh panitiapejabat pengadaan, Pejabat yang berwenangan mengambil keputusan menetapkan pemenang Lelang dengan menerbitkan Surat Penetapan Penyedia BarangJasa SPPBJ selambat-lambatnya 5 lima hari sejak usulan penetapan calon pemenang. Pasal I. 15 PENGUMUMAN PEMENANG LELANG 132 Pemenang lelang diumumkan oleh panitiapejabat Pengadan selambat-lambatnya 2 dua hari sejak surat Penetapan BarangJasa. Pasal I. 16 PELELANGAN ULANG Lelang dibatalkan bilamana : 1. Diantara rekanan yang diundang dan mengikuti Aanwijzing dan mengajukan penawaran yang sah kurang dari 3 tiga. 2. Penawaran melampaui anggaran yang tersedia. 3. Harga-harga yang ditawarkan dianggap tidak wajar. 4. Sanggahan dari rekanan ternyata benar 5. Berhubungan dengan pelbagai hal tidak mungkin mengadakan penetapan. 6. Dalam pelelangan dinyatakan gagal atau pemenangnya yang ditunjuk mengundurkan diri atau urutan pemenang kedua tidak bersedia ditunjuk, maka panitia pelangan atas permintaan kepala kantor satuan kerja, atau pemimpin kegiatan akan mengadakan pelelangan ulang. Pasal I. 17 PEMBERIAN ATAU PELULUSAN PEKERJAAN 1. Pengguna Anggaran akan memberikan pekerjaan kepada rekanan yang penawarannya pantas, wajar dan menguntungkan Negara serta dapat dipertanggungjawabkan. 133 2. SPK akan diberikan kepada rekanan yang telah ditunjuk dalam waktu paling lambat 10 hari kerja setelah pemberitahuan pengumuman penetapan pemenang pelelangan. 3. Rekanan diperkenankan mulai bekerja setelah diterbitkannya SPK sekaligus memberikan jaminan pelaksanaan. Pasal I. 18 PELAKSANA PEMBORONG 1. Bilamana akan dimulai di lapangan, pihak Pemborong supaya memberitahukan secara tertulis kepada Pemberi Tugas. 2. Pemborong supaya menempatkan seorang kepala pelaksana yang ahli dan diberi kuasa oleh Direktur Pemborong untuk bertindak atas namanya. 3. Kepada Pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu ditempat pekerjaan agar pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang telah ditugaskan oleh direksi. 4. Kepala Pelaksana supaya yang berpengalaman dalam pekerjaan gedung bertingkat dan pembantu-pembantunya minimal memahami bestek dan mengerti gambar. Pasal I. 19 SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN Pekerjaan harus dikerjakan menurut : 1. RKS dan gambar-gambar kerjagambar detail secara menyeluruh untuk kegiatan ini. 134 2. RKS dengan segala perubahan–perubahan dalam Aanwijzing Berita Acara Aanwijzing . 3. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis dari Pengguna AnggaranPengelola Kegiatan. 4. Lapanganlahan yang tersedia. Pasal I. 20 PENETAPAN UKURAN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN 1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuran- ukuran yang tercantum dalam gambar dan bestek. 2. Pemborong berkewajiban mencocokkan ukuran satu sama lain dan apabila ada perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS segera dilaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. 3. Bilamana ternyata terdapat selisih atau perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS, maka petunjuk pemberi tugas yang dijadikan pedoman berdasar pembentukan dari Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. 4. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan terdapat perubahan-perubahan, maka pemborong tidak berhak minta ongkos kerugian kecuali bilaman pihak pemborong dapat membuktikan bahwa dengan adanya perubahan-perubahan tersebut pemborong menderita kerugian. 135 5. Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan diadakan perubahan-perubaha, maka perencana harus membuat gambar perubaha refisi dengan tanda garis berwarna di atas gambar aslinya. Kesemuanya atas biaya perencana. 6. Di dalam pelaksanaan., Pemborong tidak boleh menyimpang dari ketentuan RKS dan ukuran-ukuran gambar, kecuali seizin dan sepengetahuan Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. Pasal I. 21 PENJAGAAN DAN PENERANGAN 1. Pemborong harus mengurus penjagaan di luar jam kerja siang dan malam dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan, gudang dan lain-lain. 2. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan peneranganlampu pada tempat tertentu, satu sama hal lain tersebut atas kehendak Direksi. 3. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lainnya yang disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan, apabila terjadi kebakaran dan pencurian, maka harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran pekerjaan. 4. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran sabotase di tempat pekerjaan, alat-alat kebakaran atau alat-alat bantu lain untuk keperluan yang sama harus selalu berada di tempat pekerjaan. 136 5. Segala resiko dan kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian dalam pelaksanaan pekerjaan dan bahan-bahan materi juga gudang dan lain-lain sepenuhnya. Pasal I. 22 KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN KERJA 1. Bilamana terjadi kecelakaan, Pemborong harus segera mengambil tindakan penyelamatan dan segera memberitahukan kepada pemberi tugas. 2. Pemborong harus memenuhi atau mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan korban dan keluarganya. 3. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syarat- syarat palang merah. 4. Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerjanya, juga selalu memberikan bantuan pertolongan kepada pihak ketiga dan menyediakan air minum yang memenuhi syarat kesehatan. 5. Pemborong harus mengasuransikan tenaga kerjanya yang bekerja diproyek ini ke PT.JAMSOSTEK. Pasal I. 23 PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN

1. Bahan-bahan bangunan yang dipakai diutamakan hasil produksi dalam negeri