122
BAB VI RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
4.1. SYARAT – SYARAT UMUM Pasal I. 01
PERATURAN UMUM
Tatkala dalam penyelenggaraan bangunan ini dilaksanaakan berdasarkan peraturan-peraturan sebagai berikut :
1. Sepanjang tidak ada ketentuan lain untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan di Indonesi, maka sah dan mengikat adalah syarat-syarat umum
disingkat SU untuk melaksanakan pekerjaan borongan bangunan Indonesia AV yang disyahkan dengan surat keputusan Pemerintah No.9 tanggal : 28
Mei 1941 dan tambahan Lembaran Negara No. 14571. 2. Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 42 tahun 2002 tentang
pedoman Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 3. Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 80 Tahun 2003,tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah. 4. keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI No.
339KPTSM2003 tgl 21 Agustus 2002,tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Negara.
5. keputusan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah RI No. 339KPTSM2003 tgl 31 Desember 2003,tentang Petunjuk Pelaksanaan
Pengadaan Jasa Konstruksi Oleh Instansi Pemerintah. 6. Peraturan- peraturan lain yang berhubungan dengan Pembangunan ini.
123
Pasal I.02 PEMBERIAN TUGAS PEKERJAAN
Pemberi Tugas Pekerjaan adalah : Pejabat Pembuat Komitmen Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi UmumDIPA UNNES Tahun Anggaran 2006.
Pasal I.03 PENGELOLAAN KEGIATAN PEKERJAAN
Pengelolaan Kegiatan Pekerjaan terdiri atas : 1. Pengelolaan Pekerjaan dari Unsur Pemegang Mata Anggaran.
2. Pengelolaan Teknis Proyek PTP adalah personil yang ditunjuk Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNBP Administrasi Umum DIPA UNNES
Tahun Anggaran 2006.
Pasal I.04 PERENCANA ARSITEK
1. Perencana Teknik Pembangunan adalah CV.NIRMANA, Jalan – Palebon Raya No 39A, SEMARANG. Tlpn 024 6732763 – Fax 024 6716679.
2. Perencana berkewajiban pula mengadakan pengawasan berkala dalam bidang arsitektur dan struktur.
3. Perencana tidak dibenarkan merubah ketentuan- ketentuan pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapt ijin secara tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. Bilamana Perencana menjumpai kejanggalan – kejanggalan
dalam pelaksanaan atau menyimpang dari BestekRKS supaya memberi
124
tahukan secara tertulis kepada penanggung jawab kegiatan dan Usaha Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang UNNES .
Pasal I.05 PENGAWASAN LAPANGANDIREKSI LAPANGAN
1. Konsultan Pengawas Teknis Pembangunan akan ditentukan kemudian olehPenanggung Jawab Kegiatan Penyelenggara Kegiatan dan Usaha
Perguruan Tinggi Universitas Negeri Semarang UNNES . 2. Tugas Konsultan Pengawas adalah mengawasi Pekerjaan sesuai gambar
BestekRKS dan perubahan- perubahan dalam berita acara Aanwijzing selama pelaksanaan sampai dengan serah terima pekerjaan ke I dan masa
pemeliharaan sampai serah terima pekerjaan ke II. 3. Pengawasan lapangan tidak dibenarkan merubah ketentuan-ketentuan
pelaksanaan pekerjaan sebelum mendapat ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun
Anggaran 2006. 4. Bilamana Pengawas lapangan menjumpai kejanggalan-kejanggalan dalam
pelaksanaan atau menyimpan dari bestek, supaya segera memberitahukan secara tertulis kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB
Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006. 5. Konsultan Pengawas diwajibkan menyusun rekaman pengawasan selama
pelaksanaan berlangsung 0 sampai dengan serah terima pekerjaan ke II dan disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan PNPB
Administrasi Umum DIPA UNNES Tahun Anggaran 2006.
125
Pasal I. 06 PENGUMUMAN PENDAFTARAN PESERTA LELANG
1. Metoda pemilihan penyedia jasa borongan pekerjaan ini dilakukan melalui
Pelelangan Umum dengan pasaca kualifikasi..
2. Pelelangan Pekerjaan ini diumumkan sacara luas melalui media cetak,
elektronika dan papan pengumuman resmi.
3. Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk pendaftaran serta pengambilan
Dokumen lelang tercantum jelas pengumuman lelang. Pasal I.07
PEMBERIAN PENJELASAN AANWIJZING
1. Pemberian penjelasan Aanwijzing akan diadakan pada : 1.
Hari :
2. Tanggal
: 3.
Waktu : 4.
Tempat :
2. Berita acara pemberian penjelasan Aanwijzing dapat diambil pada : 1.
Hari :
2. Tanggal
: 3.
Waktu : 4.
Tempat :
126
Pasal I. 08 PELELANGAN
1. Pelelangan akan dilaksanakan melalui system satu sampul. 2. Pemasukan surat penawaran paling lambat pada :
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
3. Pembukaan surat-surat penawaran akan dilakukan oleh Panitia lelang dihadapan Rekanan, pada :
1. Hari :
2. Tanggal :
3. Waktu :
4. Tempat :
4. Wakil Rekanan yang mengikuti menghadiri pelelangan harus membawa syrat kuasa bermeterai Rp.6.000,-- dari Direksi Rekanan dan bertanggung jawab
penuh.
Pasal I.09 SAMPUL SURAT PENAWARAN
1. Sampul surat penawaran berukuran A4 sesuai dokumen ± 25 x 40 cm berwarna putih dan tidak tembus baca.
127
2. Sampul surat penawaran yang sudah terisi surat penawaran lengkap dengan lampiran-lampirannya supaya ditutup, dan diberi lak 5 lima tempat dan tidak
boleh diberi kode cap cincin atau cap perusahaan dan kode lain. 3. Sampul penawaran di sebelah kiri atas dan di sebelah kanan bawah supaya
ditulis periksa contoh surat penawaran. 4. Alamat sampul seperti tertulis digambar dibawah bisa ditempel huruf besar
langsung pada kertas sampulnya. 5. Sampul surat penawaran dibuat sendiri oleh pemborong, ukuran sesuai contoh.
Pasal I. 10 SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH
Sampul surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana : 1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan
syarat – syarat.
2. Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau
terdapat juga tanda-tanda lain di luar syarat-syarat yang telah ditentukan. Pasal I. 11
PERSYARATAN PENAWARAN
1. Penawaran yang diminta adalah penawaran sama sekali lengkap menurut gambar, ketentuan-ketentuan RKS serta berita acara aanwijzing
2. Surat penawaran, surat Pernyataan, daftar RAB, Daftar harga satuan Bahan dan Upah kerja, Daftar Analisa Pekerjaan dan daftar harga Satuan Pekerjaan
halaman supaya dibuat di atas kertas kop nama perusahaan pemborong dan