Dasar – dasar Perencanaan Metode Perhitungan

10 bangunan tersebut sudah mulai digunakan, apakah telah sesuai dengan yang diharapkan atau belum. b. Pengendalian waktu Pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan dalam suatu proyek bertujuan agar proyek tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan time schedule yang telah ditetapkan. Untuk itu dalam perencanaan pekerjaan harus dilakukan penjadwalan pekerjaan dengan teliti agar tidak terjadi keterlambatan waktu penyelesaian proyek. 2. Pengendalian tenaga kerja Pengendalian tenaga kerja sangat diperlukan untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang baik sesuai jadwal. Pengendalian dilakukan oleh Pengawas mandor secara terus menerus maupun berkala. Dari pengawasan tersebut dapat diketahui kemajuan dan keterlambatan pekerjaan yang diakibatkan kurangnya tenaga kerja maupun menurunnya efisiensi kerja yang berlebihan. Jumlah tenaga kerja juga harus dikendalikan untuk menghindari terjadinya penumpukan pekerjaan yang menyebabkan tidak efisiensinya pekerjaan tersebut serta dapat menyebabkan terjadinya pemborosan materil dan biaya.

2.3 Dasar – dasar Perencanaan

Dalam perhitungan perencanaan bangunan ini digunakan standar yang berlaku di Indonesia, antara lain: 11 1. Plat Lantai Perencanaan plat didasarkan pada peraturan SK SNI T-15-1991-03 dan Pedoman Beton 1989. Untuk merencanakan plat beton bertulang yang perlu dipertimbangkan tidak hanya pembebanan namun juga ukuran dan syarat– syarat tumpuan. Pada proyek pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini tebal plat lantai adalah 12 cm. 2. Balok Perencanaan balok didasarkan pada persyaratan SK SNI T-15-1991-03 yaitu: a. Syarat - syarat tumpuan yang dipertimbangkan adalah: 1 Tumpuan jepit penuh 2 Tumpuan jepit sebagian b. Ukuran balok Dalam pra desain, tinggi balok menurut SK SNI T-15-1991-03 merupakan fungsi dari bentang dan mutu baja yang dipergunakan. Adapun balok dan sloof yang digunakan pada proyek pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini adalah sebagai berikut : 12 Tabel 1. Dimensi balok No Balok Dimensi balok cm 1 2 3 4 5 6 7 8 A1=T=A2 VT1=T1=VT2 P3=P4 AP2=P2 AP1=P1 C1 CP SLOOF 20 x 35 20 x 50 30 x 60 30 x 80 30 x 60 40 x 40 40 x 100 20 x 50 3. Kolom Menurut SK SNI T-15-1991-03 untuk merencanakan kolom yang diberi beban lentur dan beban aksial ditetapkan koefisien reduksi bahan φ = 0,65. Pada proyek pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini, kolom yang digunakan berukuran : Tabel 2. Dimensi kolom No Kolom Dimensi kolom cm 1 2 3 4 5 6 Kolom type K1 Kolom type K2 Kolom type K3 Kolom type K4 Kolom type K5 Kolom type K6 60 x 40 50 x 40 40 x 40 60 x 60 20 x 20 30 x 30 13 4. Pondasi Pondasi yang dipergunakan pada konstruksi ini adalah pondasi foot plat dan pondasi Sumuran

2.4 Metode Perhitungan

Dalam perencanaan pembangunan Gedung Kuliah dan Laboratorium Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris dan Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia UNNES ini, perhitungan mekanika struktur menggunakan Program Analsis Struktur SAP 2000V7.40 di Lab. Komputer Teknik Sipil, UNNES Perhitungan ini digunakan untuk memudahkan menghitung tulangan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perhitungan struktur ini adalah : 1. Plat dianggap sebagai membran dan semua beban yang ada pada plat dianggap sebagai beban merata. 2. Balok hanya menumpu beban dinding yang ada di atasnya dan beban hidup balok dianggap nol, karena telah ditumpu oleh plat. Sebelum melakukan perhitungan mekanika, terlebih dahulu harus menghitung beban-beban yang bekerja pada eleman struktur antara lain: 1. Beban Gempa Statik Beban gempa yang hanya memperhitungkan beban dari gedung itu sendiri. 2. Beban Mati Beban yang diambil dari elemen struktur beserta beban yang ada di atasnya. 14 3. Beban Hidup Diambil dari Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung PPIUG 1987 untuk bangunan gedung.

2.5 Klasifikasi Pembebanan Rencana