PONDASI PLAT LAJUR PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH DAN LABORATURIUM 3 LANTAI JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS DAN JURUSAN BAHASA INDONESIA DAN SASTRA INDONESIA FBS UNNES Kampus UNNES Sekaran Gunung Pati Kota Semarang.

184 • Batas akhir pengecoran bore pile diberi tanda agar tidak melampaui posisi dasr pell capnya. • Ujung akhir pengecoran harus dijaga dari kotoran yang mengganggu tanah, potongan kayu, kertas semen dll.

2. PONDASI PLAT LAJUR

a. Pelaksanaan pekerjaan pondasi plat lajur harus dipimpin oleh tenaga ahli yang berpengalaman. b. Rekanan harus menyerahkan rencana kerja metoda pelaksanaan kepada Direksi Pengawas. c. Galian tanah • Posisi galian borepile dan uuran diameter harus sesuai Gambar Rencana dan atau berita acara Uitzet Lapangan, penentuan titik-titik bore pile ini harus diketahui dan disetujui oleh konsultan pengawas direksi Lapangan. • Galian tanah dilakukan dengan menggunakan tenaga menusia atau mesin yang tidak mengganggu bangunan sekitarnya dsengan kedalaman sesuai rencana, dan setujui oleh Konsultan Pengawas Direksi Lapangan. • Jika kedalaman sesuai rencana masih terdapat tanah lunak, maka penggalian dilakukan sampai diperoleh tanah kersa, dan jika tanah lunak terlalu dalam maka perlu dikonsultasikan ke Direksi Lapangan Konsultan Pengawas untuk penanganan lebih lanjut bersama Konsultan perencana. 185 • Tanah bekas galian harus diataur sedemikian hingga, agar efek samping terhadap pekerjaan dan lingkungan dapat ditekan seminimum mungking. • Jika tanah yang digali mudah longsor, maka kontraktro wajib menggunakan casing untuk mencegah kelongsoran tanah tersebut. • Jika terjadi galian terlalu dalam dari rencana, maka untuk menyesuaikan dengan peil rencana tidak boleh dilakukan penguranagn dengan tanah bekas galian, dan harus diisi dengan sirtu yang dipadatkan atau tanpa diurug. Besarnya biaya akibat hal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. d. Lantai kerja • Lantai kerja dilakukan setelah permukaan galian rata dan telah mencapai tanah keras yang disetujui Direksi. • Ketebalan lntai kerja minimal sesuai gambr rencana. • Bahan linati kerja dari beton mutu f’c = 15 MPa K-175. Dengan perbandingan 1 PC: 3 Psr : 5 Kr. e. Pemasangan tulangan • Sebelum pemasangan tulangan, lantai kerja harus sudah cukup keras sehingga tidak rusak akibat pelaksanaan pemasangan tulangan. • Pemasangan tulangan harus sesuai dengan Gambar Rencana baik mengnai mutu, diameter dan jarak tulangannya. Mutu yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. tulangan utama fy = 320 MPa. 186 2. tulangan geser fy = 240 MPa. • Penggantian diameter diperbolehkan asal luas tampang total tulangan minimal sama dengan Gambar Rencana, penggantian diameter tulangan harus diesetujui oleh konsultan PengawasdireksiLapangan. • Pemasangan tulangan harus hati-hati agar tidak menyentuh tanah di sekitarnya,untuk itu di bagian luar rangkaian tulangan perlu diberi beton decking dengan tebal minimal 3 cm. • Hubungan tulangan pondasi Plat lajur palt dan rib dengan kolom harus sesuaidengan Gambar Kerja,dan harus disetujui oleh Direksi LapanganKonsultan Pengawas. f. Pengecoran • Mutu lantai kerja K-175 f’c = 15 MPa dengan perbandingan adukan 1Pc : 3 Psr :3 Krsplit, dan mutu beton pondasi plat lajur f’c = 22,5 MPa K-250 = 250 kgcm2 dengan perbandingan adukan 1Pc : 2 Psr : 3 Krsplit. • Sebelum dilakukan pengecoran, maka kesiapan akhir harus diketahui dan disetujui konsultan pengawas Direksi Lapangan mengenai hal-hal sbb: 1. dimensi sumuran dan tulangan yang terpasang. 2. posisias pondasi dan posisi tulang. 3. kebersihan lahan cord an tulangan. 4. kesiapan material, peralatan dan tenaga. 5. kondisi cuaca dan perlengkapan pengamanan jika terjadi hujan 187 Pasal III.22 PEKERJAAN KAYU

1. Bahan