Pengertian Future Profitability Profitabilitas Masa Depan
1 Profit Margin on Sales Profit margin on sales atau rasio profit margin atau margin
laba atas penjualan merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Cara pengukuran
rasio ini adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan penjualan bersih. Rasio ini dikenal juga dengan
nama profit margin. Ada dua rumus yang dapat digunakan untuk menghitung rasio profit margin, yaitu :
Margin laba kotor menurut Syamsuddin 2004 dapat dihitung dengan rumus :
Gross Profit Margin =
p k k p
Margin laba kotor menunjukkan laba yang relatif terhadap perusahaan, dengan cara penjualan bersih dikurangi harga
pokok penjualan. Rasio ini merupakan cara untuk penetapan harga pokok penjualan.
Margin laba bersih menurut Syamsuddin 2004 dapat dihitung dengan rumus :
Net Profit Margin = Margin laba bersih merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan dengan penjualan. Rasio ini menunjukkan
pendapatan bersih perusahaan penjualan.
Baik Profit Margin on Sales maupun Net Profit Margin apabila rasio nya tinggi ini menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu, sebaliknya kalau rasionya rendah
menandakan penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu tinggi untuk tingkat penjualan
tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut. Rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidak efisienan manajemen.
2 Tingkat Pengembalian Assets Return on Assets Rasio ini adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
terhadap jumlah asset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu
ukuran untuk
menilai seberapa
besar tingkat
pengembalian dari asset yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menujukkan adanya efisiensi yang dilakukan oleh pihak
manejemen. Syamsudin 2004 mengatakan bahwa Return on Asset ROA merupakan pengukuran kemampuan perusahaan
secara keseluruhan di dalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia di dalam perusahaan,
semakin tinggi rasio ini berarti semakin baik keadaan suatu perusahaan. Return on Assets mengukur kemampuan
perusahaan dalam memanfaatkan aktivanya untuk memperoleh laba. Menurut Prastowo 2008 rasio ini mengukur tingkat
kembalian investasi yang telah dilakukan oleh perusahaan
dengan menggunakan seluruh dana aktiva yang dimilikinya. Rumus yang biasanya digunakan untuk menghitung ROA
menurut Brigham dan Houston 2010 adalah sebagai berikut : ROA =
3 Tingkat Pengembalian Ekuitas Return on EquityROE Tingkat pengembalian ekuitas atau return on equity atau
rentabilitas modal sendiri merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semaki baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
semakin kuat, demikian pula sebaliknya. Rumus untuk mencari return on equity ROE menurut Brigham dan Houston 2010
dapat digunakan sebagai berikut: ROE =
Menurut Helfert 2000, Return on Equity ROE menjadi pusat perhatian para pemegang saham stock holders karena
berkaitan dengan modal saham yang diinvestasikan untuk dikelola pihak manajemen. ROE memiliki arti penting untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan dalam memenuhi harapan pemegang saham.
4 Laba Per Lembar Saham Biasa Earning per Share of Common Stock