2. Hipotesis Kedua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 31 sampel perusahaan, terdapat perbedaan rata-rata harga saham antara sebelum dan sesudah peristiwa
pengumuman pemecahan saham. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian paired sample t-test pada harga saham 7 hari sebelum dan 7 hari sesudah tanggal
pengumuman pemecahan saham diperoleh rata-rata sebelum sebesar 1272,3637 serta rata-rata setelah sebesar 1475,4482, dengan nilai t sebesar
2,535 tingkat signifikansi sebesar 0,044 lebih kecil dari tingkat signifikansi yang telah
ditetapkan yakni 0,05 0,0440,05. Adanya peningkatan rata-rata harga saham mengindikasikan adanya perbedaan reaksi pasar pada saat sebelum dan sesudah
diterapkannya pemecahan saham, hal ini juga mengindikasikan adanya pengaruh yang positif dari kebijkan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
alternatif dua H
a2
diterima dan hipotesis nol H ditolak atau terdapat perbedaan
yang signifikan rata-rata harga saham yang diperoleh antara sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham.
3. Hipotesis Ketiga
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel split_signal bernilai positif 0,112. Berdasarkan statistik uji F variabel split_signal dan ROE secara bersamaan
menghasilkan nilai 8,780 dengan signifikansi 0,001 menunjukkan bahwa kedua variabel secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap variabel pertumbuhan
laba. Hasil uji t variabel split_signal diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,085 lebih besar dari toleransi kesalahan α=0,05. Berdasarkan penjelasan di atas
menunjukkan bahwa hipotesis alternatif ketiga H
a3
yang menyatakan bahwa
terdapat pengaruh positif signifikan atas aktivitas pemecahan saham terhadap pertumbuhan laba, dimana diwakilkan dengan split_signal berpengaruh terhadap
pertumbuhan laba tidak terbukti. Hal ini juga menerangkan bahwa pemecahan saham yang ditunjukkan dengan adanya informasi privat yang berupa split_signal
tidak memberikan dampak pada perubahan laba perusahaan.