Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

23 mana dari pokok bahasan dan subpokok bahasan yang belum dikuasai siswa sehingga dapat diupayakan perbaikannya Ali Hamzah, 2014: 60. Meskipun demikian, kedudukan tes formatif dapat dipandang sebagai tes diagnostik karena hasil tes formatif dapat digunakan untuk mengetahui letak kesulitan siswa dalam mempelajari materi tertentu Suharsimi Arikunto, 2006: 36-37.

5. Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa

Kesulitan belajar merupakan suatu gejala yang tampak pada siswa yang ditandai dengan adanya prestasi belajar yang rendah atau di bawah standar yang telah ditetapkan Sugihartono dkk, 2012: 149. Pada umumnya, prestasi belajar siswa yang mengalami kesulitan belajar lebih rendah dibandingkan prestasi belajar siswa yang tidak mengalami kesulitan belajar atau prestasi belajarnya sendiri sebelum mengalami kesulitan belajar. Sugihartono dkk 2012, 154-155 mengemukakan bahwa siswa yang mengalami kesulitan belajar akan menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut. a. Prestasi belajar yang rendah atau di bawah standar yang telah ditetapkan; b. Usaha yang dilakukan dalam pembelajaran tidak sebanding dengan hasil yang dicapai; c. Lamban dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas; d. Acuh tak acuh dalam mengikuti pembelajaran; 24 e. Menunjukkan perilaku menyimpang seperti suka membolos, susah konsentrasi, tidak punya semangat belajar, dan sebagainya; f. Emosional seperti mudah tersinggung, mudah marah, merasa rendah diri, dan sebagainya. Kesulitan belajar yang dialami setiap siswa tidak selalu sama karena setiap siswa memiliki kemampuan dan keunikan masing- masing. Latar belakang terjadinya kesulitan belajar siswa tersebut, tentu dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis kesulitan. Selain itu, Sugihartono dkk 2012: 150 menambahkan bahwa kesulitan belajar yang dialami siswa tidak selalu disebabkan oleh inteligensi atau kecerdasannya yang rendah. Kesulitan belajar yang dialami siswa dapat disebabkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, sehingga guru harus menelusuri jenis, sifat, dan letak kesulitan belajar siswa. Berikut ini uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dari pandangan beberapa ahli. Dimyati dan Mudjiono 1994: 228-235 mengemukakan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor-faktor internal yang mempengaruhi proses belajar meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan ajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil kerja, rasa percaya diri, inteligensi dan keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, dan cita-cita 25 siswa. Sedangkan, faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi proses belajar meliputi guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial di sekolah, dan kurikulum sekolah. Menurut Fontana dalam Sugihartono dkk, 2012: 155, faktor- faktor yang berperan dalam belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu faktor internal dari dalam diri siswa dan faktor eksternal dari luar siswa. Faktor internal meliputi kemampuan intelektual; afeksi seperti motivasi, perasaan, dan percaya diri; kematangan belajar; usia; jenis kelamin; kebiasaan belajar; kemampuan mengingat; dan kemampuan penginderaan seperti melihat mendengar, dan merasakan. Faktor eksternal meliputi guru, kualitas pembelajaran, instrumen atau fasilitas pembelajaran, dan lingkungan belajar. Menurut Dalyono 1997: 233-245, ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses belajar, yaitu faktor intern faktor dari dalam diri individu itu sendiri dan faktor ekstern faktor dari luar individu. Faktor intern yang mempengaruhi proses belajar meliputi minat, bakat, motivasi, dan inteligensi. Faktor ekstern yang mempengaruhi proses belajar meliputi faktor keluarga sarana dan prasarana dan faktor sekolah guru, faktor alat, dan kondisi gedung. Menurut Muhibbin Syah 2005: 173, faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu faktor intern keadaan yang muncul dari dalam diri siswa dan faktor 26 ekstern keadaan yang datang dari luar diri siswa. Faktor intern yang menyebabkan kesulitan belajar siswa meliputi aspek kognitif ranah cipta seperti rendahnya kapasitas inteligensi siswa, aspek afektif ranah rasa seperti labilnya emosi siswa, dan aspek psikomotor ranah karsa seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran mata dan telinga. Faktor ekstern menyebabkan kesulitan belajar siswa meliputi lingkungan keluarga seperti ketidakharmonisan hubungan antara kedua orang tua ayah dan ibu, lingkungan masyarakat seperti teman sepermainan peer group yang nakal, dan lingkungan sekolah seperti kondisi gedung sekolah, guru, dan alat-alat belajar yang kurang berkualitas. Berdasarkan uraian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar tersebut, faktor penyebab kesulitan belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada pengelompokkan sebagai berikut. a. Faktor intern faktor dari dalam diri siswa yang meliputi: 1 Minat Minat dapat menyebabkan siswa menyukai atau tidak menyukai mata pelajaran tertentu. Minat dapat ditelusuri dari perilaku siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa yang cenderung pasif, jika ditanya diam saja, bersikap acuh tak acuh, dan suka membolos menunjukkan adanya kesulitan belajar Sugihartono dkk, 2012: 153. 27 2 Motivasi Motivasi menentukan seberapa besar usaha yang dilakukan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi akan giat berusaha, pantang menyerah, dan rajin membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasi belajarnya. 3 Bakat Bakat dapat mempengaruhi mudah sulitnya seseorang dalam mempelajari mata pelajaran tertentu. Siswa yang mempelajari mata pelajaran sesuai bakatnya akan cenderung aktif mengikuti pembelajaran, sering bertanya, rajin mengerjakan tugas, dan rajin mencatat. b. Faktor ekstern faktor dari luar diri siswa yang meliputi: 1 Lingkungan Keluarga Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga memiliki pengaruh besar dalam pembentukan kepribadian anak. Keluarga yang memiliki perhatian besar terhadap pendidikan anak seperti menyediakan fasilitas belajar yang lengkap, mendampingi anak belajar saat di rumah, dan menyediakan ruang belajar khusus akan mendukung kemajuan belajar anak. 28 2 Lingkungan Sekolah Sekolah merupakan lingkungan pendidikan yang mengembangkan dan meneruskan pendidikan anak agar dapat menjadi insan yang cerdas, terampil, dan memiliki kepribadian yang baik Dwi Siswoyo dkk, 2011: 149. Sekolah yang memiliki guru yang berkualitas, sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap, dan ruang belajar yang nyaman dapat mendukung kegiatan pembelajaran.

6. Strategi Penelitian Studi Kasus