15
2. Tahap Perkembangan Kognitif Siswa
Matematika terdiri dari objek-objek abstrak yang disusun secara berjenjang mulai dari hal yang konkret ke hal yang abstrak atau
dari hal yang sederhana ke hal yang rumit dan kompleks. Objek abstrak dalam matematika berupa fakta, keterampilan, konsep, dan
prinsip yang saling berkaitan satu sama lain dan dilengkapi dengan simbol matematika. Objek abstrak ini ada yang mudah dipelajari siswa
dan ada juga yang sulit dipelajari oleh siswa. Cooney 1975: 203, memberikan petunjuk bahwa mudah atau sulitnya siswa belajar
matematika dapat difokuskan pada dua jenis pengetahuan matematika yang penting, yaitu konsep dan prinsip. Untuk mengetahui
pengetahuan siswa mengenai konsep dan prinsip, siswa perlu diberikan masalah matematika yang harus diselesaikan. Jika siswa
telah menguasai konsep dan prinsip, maka siswa pasti dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan baik dan benar.
Menurut Piaget dalam Erman Suherman dkk, 2003: 36, mudah atau sulitnya seseorang mempelajari sesuatu dipengaruhi oleh
perkembangan skemata yang sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Skemata merupakan struktur kognitif yang tersusun dari
kumpulan skema-skema yang membentuk suatu pola penalaran tertentu dalam pikiran seseorang. Selanjutnya, menurut Piaget dalam
Erman Suherman dkk, 2003: 37-43, ada empat tahap perkembangan kognitif secara kronologis dari setiap individu, yaitu:
16 a.
Tahap Sensori Motor 0-2 tahun Pada tahap ini, anak belajar dari pengalaman yang diperoleh
melalui perbuatan fisik gerakan anggota tubuh dan sensori koordinasi panca indera. Contohnya, anak yang mulai dapat
berbicara dan meniru suara kendaraan tertentu. b.
Tahap Pra Operasi 2-7 tahun Pada tahap ini, anak belajar dari pengalaman konkret dengan
mengklasifikasikan sekelompok objek sesuai kenampakannya. Contohnya, anak yang diperlihatkan segumpal plastisin berbentuk
bola dengan ukuran yang sama. Lalu, salah satu plastisin dipipihkan sehingga tampak lebih besar. Jika anak ditanyakan
plastisin mana yang lebih banyak, maka kemungkinan anak akan menjawab plastisin yang bentuknya pipih. Hal ini menunjukkan
bahwa anak belum memahami konsep kekekalan. c.
Tahap Operasi Konkret 7-11 tahun Pada tahap ini, umumnya anak berada di Sekolah Dasar sehingga
ia telah memahami operasi logis dengan bantuan benda-benda konkret. Selain itu, anak juga baru mampu memahami definisi
yang telah ada dan mengungkapkannya kembali, tetapi belum mampu merumuskan sendiri definisi tersebut. Contohnya, anak
yang dapat menentukan harga buku dan pensil ketika bendanya ada, tetapi belum mampu menentukan harga buku dan pensil
ketika dinyatakan dalam simbol matematika.
17 d.
Tahap Operasi Formal 11-15 tahun Pada tahap ini, anak mampu menggunakan penalaran dengan
menggunakan hal-hal yang abstrak tanpa disertai benda-benda konret. Contohnya, anak dapat menentukan tinggi seseorang pada
gambar dengan menggunakan konsep perbandingan. Tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan Piaget ini
menunjukkan bahwa perkembangan selalu mendahului pembelajaran.
3. Materi Pemfaktoran Bentuk Aljabar