Profil Sekolah HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

seperti mempersiapkan siswa untuk belajar, berdoa, mengabsen, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Setelah itu pada kegiatan inti peneliti memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk membaca wacana mengenai petunjuk pembuatan sebuah benda yaitu pembuatan baling-baling bambu. Siswa diarahkan untuk memahami dengan jelas wacana yang telah dibacanya untuk diceritakan kembali didepan kelas. Dengan dilakukannya penerapan metode menceritakan kembali membuat siswa mengalami kesulitan untuk berbicara di depan kelas, yaitu siswa merasa gugup dan kesulitan untuk menjelaskannya tanpa bantuan media. 2 Pertemuan Ke-2 Pada pertemuan ke-2 yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2015 di kelas kontrol peneliti masih menerapkan proses pembelajaran dengan metode yang biasa diterapkan oleh guru yaitu metode bercerita. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan awal seperti mempersiapkan siswa untuk belajar, berdoa, mengabsen, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Setelah itu pada kegiatan inti peneliti memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk membaca wacana mengenai kegiatan sehari-hari. Setelah itu peneliti mengarahkan siswa untuk mengingat kegiatan sehari-hari yang pernah dilakukannya. Lalu menyiapkan diri untuk menceritakan hasilnya di depan kelas. Dengan metode bercerita ini siswa mengalami kebingungan untuk memulai ceritanya, dan mengalami kesulitan untuk menceritakan secara detail kegiatan sehari-hari yang pernah dilakukannya. b Pembelajaran pada Kelas Eksperimen 1 Pertemuan Ke-1 Pada pertemuan ke-1 yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2015 di kelas eksperimen peneliti mulai menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan reka cerita gambar. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan awal seperti mempersiapkan siswa untuk belajar, berdoa, mengabsen, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Setelah itu pada kegiatan inti peneliti memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk membaca wacana mengenai petunjuk pembuatan sebuah benda yaitu pembuatan baling-baling bambu yang disertai dengan gambar-gambar di setiap penjelasannya. Siswa diarahkan untuk memahami dengan jelas wacana yang telah dibacanya untuk diceritakan kembali di depan kelas dengan bantuan gambar yang ada. Dengan adanya bantuan gambar tersebut, mampu membuat beberapa siswa menjadi lebih berani dan percaya diri dalam berbicara di depan kelas. 2 Pertemuan Ke-2 Pada pertemuan ke-2 yang dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2015 di kelas eksperimen peneliti masih menerapkan proses pembelajaran dengan menggunakan metode permainan reka cerita gambar. Proses pembelajaran diawali dengan kegiatan awal seperti mempersiapkan siswa untuk belajar, berdoa, mengabsen, memberikan motivasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Setelah itu pada kegiatan inti peneliti memulai pembelajaran dengan mengajak siswa untuk membaca wacana mengenai kegiatan sehari-hari. Setelah itu peneliti membagikan satu buah kartu yang berisi salah satu kegiatan sehari-hari kepada masing-masing siswa dengan warna kartu yang berbeda, tugas siswa untuk bergabung dengan siswa yang memegang warna kartu yang sama dan membentuk sebuah kelompok. Setelah itu bersama kelompoknya menentukan urutan gambar yang sesuai untuk menjadi cerita kegiatan sehari-hari, lalu menyiapkan diri untuk menceritakan hasilnya di depan kelas secara berkelompok dengan bantuan gambar yang telah didapatnya. Adanya bantuan gambar tersebut mampu membuat siswa menjadi antusias untuk berbicara di depan kelas dengan rasa lebih berani dan lebih percaya diri. Pada akhir pembelajaran di pertemuan ke-2 di kelas kontrol maupun dikelas eksperimen peneliti memberikan posttest kepada seluruh siswa untuk mengetahui hasil akhir yang didapat dari keterampilan berbicara siswa kelas III setelah diberikannya perlakuan treatment di kelas eksperimen. Adapun hasil posttest keterampilan berbicara siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.4 Daftar Nilai Posttest Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen KELAS EKSPERIMEN KELAS KONTROL No Nama Nilai Nama Nilai 1 X1 82 Y1 62 2 X2 80 Y2 56 3 X3 68 Y3 68 4 X4 58 Y4 65 5 X5 69 Y5 75 6 X6 64 Y6 62 7 X7 75 Y7 65 8 X8 82 Y8 72 9 X9 64 Y9 75 10 X10 75 Y10 60 11 X11 68 Y11 75 12 X12 80 Y12 64 13 X13 82 Y13 70 14 X14 85 Y14 65 15 X15 64 Y15 72 16 X16 68 Y16 58 17 X17 88 Y17 64 18 X18 82 Y18 75 19 X19 75 Y19 72 20 X20 68 Y20 65 21 X21 65 Y21 58 22 X22 75 Y22 74 23 X23 92 Y23 75 24 X24 64 Y24 64 25 X25 82 Y25 75 26 X26 82 Y26 62 27 X27 70 Y27 56 Jumlah 2007 Jumlah 1804 Rata-rata 74,33 Rata-rata 66,81

C. Interpretasi Data

Berikut ini disajikan hasil perhitungan dari tes hasil belajar bahasa Indonesia pada aspek berbicara yang diberikan kepada kedua kelas yang diteliti setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

1. Penilaian Pretest Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Tes awal kemampuan berbicara pretest. Pretest keterampilan berbicara yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbicara siswa. Berikut disajikan tabel hasil pretest berbicara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta dikelompokkan ke dalam tabel statistik sebagai berikut: Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Pretest Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan dengan Penerapan Metode Permainan Susun Gambar Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

0 8 93

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII MTs. Negeri Jakarta Selatan

1 6 89

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PENGARUH METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KELAS III SDN GIRITIRTO II WONOGIRI.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI PERMAINAN CERITA BERANTAI DI SD NEGERI Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KALIORI BANYUMAS.

18 87 198

LPSE Kota Tangerang Selatan Serpong

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERBICARA DI KELAS III

0 0 7