PERUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN
pertama , berpusat kepada anak didik. Guru harus memandang
bahwa setiap anak didik itu adalah sesuatu yang unik, tidak ada dua orang anak didik yang sama, sekalipun mereka kembar. Gaya belajar learning
style setiap anak didik harus benar-benar diperhatikan. Kedua,
belajar dengan melakukan learning by doing. Supaya proses belajar itu menyenangkan, guru harus memberikan kesempatan
kepada anak didik untuk melakukan apa yang telah dipelajarinya sehingga ia memperoleh pengalaman nyata.
Ketiga, mengembangkan kemampuan sosial. Proses pembelajaran
dan pendidikan selain sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan, juga sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan, juga sebagai sarana
untuk berinteraksi sosial learning to live together. Keempat,
mengembangkan keingintahuan dan imajinasi. Proses pembelajaran dan pengetahuan harus dapat memancing rasa ingin tahu
anak didik. Juga mampu memompa daya imajinatif anak didik untuk berpikir kritis dan kreatif.
Kelima, mengembangkan kreativitas dan keterampilan
memecahkan masalah. Proses pembelajaran dan pendidikan yang dilakukan oleh guru bagaimana merangsang kreativitas dan daya imajinasi
anak untuk menemukan jawaban terhadap setiap masalah yang dihadapi anak didik.
Metode berfungsi sebagai sarana mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang menjadi kenyataan dalam pelaksanaan pengajaran
pokok bahasan tertentu. Hal yang sama berlaku juga bagi pengajaran berbicara. Guru harus menciptakan berbagai pengalaman belajar berbicara
agar siswa dapat berlatih berbicara. Tanpa latihan tidak mungkin menguasai keterampilan berbicara.
Metode pengajaran berbicara yang baik selalu memenuhi berbagai kriteria. Kriteria itu berkaitan dengan tujuan, bahan, pembinaan
keterampilan proses, dan pengalaman belajar. Kriteria yang harus dipenuhi oleh metode pengajaran berbicara, antara lain:
1 Relevan dengan tujuan pengajaran
2 Memudahkan siswa memahami materi pengajaran
3 Mengembangkan butir-butir keterampilan proses
4 Dapat mewujudkan pengalaman belajar yang telah dirancang
5 Merangsang siswa untuk belajar
6 Mengembangkan siswa untuk belajar
7 Mengembangkan kreativitas siswa
8 Tidak menuntut peralatan yang rumit
9 Mudah dilaksanakan
10 Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan
9
Metode-metode pengajaran dalam keterampilan berbicara, antara lain:
10
a Ulang Ucap
Metode ucapan adalah suara atau rekaman suara guru. Model ucapan yang diperdengarkan kepada siswa harus dipersiapkan dengan teliti.
Materinya diambil dari pokok bahasan yang ada dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Suara guru harus jelas, intonasi tepat, dan
kecepatan berbicara normal. Model ucapan diperdengarkan di depan kelas, siswa mendengarkan dengan teliti lalu mengucapkannya kembali
sesuai dengan model.
b Lihat Ucapkan
Guru memperlihatkan kepada siswa benda tertentu kemudian siswa menyebutkan nama benda tersebut. Benda-benda yang diperlihatkan
dipilih dengan cermat oleh guru disesuaikan dengan lingkungan siswa.
9
Budinuryanta dkk, Pengajaran Keterampilan Berbahasa, Jakarta: Universitas Terbuka, 2008, hlm.10.24
10
Budinuryanta dkk, ibid, hlm.10.26
Jika benda tersebut tidak ada atau tidak memungkinkan dibawa ke dalam kelas, dapat digantikan dengan tiruannya atau gambarnya.
c Memerikan
Memerikan berarti menjelaskan, melukiskan atau mendeskripsikan sesuatu. Siswa disuruh memperhatikan suatu benda atau gambar benda,
kesibukan lalu lintas, melihat pemandangan atau gambarnya dengan teliti kemudian siswa diminta menjelaskan atau memeriksa apa yang
telah dilihatnya.
d Menjawab Pertanyaan
Siswa yang susah atau malu berbicara dapat dipancing dengan menjawab sejumlah pertanyaan mengenai dirinya, misalnya mengenai
nama, usia, tempat tinggal, atau pekerjaan orang tua.
e Bertanya
Melalui pertanyaan, siswa dapat menyatakan keingintahuannya terhadap sesuatu.
Tingkat atau
jenjang pertanyaan
yang diutarakan
melambangkan tingkat kedewasaan siswa. Melalui pertanyaan- pertanyaan yang sistematis siswa dapat menemukan yang diinginkannya.
f Pertanyaan Menggali
Salah satu cara membuat siswa banyak berbicara ialah mengajukan pertanyaan menggali. Disamping memancing siswa berbicara,
pertanyaan menggali juga digunakan untuk menilai kedalaman dan keluasan pemahaman siswa terhadap suatu masalah.
11
11
Budinuryanta dkk,ibid , hlm.10.28-30