Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

17 X17 88 Y17 64 18 X18 82 Y18 75 19 X19 75 Y19 72 20 X20 68 Y20 65 21 X21 65 Y21 58 22 X22 75 Y22 74 23 X23 92 Y23 75 24 X24 64 Y24 64 25 X25 82 Y25 75 26 X26 82 Y26 62 27 X27 70 Y27 56 Jumlah 2007 Jumlah 1804 Rata-rata 74,33 Rata-rata 66,81

C. Interpretasi Data

Berikut ini disajikan hasil perhitungan dari tes hasil belajar bahasa Indonesia pada aspek berbicara yang diberikan kepada kedua kelas yang diteliti setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan.

1. Penilaian Pretest Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol Tes awal kemampuan berbicara pretest. Pretest keterampilan berbicara yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas kontrol bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan berbicara siswa. Berikut disajikan tabel hasil pretest berbicara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol serta dikelompokkan ke dalam tabel statistik sebagai berikut: Tabel 4.5 Statistik Deskriptif Pretest Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa n 27 27 Nilai Maksimum X mak 82 75 Nilai Minimum X min 50 50 Mean 64,19 61,96 Modus 64 58 Median 64 62 Simpangan baku 7,636 7,240 Variansi 58,311 52,422 Tabel di atas, dapat dilihat hasil pretest berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas eksperimen dengan n=27 diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 82, sedangkan nilai rata-rata siswa 64,19, simpangan baku 7,636 dan variansi 58,311 . Hasil untuk kelas kontrol dengan n=27 diperoleh nilai terendah 50 dan nilai tertinggi 75, sedangkan nilai rata- rata siswa 61,96, simpangan baku 7,240 dan variansi 52,422. Dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan dengan perolehan nilai rata-rata kelas kontrol. Namun demikian nilai rata-rata perolehan kedua kelompok masih tergolong rendah.

2. Penilaian Posttest Keterampilan Berbicara Siswa Kelas Eksperimen

dsan Kelas Kontrol Posttest keterampilan berbicara dilakukan di akhir penelitian atau setelah diberikannya perlakuan treatment yang berupa metode permainan reka cerita gambar pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol. Berikut disajikan tabel hasil posttest keterampilan berbicara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah dikelompokkan ke dalam tabel statistik sebagai berikut: Tabel 4.6 Statistik Deskriptif Posttest Keterampilan Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Data Statistik Kelas Eksperimen Kontrol Jumlah Siswa n 27 27 Nilai Maksimum X mak 92 75 Nilai Minimum X min 58 56 Mean 74,33 66,81 Modus 82 75 Median 75 65 Simpangan Baku 8,814 6,469 Variansi 77,692 41,849 Tabel di atas menunjukkan hasil posttest keterampilan berbicara siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia untuk kelas eksperimen dengan n=27 diperoleh nilai terendah 58 dan nilai tertinggi 92, sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 74,33, simpangan baku 8,814 dan variansi 77,692 . Adapun untuk kelas kontrol dengan n=27 diperoleh nilai terendah 56 dan nilai tertinggi 75, sedangkan nilai rata-rata siswa adalah 66,81, simpangan baku 6,469 dan variansi 41,849. Berdasarkan perhitungan di atas dapat dilihat bahwa hasil posttest keterampilan berbicara kedua kelompok penelitian menunjukkan perbedaan yang signifikan. Perolehan nilai rata-rata posttest keterampilan berbicara kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelas kontrol.

3. Hasil Analisis Data Pretest dan Posttest Keterampilan Berbicara

1 Pengujian Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji t untuk melihat adanya pengaruh dari perlakuan yang diberikan, maka diperlukan pengujian prasyarat analisis sebagai berikut: a Hasil Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Adapun interpretasi dari uji normalitasnya sebagai berikut: − Jika nilai sig. 2-tailed lebih besar dari tingkat alpha 5 sig.2- tailed 0,050, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal. − Jika nilai sig. 2-tailed lebih kecil dari tingkat alpha 5 sig.2- tailed 0,050, dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas pretest berbicara dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: 1 Pretest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas pretest berbicara untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Pretest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Faktor Kolmogorov – Sminorv Shapiro – Wilk Statistik Df Sig. Statistik Df Sig Nilai Kelas Eksperimen .161 27 .069 .942 27 .135 Kelas Kontrol .144 27 .159 .928 27 .062 Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest kelas eksperimen signifikansinya 0,069. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,069 0,05. Dan data hasil pretest kelas kontrol signifikansinya 0,159. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,159 0,05, sehingga dapat disimpulkan dari data hasil pretest kedua kelas bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. 2 Posttest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil uji normalitas data posttest dari kedua sampel penelitian yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat disajikan dalam Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Posttest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Faktor Kolmogorov – Sminorv Shapiro – Wilk Statistik Df Sig Statistik df Sig Nilai Kelas Eksperimen .147 27 .138 .945 27 .165 Kelas Kontrol .166 27 .054 .904 27 .016 Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa data hasil posttest kelas eksperimen signifikansinya 0,138. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,138 0,05. Dan data hasil posttest kelas kontrol signifikansinya 0,054. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal karena signifikansinya 0,054 0,05, sehingga dapat disimpulkan dari data hasil posttest kedua kelas bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. b Hasil Uji Homogenitas Setelah kedua sampel penelitian dilakukan uji normalitas, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji homogenitasnya dimaksudkan untuk menguji terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varian sampel yang diambil dari populasi yang sama. Uji homogenitas ini menggunakan program SPSS dengan uji ANOVA. 1 Pretest berbicara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji homogenitas data prettest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Hasil Uji Homogenitas Pretest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene Statistic df1 df2 Sig. .044 1 52 .835 Dari tabel hasil uji homogenitas diatas, didapatkan tingkat signifikansinya adalah 0,835. Hal ini menunjukkan signifikansi 0,062 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang sama atau homogen. 2 Posttest berbicara kelas eksperimen dan kelas kontrol Hasil uji homogenitas data posttest dari kedua sampel penelitian dapat disajikan dalam Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas Posttest Berbicara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Levene Statistic df1 df2 Sig. 3,625 1 52 .062 Dari tabel hasil uji homogenitas diatas, didapatkan tingkat signifikansinya adalah 0,062. Hal ini menunjukkan signifikansi 0,835 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berasal dari populasi yang sama atau homogen. 2 Uji Hipotesis Berdasarkan hasil uji prasyarat di atas yang menyatakan asumsi normalitas dan homogenitas untuk kedua sampel terpenuhi, maka langkah selanjutnya yaitu pengujian hipotesis yang dilakukan dengan menggunakan uji-t. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan program SPSS untuk menghitung uji-t dengan uji Independent Simples Test . Pengujian kriteria hipotesis jika -t tabel t hitung t tabel , maka hipotesis nol H diterima dan hipotesis satu H 1 ditolak. Dan jika -t tabel t hitung t tabel maka hipotesis nol H ditolak dan hipotesis 1 H 1 diterima. kemudian Kriteria pengujian hipotesis: − Jika probabilitas 0,05 maka H diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol. − Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak, terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis karangan dengan penerapan metode permainan susun gambar dalam pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

3 24 93

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan dengan Penerapan Metode Permainan Susun Gambar Dalam Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Muhammadiyah 12 Pamulang Tangerang Selatan

0 8 93

Pengaruh Metode Simulasi Terhadap Keterampilan Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas VII MTs. Negeri Jakarta Selatan

1 6 89

PENERAPAN METODE CERITA BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA Penerapan Metode Cerita Berantai Dalam Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas Iv Sd Negeri Semawung I Tahun Pelajaran

0 2 15

PENGARUH METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PENGARUH METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) DAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN KELAS III SDN GIRITIRTO II WONOGIRI.

0 0 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV MELALUI PERMAINAN CERITA BERANTAI DI SD NEGERI Upaya Peningkatan Kemampuan Berbicara Siswa Kelas IV Melalui Permainan Cerita Berantai di SD Negeri Brojol I Kecamaatan Miri Kabupaten Sragen.

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN REKA CERITA GAMBAR (Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas III SD Negeri 03 Tunggulrejo Kecamatan Jumantono kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011).

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 KALIORI BANYUMAS.

18 87 198

LPSE Kota Tangerang Selatan Serpong

0 0 2

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA MENGGUNAKAN METODE LATIHAN BERBICARA DI KELAS III

0 0 7