METODOLOGI PENELITIAN Pengaruh Metode Permainan Reka Cerita Gambar Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa di Kelas III SD Negeri Serpong 3 Kota Tangerang Selatan
Keterampilan dapat diukur dengan menggunakan tes perbuatan, adapun perubahan sikap dan pertumbuhan anak dalam psikologi hanya dapat
diukur dengan teknik non-tes. Penelitian
ini selain
menggunakan instrumen
tes juga
menggunakan instrumen non tes, yaitu: a
Observasi Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan
secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Nasution menyatakan
bahwa, observasi
adalah dasar
semua ilmu
pengetahuan.
38
Pengolahan data hasil observasi sangat bergantung pada pedoman observasinya, terutama dalam mencatat hasil
observasi. Observasi yang hasil pengamatannya diberi nilai atau disediakan skala nilai misalnya dengan huruf A, B, C, D, E atau
dengan angka 4, 3, 2, 1 yang tersebut bermakna sebagai skala nilai.
39
Observasi mempunyai beberapa karakteristik, antara lain 1 mempunyai arah dan tujuan yang jelas, hal ini dimaksudkan agar
pelaksanaan observasi tidak menyimpang dari permasalahan, 2 bersifat ilmiah, yaitu dilakukan secara sistematis, logis, kritis,
objektif dan rasional, 3 terdapat berbagai aspek yang akan diobservasi dan 4 praktis penggunaannya.
b Dokumentasi
Dokumentasi dalam Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar
adalah pengumpulan,
pemilihan, pengolahan
dan penyimpanan informasi atau pengumpulan bukti dan keterangan
seperti gambar, kutipan, guntingan koran dan bahan referensi
38
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2012 hlm.310
39
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, cet. Ke-14, 2009 hlm. 132
lainnya.
40
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS, dan daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara
konkrit mengenai kegiatan siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumentasi foto.
F. Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Sugiyono mengatakan jika instrumen
dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
41
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes berbicara. Berdasarkan hal itu maka validitas yang digunakan adalah pengujian
validitas konstrak, sebuah tes dikatakan validitas konstruksi apabila butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang
disebutkan dalam Tujuan Instruksional Khusus. Untuk menguji validitas berkonstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli judgment exprets. Para
ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu. Dalam hal ini, ahli yang diminta pendapatnya adalah dosen pembimbing penulisan
skripsi yang telah ditentukan dari jurusan.
G. Teknik Analisis Data
Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat pengukur yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti, untuk itu alat
pengukur perlu diuji. Pada penelitian ini, penulis akan menguji instrumen dengan menggunakan dua uji coba instrumen, yaitu uji normalitas dan uji
homogenitas. 1.
Uji Normalitas
40
Qonita Alya, Kamus Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Dasar, Jakarta: PT. Indah Jaya Adi Pratama,2011, hlm.168
41
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, cet. Ke- 15, 2012 hlm.173
Uji normalitas adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya persebaran data yang akan dianalisis. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan rumus Kolmogorov Smirnov dan Shapiro Wilk
yang dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest dan posttest, baik pada
kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol. Proses perhitungan normalitas ini menggunakan bantuan komputer program SPSS. Interpretasi
hasil uji normalitas dilakukan dengan melihat nilai sig. 2-tailed. Adapun interpretasi dari uji normalitasnya sebagai berikut:
− Jika nilai sig. 2-tailed lebih besar dari tingkat alpha 5 sig.2-
tailed 0,050, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi
yang sebarannya berdistribusi normal. −
Jika nilai sig. 2-tailed lebih kecil dari tingkat alpha 5 sig.2- tailed
0,050, dapat
disimpulkan bahwa
data tersebut
menyimpang atau berdistribusi tidak normal.
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Uji
homogenitasnya dimaksudkan untuk menguji terhadap kesamaan homogenitas beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varian
sampel yang diambil dari populasi yang sama. Untuk menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik test of
homogeneity of variances pada distribusi skor kelompok-kelompok yang
bersangkutan. Uji homogenitas dilakukan pada skor hasil pretest dan posttest dengan ketentuan jika nilai signifikansi hitung lebih besar dari
taraf signifikansi 0,055 maka skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau homogen. Perhitungan homogenitas dilakukan
dengan menggunakan bantuan komputer program SPSS dengan menggunakan uji ANOVA.
3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian populasi data dengan menggunakan uji normalitas data dan uji homogenitas, apabila data populasi
berdistribusi normal dan populasi data homogen, maka tahap selanjutnya adalah dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Uji-t ini
digunakan untk menguji nilai rata-rata dari kedua kelompok tersebut memiliki perbedaan atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan bantuan program SPSS untuk menghitung uji-t dengan uji Independent Simples Test
. Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
− Jika probabilitas 0,05 maka H
diterima, artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara keterampilan berbicara siswa
kelas eksperimen dan kelas kontrol. −
Jika probabilitas 0,05 maka H ditolak, terdapat pengaruh yang
signifikan antara keterampilan berbicara siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol.
H. Hipotesis Statistika
Perumusan hipotesis merupakan langkah ketiga dalam penelitian, setelah peneliti mengemukakan landasan teori dan kerangka berpikir.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Adapun yang menjadi hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
3. H
1
: Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara metode permainan reka
cerita gambar dan keterampilan berbicara atau H
1
: ρ≠
4. H
: Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara metode
permainan reka cerita gambar dan keterampilan berbicara atau Ho : ρ
= 0 ρ
= nilai pengaruh dalam formulasi yang dihipotesiskan
43