b. Fungsi praktikalitas yaitu memfasilitasi penghematan waktu dan energi
melalui pembelian ulang identik dan loyalitas. c.
Fungsi jaminan yaitu memberikan jaminan bagi konsumen bahwa mereka bisa mendapatkan kualitas yang sam sekalipun pe,belian dilakukanpada
waktu dan di tempat yang berbeda. d.
Fungsi optimisasi yaitu memberikan kepastian bahwa konsumen dapat membeli alternatif terbaik dalam kategori produk tertentu dan pilihan
terbaik untuk tujuan spesifik. e.
Fungsi karakterisasi yaitu mendapatkan konfirmasi mengenai citra diri konsumen atau citra yang ditampilkannya kepada orang lain.
f. Fungsi kontinuitas yaitu kepuasan terwujud melalui familiaritas dan
intimasi dengan merek yang telah digunakan atau dikonsumsi pelanggan selama bertahun-tahun.
g. Fungsi hedonistik yaitu kepuasan terkait dengan daya tarik merek, logo,
dan komunitasnya. h.
Fungsi etis adalah kepuasan berkaitan dengan perilaku bertanggung jawab merek bersangkutan dalam hubungannya dengan masyarakat.
2.6 Brand Equity Ekuitas Merek
Menurut Kotler dan Keller 2009:263, ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercermin dalam
carakonsumen berpikir, merasa dan bertindak dalam hubugannya dengan merek,
dan juga harga, pangsa pasar, dan profitabiitas yang diberikan merek bagi perusahaan.
Menurut Aaker dalam Kotler dan Keller 2009:266, ekuitas merek sebagai kesadaran merek, loyalitas merek, dan asosiasi merek yang bersama sama
menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa.
2.7 Brand Awareness Kesadaran Merek
Menurut Aaker dalam Tjiptono 2011:97, brand awareness yaitu kemampuan konsumen untuk dapat mengenali atau mengingat bawa sebuah
merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. Menurut Ferrinadewi 2008:173, kesadaran terhadap merek direfleksikan
dalam kemampuan konsumen mengidentifikasi merek dalam berbagai situasi yang berbeda.kemampuan konsumen akan ditentukan juga oleh derajat motivasinya.
Ketika konsumen berada dalam situasi pembelian dengan motivasi yang tinggi, maka konsumen akan membutuhkan lebih banyak waktu dalam proses
pengambilan keputusan agar mendapat lebih banyak waktu untuk menjadi familiar pada merek. Misalkan pada pembelian produk seperti prosduk mobil atau
produk yang sifatnya tahan lama. Menurut Kartajaya 2010:64, brand awareness memberikan banyak
value , antara lain:
1. Memberikan tempat bagi asosiasi terhadap merek.
2. Memperkenalkan merek.
3. Merupakan sinyal bagi keberadaan, komitmen, dan substansi merek.
4. Membantu memilih sekelompok merek untuk dipertimbangkan dengan
serius. Menurut Kartajaya 2010:64, kemampuan pelanggan untuk mengenali
atau mengingat merek suatu produk berbeda tergantung tingkat komunikasi merek atau persepsi pelanggan terhadap merek produk yang ditawarkan. Berikut adalah
tingkatan brand awareness: 1.
Unware of brand Pada tahapan ini, pelanggan merasa ragu atau tidak yakin apakah sudah
mengenal merek yang disebutkan atau belum.Tingkatan ini yang harus dihindari oleh perusahaan.
2. Brand recognition
Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengidentifikasi merek yang disebutkan.
3. Brand recall
Pada tahapan ini, pelanggan mampu mengingat mererk tanpa diberikan stimulus.
4. Top of mind
Pada tahapan ini, pelanggan mengingat merek sebagai yang pertama kali muncul dipikiran saat berbicara mengenai kategori produk tertentu.
Menurut Durianto, dkk 2001:56, peran brand awareness terhadap brand equity dapat dipahami dengan membahas bagaimana brand
awareness menciptakan suatu nilai. Penciptaan nilai ini dapat dilakukan
dengan paling sedikit dengan 4 cara yaitu:
1. Anchor to which other association can be attached, artinya suatu merek
dapat digambarkan seperti suatu jangkar dengan beberapa rantai. Rantai menggambarkan asosiasi dari merek tersebut.
2. Familiarity-Liking, artinya dengan mengenal merek akan menimbulkan
rasa terbiasa terutama untuk produk-produk yang bersifat low involvement keterlibatan rendah seperti pasta gigi, tissue, dan lain-lain. Suatu
kebiasaan dapat menimbulkan keterkaitan kesukaan yang kadang-kadang dapat menjadi suatu pendorong dalam membuat keputusan.
3. SubstanceCommitment. Kesadaran akan nama dapat menandakan
keberadaan, komitmen, dan inti yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Secara logika, suatu nama dikenal karena beberapa alaasan,
mungkin karena program iklan perusahaan yang ekstensif, jaringan distribusi yang luas, eksistensi yang sudah lama dalam industry, dll. Jika
kualitas dua merek sama, brand awareness akan menjadi faktor yang menentukan dalam keputusan pembelian konsumen.
4. Brand to consider. Langkah pertama dalam suatu proses pembelian adalah
menyeleksi dari suatu kelompok merek-merek yang dikenal untuk dipertimbangkan merek mana yang akan diputuskan dibeli. Merek yang
memiliki top of mind yang tinggi mempunyai nilai yang tinggi. Jika suatu merek tidak tersimpan dalam ingatan, merek tersebut tidak
dipertimbangkan di benak konsumen. Biasanya merek-merek yang disimpan dalam ingatan konsumen adalah merek yang disukai atau merek
yang dibenci.
2.8 Perceived Quality Persepsi Kualitas