Tugas Perkembangan Usia Madya

keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Sedangkan wanita banyak menghabiskan waktu untuk memelihara rumah dan membesarkan anak- anaknya. Kejenuhan tidak akan mendatangkan kebahagiaan atau kepuasan pada usia manapun. Akibatnya, usia madya seringkali merupakan periode yang tidak menyenangkan dalam hidup.

3. Tugas Perkembangan Usia Madya

Tugas- tugas perkembangan usia madya menurut Hurlock 1990, adalah : a. Penyesuaian diri terhadap perubahan fisik Salah satu dari sekian banyak penyesuaian yang sulit bagi orang berusia madya adalah perubahan penampilan. Mereka harus benar-benar menyadari bahwa fisiknya sudah tidak mampu berfungsi seperti sebelumnya saat mereka masih kuat. Mereka juga harus menerima kenyataan bahwa kemampuan reproduksi mereka sudah berkurang atau bahkan mereka akan kehilangan dorongan serta daya tarik seksual. Penyesuaian-penyesuaian terhadap perubahan fisik adalah sebagai berikut : 1. Perubahan dalam penampilan Seperti yang telah diketahui, penampilan seseorang memegang peranan penting terutama dalam penilaian sosial, dan kepemimpinan. Bagi pria dan wanita selalu terdapat ketakutan bahwa penampilan mereka pada usia madya tidak akan bisa mempertahankan pasangan mereka ataupun malah mengurangi daya tarik mereka di depan pasangan. Universitas Sumatera Utara 2. Perubahan dalam kemampuan indera Perubahan-perubahan pada tubuh bagian luar juga terjadi bersamaan dengan perubahan-perubahan pada organ-organ dalam. Selain itu juga terdapat perubahan dalam kemampuan indera, seperti menurunnya ketajaman mata, melemahnya kemampuan mendengar dan penurunan daya cium. 3. Perubahan pada kesehatan Usia madya ditandai dengan menurunnya kesegaran fisik secara umum dan memburuknya kesehatan. Masalah kesehatan pada usia madya mencakup kcenderungan mudah lelah, sakit pada otot, sakit lambung, pusing, kehilanga selera makan serta insomnia. 4. Perubahan seksual Penyesuain fisik yang paling sulit dilakukan oleh pria maupun wanita pada usia madya adalah perubahan-perubahan pada kemampuan seksual mereka, dimana wanita memasuki masa menopause dan pria mengalami andropouse. Dalam hal ini terdapat berbagai keyakinan yang membuat orang semakin merasa takut dalam menghadapi perubahan-perubahan ini. b. Penyesuaian diri terhadap minat yang berubah Perubahan minat yang ada pada usia madya terjadi sebagai akibat dari perubahan tugas, tanggungjawab, kesehatan dan peran dalam hidup. Beberapa perubahan minat pada usia madya diantaranya adalah : 1. Minat terhadap penampilan dan pakaian Universitas Sumatera Utara Minat terhadap penampilan semakin terlihat ketika perubahan fisik terjadi dan dibarengi dengan semakin bertambahnya usia. Baik pria maupun wanita biasanya melakukan pemilihan makanan, olahraga, menggunakan alat kecantikan atau pakaian guna menutupi kondisi fisiknya. 2. Minat terhadap uang Pria tidak terlalu memikirkan jumlah pendapatannya dibandingkan saat ia masih muda. Baginya, stabilitas kerja, kepuasan, dan prestise jauh labih penting daripada uang yang diperoleh. Sebaliknya wanita lebih sering tertarik pada uang daripada pria, serta tertarik juga pada harta benda seperti mobil, pakaian, rumah yang dijadikan sebagai ukuran keberhasilan. 3. Minat terhadap simbol status Pada usia madya seseorang akan semakin tertarik dengan simbol status. Simbol status yang dianggap bernilai diantaranya adalah rumah, mobil, dan pakaian. Makin banyak simbol status yang dimilikinya maka akan semakin tinggi kemungkinan dan kesempatan untuk memperoleh pengakuan. 4. Minat terhadap agama Orang yang berusia madya sering tertarik pada kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan dibandingkan saat mereka masih muda. Banyak dari mereka memandang agama sebagai sumber kebahagiaan yang lebih besar daripada masa sebelumnya. Universitas Sumatera Utara 5. Minat terhadap urusan kemasyarakatan Orang pada usia madya lebih banyak memanfaatkan waktu mereka untuk kegiatan kemasyarakatan dan berperan dalam organisasi masyarakat. Alasan orang pada usia madya berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan adalah untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan dalam melayani kebutuhan masyarakat. Selain itu untuk mengurangi perasaan sepi dan untuk meningkatkan prestise. 6. Minat terhadap rekreasi Salah satu tugas perkembangan selama masa usia madya adalah belajar menggunakan waktu luang. Baik pria maupun wanita pada masa ini memiliki lebih banyak waktu luang dibandingkan masa sebelumnya, oleh karena itu biasanya mereka melakukan kegiatan yang bersifat rekreasional. c. Penyesuaian sosial Usia madya sering membawa perubahan minat dalam kehidupan sosial. Sebagai pasangan yang tanggungjawab keluarganya berkurang, mereka dapat lebih banyak terlibat dengan kegiatan sosial dibanding semasa mudanya. Banyak orang yang berusia madya terutama kaum wanita, menyadari bahwa kegiatan sosial dapat menghilangkan kesepian karena anak-anaknya sudah dewasa dan berkeluarga. Selama masa ini, orang senang terhadap kegiatan menjamu teman dalam bentuk acara makan malam, pesta-pesta dan kegiatan berkumpul. Kegiatan ini mencapai puncaknya pada usia empatpuluhan dan mengalami penurunan pada usia enampuluhan. Sealin itu apabila seseorang Universitas Sumatera Utara mulai memasuki masa pensiun, kegiatan masyarakatnya pun akan berkurang. Akibatnya seseorang cenderung menghabiskan waktunya dengan keluarga dekat. d. Penyesuaian pekerjaan Banyak orang usia madya tidak dipekerjakan lagi akibat dari meningkatnya penggunaan alat-alat kerja dan adanya kecenderungan penggabungan perusahaan. Penyesuaian terhadap pekerjaan bagi orang usia madya menjadi sulit karena sejumlah kondisi baru dalam lingkungan pekerjaan. e. Penyesuaian terhadap perubahan pola keluarga Pola kehidupan keluarga banyak mengalami perubahan selama periode usia madya. Penyesuaian terhadap perubahan ini biasanya lebih sulit bagi wanita daripada pria karena kehidupan wanita berpusat pada rumah dan anggota keluarga selama tahun-tahun sebelumnya. Penyesuaian terhadap perubahan keluarga sering dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang berhubungan secara langsung ataupun tidak langsung. Selain itu pria dan wanita yang kecewa terhadap perkawinannya memiliki alasan yang berbeda. Pria kecewa dengan perkawinannya apabila ia merasa kurang berhasil dalam pekerjaannya ataupun adanya masalah dalam keluarga. Sedangkan wanita kecewa dengan perkawinannya apabila ada masa ini ia merasa tidak berguna karena tanggungjawabnya sebagai ibu berkurang, atau ia merasa suami tidak memperhatikannya. Perubahan pola keluarga membuat seseorang melakukan beberapa penyesuaian, diantaranya adalah penyesuaian terhadap perubahan peran. Hal Universitas Sumatera Utara ini dapat terlihat saat anak-anak mereka meninggalkan rumah, dan orangtua harus menghadapi penyesuaian kehidupan yang biasa disebut periode sarang kosong empty nest. Selain itu dengan berakhirnya tanggung jawab sebagai orangtua, suami dan isteri menjadi saling bergantung satu sama lain. f. Penyesuaian diri dengan hilangnya pasangan Kehilangan pasangan karena kematian ataupun perceraian akan menimbulkan masalah penyesuaian diri bagi seseorang. Hal ini lebih terasa menyulitkan bagi wanita daripada pria. Wanita usia madya yang kehilangan pasangan akan mengalami kesepian yang mendalam. Perasaan ini akan semakin diperkuat oleh frustasi dari dorongan seksual yang tidak terpenuhi dan kesulitan masalah ekonomi untuk menghidupi keluarga. Sedangkan pria yang kehilangan pasangan akan mengalami kekacauan pola hidup dalam rumah tangganya. g. Penyesuaian diri dengan ambang masa pensiun Masalah penyesuaian yang paling umum dalam masa pensiun adalah masalah yang berhubungan dengan anggota keluarga. Selain itu penyesuaian diri dalam menghadapi masa pensiun lebih sulit bagi pria, dan kesulitan tersebut akan bertambah apabila tidak ada dukungan dari anggota keluarga. Sebaliknya hal ini tidak terlalu sulit bagi wanita, mereka tidak sulit mengisi waktu luang, dan mereka juga terbebas dari tekanan yang disebabkan oleh peran ganda yang disandangnya. Universitas Sumatera Utara h. Penyesuaian diri dengan ambang usia lanjut Orang pada usia madya sering mengalami ketakutan menghadapi usia lanjut, dan akibatnya mereka sering merasa tidak tenang. Biasanya mereka tidak mempersiapkan diri secara memadai dalam melakukan penyesuaian yang diperlukan semasa usia lanjut. Dengan demikian banyak dari mereka yang menghadapi usia lanjut sebagai salah satu periode hidup yang paling mengecewakan. Oleh karena itu apabila seseoang ingin menyesuaikan diri dengan baik pada masa tuanya, ia harus membuat persiapan yang baik agar dapat menghadapi masa tua dengan lebih baik.

E. HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE