Karakteristik Usia Madya DEWASA MADYA 1. Pengertian Dewasa Madya

Perasaan gelisah, tegang, lesu, sedih sering dialami seseorang yang mengalami menopause. Hal ini terjadi karena pusat pada otak yang mengendalikan kesehatan, pikiran, penguasaan, dan rasa tenang dipengaruhi oleh hormon estrogen.

D. DEWASA MADYA 1. Pengertian Dewasa Madya

Masa dewasa madya atau usia setengah baya adalah masa usia antara 40 sampai 60 tahun. Usia madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan manusia, yang dibagi ke dalam dua subbagian, yaitu : usia madya dini 40-50 tahun dan usia madya lanjut 50-60 tahun. Masa dewasa madya ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental Hurlock, 1990.

2. Karakteristik Usia Madya

Hurlock 1990 mengungkapkan terdapat sejumlah karakteristik usia dewasa madya, yaitu : a. Periode yang sangat ditakuti Periode usia madya merupakan masa yang lebih menakutkan bila dilihat dari seluruh kehidupan manusia. Beberapa alasan yang membuat orang takut memasuki usia dewasa madya adalah banyaknya stereotipe yang tidak menyenangkan tentang usia madya, yaitu adanya kepercayaan tentang kerusakan mental dan fisik yang diduga disertai dengan menurunnya fungsi reproduksi seseorang. Selain itu adanya penekanan terhadap pentingnya masa Universitas Sumatera Utara muda. Hal ini memberi pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap sikap orang dewasa pada saat memasuki usia madya dalam kehidupan mereka. Selain itu pada masa ini kebanyakan orang dewasa menjadi rindu pada masa muda mereka dan berharap dapat kembali ke masa itu. b. Masa transisi Usia madya merupakan masa transisi dimana pria dan wanita meninggalkan ciri-ciri jasmani dan perilaku masa dewasanya dan memasuki suatu periode dalam kehidupan yang akan diliputi oleh ciri-ciri jasmani dan perilaku yang baru. Periode ini merupakan masa dimana pria mengalami perubahan keperasaan dan wanita mengalami perubahan dalam kesuburan. Transisi juga berarti penyesuaian diri terhadap minat, perilaku dan peran. Terjadi perubahan hubungan yang awalnya berpusat pada keluarga family centered relationship menjadi hubungan yang berpusat pada pasangan pair centered relationship. Pada perubahan peran, pria harus menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi pekerjaan yang perlu disesuaikan dengan kondisi fisik mereka. Bagi wanita,ia harus mneyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi, baik dalam rumah tangga maupun dalam pekerjaan. c. Masa stress Penyesuaian secara radikal terhadap peran dan pola hidup yang berubah, khususnya bila disertai dengan berbagai perubahan fisik, selalu cenderung merusak keseimbangan fisik dan psikologis seseorang dan membawanya ke masa stres. Misalnya kebanyakan wanita mengalami gangguan saat mereka mengalami menopause, anak-anak yang meninggalkan rumah, dan hal ini Universitas Sumatera Utara memaksa mereka melakukan penyesuaian dalam pola hidup mereka. Bagi pria, umumnya pada usia 50-an mereka melakukan penyesuaian terhadap masa pensiun. d. Usia yang berbahaya Usia madya dipandang sebagai usia yang berbahaya dalam rentang kehidupan. Beberapa hal yang dianggap berbahaya diantaranya adalah mengalami kesulitan kondisi fisik sebagai akibat terlalu banyak bekerja, rasa cemas yang berlebihan, ataupun kurang memperhatikan kehidupan. e. Usia canggung Usia madya dikenal dengan istilah “usia serba canggung”, dimana seseorang yang berusia madya tidak lagi muda tetapi juga tidak tua. Orang yang berusia madya seolah-olah berdiri di antara generasi yang lebih muda dan generasi yang lebih tua. f. Masa berprestasi Selama usia madya, orang akan menjadi lebih sukses atau sebaliknya mereka berhenti beraktivitas dan tidak mengerjakan sesuatu apapun lagi. Apabila orang berusia madya memiliki kemauan yang kuat untuk berhasil, mereka akan mencapai puncaknya dan menikmati hasil dari kerja keras yang dilakukan sebelumnya. g. Masa evaluasi Usia madya juga dikenal sebagai masa evaluasi diri. Karena pada umumnya seseorang pada usia madya mencapai puncak prestasinya, maka pada masa ini merupakan saat untuk mengevaluasi prestasi tersebut berdasarkan aspirasi Universitas Sumatera Utara mereka dan harapan-harapan orang lain, khususnya anggota keluarga dan teman. h. Masa sepi Usia madya dialami sebagai masa sepi, masa ketika anak-anak tidak lagi tinggal bersama orangtua. Tahap masa kahampaan atau sepi dimulai dari usia 40-an, walaupun dengan perkawinan yang ditunda atau keluarga yang mempunyai banyak anak. Selain itu setelah bertahun-tahun hidup dalam rumah yang berpusat pada keluarga family centered home, umumnya orang dewasa menemui kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan rumah yang berpusat pada pasangan pair centered home. Keadaan ini terjadi karena selama masa-masa mengasuh anak, suami dan istri mengembangkan minatnya masing-masing. Akhirnya mereka hanya memiliki sedikit persamaan setelah minat mereka terhadap anak-anak berkurang, dan mereka harus saling melakukan penyesuaian diri dengan baik. Periode ini lebih bersifat traumatik bagi wanita daripada pria. Hal ini terjadi khususnya pada wanita yang menghabiskan waktu mereka dengan pekerjaan rumah tangga dan bagi mereka yang kurang memiliki minat untuk mengisi waktu senggang. Kondisi yang serupa juga dialami pria ketika mereka mengundurkan diri dari pekerjaan atau karena pensiun. i. Masa jenuh Periode ini merupakan masa yang penuh dengan kejenuhan. Banyak pria dan wanita mengalami kejenuhan pada akhir usia tigapuluhan dan empatpuluhan. Pria menjadi jenuh dengan kegiatan rutin sehari-hari dan kehidupan bersama Universitas Sumatera Utara keluarga yang hanya memberikan sedikit hiburan. Sedangkan wanita banyak menghabiskan waktu untuk memelihara rumah dan membesarkan anak- anaknya. Kejenuhan tidak akan mendatangkan kebahagiaan atau kepuasan pada usia manapun. Akibatnya, usia madya seringkali merupakan periode yang tidak menyenangkan dalam hidup.

3. Tugas Perkembangan Usia Madya