Jenis-jenis Menopause Gejala-gejala Menopause

3. Usia Memasuki Menopause

Rahman dalam Kasdu, 2002 menyatakan bahwa menopause terjadi pada usia 48-50 tahun. Namun rata-rata seseorang memasuki masa menopause berbeda pada setiap ras. Dan dalam satu ras, tiap orang dapat mengalami menopause pada usia yang berbeda juga. Misalnya, wanita ras Asia mengalami menopause pada usia 44 tahun, sementara wanita Eropa mengalami menopause sekitar usia 47 tahun. Selain itu Morgan dalam Kasdu, 2002 menyatakan bahwa kecenderungan bawaan, penyakit, stress, dan pengobatan dapat mempengaruhi waktu terjadinya menopause. Di Amerika Utara, usia rata- rata wanita yang mengalami menopause adalah sekitar 51 tahun. Data statistik menunjukkan bahwa wanita perokok cenderung mendapat menopause lebih awal dan wanita yang kelebihan berat badan cenderung mendapat menopause lebih lambat. Spencer Brown 2007 menyatakan bahwa usia wanita memasuki menopause adalah 51 tahun, namun menopause juga dialami wanita pada rentang usia 45-55 tahun. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa usia seseorang mengalami menopause sangat bervariatif. Jika diambil rata-ratanya, seseorang akan mengalami menopause sekita usia 45-55 tahun.

4. Jenis-jenis Menopause

Spencer Brown 2007 membedakan menopause dalam dua jenis seperti berikut : Universitas Sumatera Utara a. Menopause alami Merupakan menopause atau berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi antara usia 45 dan 50 tahun. Menopause terjadi ketika ovarium tidak mampu memproduksi estrogen dan progesteron seperti sebelumnya serta tidak mampu menjaga kelangsungan siklus menstruasi. b. Menopause dini Menopause dini biasanya didefinisikan sebagai menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Menopause dini merupakan menopause yang datang lebih awal atau datang sebelum waktunya. Hal ini terjadi karena adanya gangguan tubuh tertentu sehingga seseorang harus mengalami menopause dini Kasdu, 2002. Spencer Brown menyatakan terdapat beberapa kondisi yang mengakibatkan seseorang mengalami menopause dini. Diantaranya adalah kelainan kromosom. Wanita dengan kelainan kromosom akan dilahirkan dengan lebih sedikit sel telur dalam ovariumnya, dan akibatnya akan mengalami menopause yang cepat. Selain itu menopause dini juga terjadi ketika seseorang mengalami tindakan histeroktomi. Kasdu 2002 menyatakan bahwa histeroktomi merupakan istilah kedokteran yang digunakan untuk menyebut tindakan atau operasi pengangkatan rahim karena suatu gangguan atau penyakit yang dapat membahayakan jiwanya. Seseorang yang melakukan tindakan histeroktomi akan mengalami menopause lebih awal dan tidak dapat dihindari. Universitas Sumatera Utara

5. Gejala-gejala Menopause

Mustopo 2005 menyatakan terdapat beberapa gejala-gejala yang berhubungan dengan menopause sebagai berikut : a. Gejolak Rasa Panas Merupakan rasa panas pada wajah dan bagian tubuh lainnya seperti leher dan dada. Gejala ini disertai dengan keringat yang berlebih dan biasanya terjadi pada malam hari. Gejolak panas terjadi karena menurunnya kadar hormon estrogen sehingga mempengaruhi beberapa fungsi tubuh yang dikendalikan oleh hormon estrogen. Gejolak panas bisa terjadi beberapa detik atau menit, tetapi ada juga yang berlangsung sampai satu jam Kasdu, 2002. b. Keringat Malam Selain gejolak rasa panas, seseorang juga akan mengalami keringatan di malam hari. Gejala ini akan mengganggu tidur yang menyebabkan seseorang kelelahan karena kurang tidur. c. Gejala pada Vagina Merupakan perubahan pada organ reproduksi, dimana vagina menjadi kering dan kurang elastis akibat penurunan kadar estrogen. Selain itu perubahan ini dapat menimbulkan rasa sakit pada saat melakukan hubungan seksual Kasdu, 2002. d. Gejala pada Perkemihan Terjadi perubahan pada saluran urethra, dimana kadar estrogen yang menurun mengakibatkan gangguan pada saluran urethra sehingga mudah terjadi infeksi. Universitas Sumatera Utara Selain itu hal ini juga menyebabkan seseorang tidak dapat menahan air seninya. e. Gejala pada Sendi dan Otot Otot-otot menjadi mudah sakit dan kaku sehingga gerakan yang dilakukan juga menjadi terbatas. Selain itu seseorang yang menopause rentan terkena osteoporosis, dimana hal ini juga dihubungkan dengan usia yang semakin bertambah. Osteoporosis adalah penyakit dimana kepadatan tulang menjadi berkurang sehingga menyebabkan tulang menjadi lemah dan mudah patah. Pada wanita menopause, hal ini berkaitan dengan penurunan kadar estrogen, dimana estrogen mempunyai peran yang sangat penting dalam membatasi jumlah resorpsi tulang Spencer Brown, 2007. f. Gejala pada Kulit dan Wajah Rendahnya kadar estrogen akan mempengaruhi jaringan kolagen pada tubuh, yang mengakibatkan kulit menjadi kering, keriput dan kehilangan elastisitas. g. Penambahan Berat Badan Banyak wanita mengalami peningkatan berat badan saat menopause, terutama di area sekita perut. Hal ini berhubungan dengan menurunnya kadar estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar metabolisme lemak. h. Perubahan pada Payudara Bentuk payudara akan mengecil, mendatar, dan mengendur. Hal ini terjadi karena pengaruh atrofi pada kelenjar payudara. Puting payudara juga mengecil dan pigmentasinya berkurang. i. Gejala Emosional Universitas Sumatera Utara Perasaan gelisah, tegang, lesu, sedih sering dialami seseorang yang mengalami menopause. Hal ini terjadi karena pusat pada otak yang mengendalikan kesehatan, pikiran, penguasaan, dan rasa tenang dipengaruhi oleh hormon estrogen.

D. DEWASA MADYA 1. Pengertian Dewasa Madya