Defenisi Utang Luar Negeri

21 luar negeri adalah pinjaman dalam negeri yang menimbulkan kewajiban membayar kembali terhadap pihak luar negeri. Pinjaman luar negeri Indonesia dibedakan dalam 2 kelompok besar, yaitu pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah public debt dan pinjaman luar negeri yang diterima swasta private debt. Dilihat dari sumber dananya, pinjaman luar negeri dibedakan ke dalam pinjaman multilateral, pinjaman bilateral dan pinjaman dindikasi. Sedangkan dilihat dari segi persyaratan pinjaman, dibedakan dalam pinjaman lunak concessional loan, pinjaman setengah lunak semi concenssional loan dan pinjaman komersial commercial loan. Selain pinjaman luar negeri, terdapat juga penerimaan dalam bentuk hibah. Menurut Surat Keputusan Bersama SKB antara Menteri Keuangan dengan Ketua BAPPENAS No.185KMK.031995 dan No. KEP. 031KET51995 tanggal 5 Mei 1995 yang telah dirubah dengan SKB No. 459KMK.031999 dan No.KEP.264KET091999 tanggal 29 September 1999 tentang Tatacara Perencanaan, PelaksanaanPenatausahaan dan Pemantauan PinjamanHibah Luar Negeri dalam Pelaksanaan APBN, pengertian Pinjaman Luar Negeri, adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa yang diperoleh dari pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan tertentu. Sedangkan Hibah Luar Negeri, adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan atau devisa yang dirupiahkan maupun dalam 22 bentuk barang dan atau dalam bentuk jasa temasuk tenaga ahli dan pelatihan yang diperoleh dari pemberi hibah luar negeri yang tidak perlu dibayar kembali. Pinjaman luar negeri yang diterima Pemerintah, dimaksudkan sebagai pelengkap pembiayaan pembangunan, disamping sumber pembiayaan yang berasal dari dalam negeri berupa hasil perdagangan luar negeri, penerimaan pajak dan tabungan baik tabungan masyarakat dan sektor swasta. Salah satu masalah dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah keterbatasan modal dalam negeri. Hal ini tercermin pada angka kesenjangan tabungan investasi “Saving-Investment Gap” S-I gap dan “Foreigan Exchange Gap” forex gap. Saving Investment gap menggambarkan kesenjangan antara tabungan dalam negeri dengan dana investasi yang dibutuhkan, sedangkan Foreign Exchange Gap menggambarkan kesenjangan antara kebutuhan devisa untuk membiayai impor barangjasa dengan penerimaan devisa hasil expor barangjasa. karena itu negara-negara berkembang membutuhkan pinjaman luar negeri untuk menutup kekurangan kebutuhan pembiayaan investasi dan untuk membiayai devisit transaksi berjalan current account neraca pembayaran dalam rangka pembiayaan transaksi internasional sehingga posisi cadangan devisa tidak terganggu. 23

2. Jenis

– Jenis Utang Luar Negeri Utang luar negeri merupakan bantuan luar negeri loan yang diberikan oleh pemerintah negara-negara maju atau badan-badan internasional yang khusus dibentuk untuk memberikan pinjaman semacam itu dengan kewajiban untuk membayar kembali dan membayar bunga pinjaman tersebut Zulkarnain,1996: 19. Adapun bentuk-bentuk bantuan luar negeri dapat dibedakan atas : 1. Pinjaman dengan syarat pengembalian a. HadiahGrant: yaitu bantuan luar negeri yang tidak bersyarat pengembalian atau pelunasannya kembali. b. Pinjaman Lunak : yaitu pinjaman dengan syarat yang sangat ringan, dimana jangka waktu pengembaliannya antara 20 tahun sampai dengan 30 tahun dan tingkat bunga antara 0 sampai dengan 4,5 persen per tahun. c. PinjamanKredit Ekspor : yaitu kredit yang diberikan oleh negara pengekspor dengan jaminan tertentu untuk meningkatkan ekspor. Jangka waktu pembayarannya adalah 7 tahun sampai dengan 15 tahun dan tingkat bunga antara 4 persen sampai dengan 8,5 persen per tahun. d. Kredit Komersial : yaitu kredit yang dipinjamkan oleh bank dengan tingkat bunga dan lain-lain sesuai perkembangan pasar internasional. 2. PinjamanKredit BilateralMultilateral a. PinjamanKredit Bilateral: misalnya bantuankredit yang diperoleh dari negara CGI. 24 b. PinjamanKredit Multilateral: misalnya bantuankredit dari peserta IBRD, IDA, UNDP, ADB, dan lain-lain. Jangka waktu dan syarat pengembalian bantuankredit bilateralmultilateral adalah berdasarkan perjanjian antara pemerintah Indonesia dengan pihak-pihak yang memberikan bantuankredit. Sumber-sumber pinjaman luar negeri yang diterima pemerintah Indonesia dalam setiap tahun anggaran yang berupa pinjaman bersumber dari: 1. Pinjaman Multilateral Pinjaman multilateral sebagian besar diberikan dalam satu paket pinjaman yang telah ditentukan, artinya satu naskah perjanjian luar negeri antara pemerintah dengan lembaga keuangan internasional untuk membina beberapa pembangunan proyek pinjaman multilateral ini kebanyakan diperoleh dari Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia BPD, Bank Pembangunan Islam IDB, dan beberapa lembaga keuangan regional dan internasional. 2. Pinjaman Bilateral Pinjaman bilateral adalah pinjaman yang berasal dari pemerintah negara – negara yang tergabung dalam negara anggota Consultative Group On Indonesia CGI sebagai lembaga yang menggantikan kedudukan IGGI.

3. Teori Utang Luar Negeri

Sumber keuangan dari luar berupa pinjaman luar negeri dapat memainkan peranan penting dalam usaha melengkapi kekurangan sumber daya yang berupa devisa atau tabungan domestik. Pendekatan inilah yang